Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Setiap wisatawan yang bepergian menggunakan pesawat, pasti pernah mengalami hal yang tidak diinginkan. Misalnya, terjebak duduk sebelah bayi yang menangis atau seseorang yang mual karena ketinggian. Itu sudah biasa.
Namun, bagaimana jika saat di dalam pesawat terdapat orang meninggal? Simak fakta-fakt berikut ini ya:
1. Kemungkinan seseorang meninggal di pesawat itu selalu ada
Semua maskapai memiliki protokol yang berbeda mengenai apa yang harus dilakukan dalam kasus kematian penumpang. Selain itu, peraturan-peraturan tersebut juga bervariasi tergantung pada keadaan seseorang ketika meninggal.
2. Dibutuhkan dokter atau profesional medis
Secara teknis, hanya dokter atau profesional medis yang berlisensi bisa mengucapkan seseorang meninggal. Jika tidak ada penumpang seorang dokter di dalam pesawat yang memeriksa, maka seseorang tidak resmi meninggal di udara.
3. Awak pesawat dilatih tentang medis
Jika penumpang meninggal di tengah penerbangan, maka awak pesawat akan mencoba mengonfirmasi kematian dengan memeriksa tanda-tanda vital. Namun, tidak ada pengumuman resmi yang dibuat.
Baca juga: 9 Manfaat Traveling bareng Pasangan, Makin Lengket Kayak Perangko
4. Menghubungi tenaga medis di darat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Di setiap pesawat, biasanya disediakan alat medis tertentu. Hal ini bertujuan membantu penumpang yang mengalami kesakitan. Namun, jika hal besar muncul, maka tenaga medis menghubungi rumah sakit atau tenaga medis di darat untuk bantuan lebih lanjut.
5. Tubuh penumpang meninggal akan dipindahkan
Jika terdapat penumpang meninggal di pesawat, maka tubuh orang tersebut dipindahkan ke barisan kursi kosong, diikat, dan biasanya ditutupi dengan selimut. Jika tidak ada baris kosong kursi, penumpang tersebut akan hanya diamankan di kursi semula dan ditutupi dengan selimut.
Baca juga: 7 Hal yang "Haram" Dilakukan Traveler selama Liburan, Jangan Ya!