TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Sisi Gelap Finlandia yang Belum Banyak Diketahui Wisatawan

Waspadai ular berbisa dan kutu saat mendaki di musim panas

ilustrasi northern lights (pexels.com/stein egil liland)

Finlandia terletak di Eropa Utara berbatasan dengan Norwegia, Swedia, dan Rusia. Helsinki, ibu kota Finlandia, kerap menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan asing yang menyukai pemandangan salju, aktivitas ski, dan menaiki kereta luncur atau dog sledding.

Tidak hanya itu saja, Finlandia juga mempunyai atraksi wisata populer, seperti Aurora Borealis atau northern lights, melihat Lapland igloo yang terbuat dari kaca, dan menikmati sauna. Ada banyak tempat dan aktivitas wisata yang bisa dikunjungi di Finlandia.

Melakukan riset seputar tujuan wisata sebelum berlibur sangat penting. Bukan hanya untuk menghemat waktu dan biaya, tetapi juga penting untuk keselamatan selama perjalanan.

Demikian pula, kamu yang tertarik untuk berkunjung ke Finlandia sebaiknya mengetahui kondisi alam serta peraturan tertentu agar kunjungan lebih aman dan nikmat. Nyatanya, ada beberapa "sisi gelap" Finlandia yang bisa membuat wisatamu terganggu.

Baca Juga: 3 Alasan Unggulnya Sistem Pendidikan di Finlandia

1. Waspadai serangga, binatang buas, dan larangan drone saat mendaki di taman nasional

ilustrasi drone yang sedang terbang melintasi cagar alam (unsplash.com/ Pedro Henrique Santos)

Mengunjungi taman nasional dan mendaki merupakan rekomendasi aktivitas saat berkunjung ke Finlandia. Tidak jauh berbeda dari negara-negara lain, setiap wisatawan yang datang ke taman nasional wajib mematuhi peraturan di taman tersebut.

Salah satu contoh peraturan yang ada di taman nasional antara lain penggunaan drone. Menerbangkan drone tanpa izin dari pihak manajemen berisiko terkena sanksi hukum. Laman Hetta Huskies menyebutkan ada beberapa tempat, misalnya, seperti area burung bersarang yang tidak boleh dilintasi oleh drone .

Selain itu, menyusun batu-batu menjadi tinggi saat menyusuri taman nasional, di Lapland, atau mendaki juga tidak boleh. Merujuk sumber yang sama, aktivitas ini dinilai tidak menghormati nilai budaya dan dapat merusak struktur alam atau tanah, khususnya di Lapland.

Wisatawan yang akan mendaki, terutama di musim panas, sebaiknya menggunakan sepatu boots, membawa obat, dan berhati-hati saat mendaki. Sebab, di area pendakian, terutama saat cuaca hangat, terdapat ular berbisa. Sepatu boots yang dikenakan sebaiknya menutup mata kaki dan apabila tergigit oleh ular segera menghubungi nomor darurat 112 dan atau pergi ke klinik secepatnya.

Wisatawan juga perlu menggunakan pakaian nyaman, tetapi tertutup, saat mendaki atau mengunjungi taman nasional di musim panas. Tujuannya untuk menghindari gigitan nyamuk dan kutu. Tidak ada salahnya untuk menggunakan lotion antinyamuk atau serangga sebelum berangkat. Salah satu penyakit akibat dari gigitan kutu adalah radang otak bawaan caplak atau tick-borne encephalitis (TBE).

2. Cuaca saat musim dingin bisa jauh lebih ekstrem

Lapland di musim dingin (unsplash.com/Ethan Hu)

Transportasi umum, seperti bus, kereta, dan trem, di Finlandia sangat memadai, sehingga wisatawan tidak harus menyewa mobil apabila ingin berkeliling di dalam kota. Untuk aktivitas luar kota yang membutuhkan mobil disarankan untuk ikut tur grup atau menyewa mobil dengan sopir. Sebab, binatang seperti rusa besar dan rusa kutub dapat tiba-tiba muncul di tengah jalan terutama saat senja dan fajar.

Pemerintah Finlandia menyediakan banyak rambu di jalan, sehingga wisatawan yang melintas disarankan membaca dan mematuhi peraturan yang tertera. Selalu mendengarkan radio atau membaca berita ramalan cuaca sebelum beraktivitas khususnya di musim dingin.

Membawa ekstra power bank juga penting karena baterai gadget umumnya cepat habis saat cuaca terlalu dingin. Share lokasi dengan anggota keluarga atau teman juga disarankan saat beraktivitas di luar seperti mendaki di musim dingin.

Wisatawan yang memilih untuk menyewa mobil dan menyetir sendiri sebaiknya tidak mengendarai dengan kecepatan tinggi di musim dingin, karena jalanan tertutup es dan salju. Mengonsumsi minuman beralkohol sambil menyetir juga tidak diizinkan. Batas alkohol dalam darah di Finlandia adalah 0.05 persen. Menyepelekan peraturan berpotensi mengalami sanksi hukum.

Baca Juga: 5 Sisi Gelap India yang Wajib Diketahui Traveler, Catat ya!

Verified Writer

Maria Sutrisno

part time penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya