TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Memotret Tarian Daerah, Biar Hasilnya Kayak Fotografer Pro!

Apa aja sih yang perlu diperhatikan?

IDN Times/Vanny El Rahman

Lombok, IDN Times - Tarian daerah selalu menjadi momen yang menarik untuk diabadikan. Sebab, selain penuh dengan gerakan unik, tarian tersebut juga tidak setiap hari bisa kita saksikan.

Namun memotret tarian daerah ternyata gak gampang, lho. Sebab, selain harus mengamati setiap gerakan penari dengan seksama agar tidak kehilangan momen menarik, kalian juga harus memastikan gambar yang diambil tetap fokus dan tidak blur.

Untuk itu ada trik khusus. Nah berikut ada tips sederhana untuk memotret tarian tradisional dari fotografer profesional yang juga hobi traveling, Putri Anindya. 

Baca juga: Tips Memotret Menggunakan DSLR di Malam Hari Untuk Pemula

1. Jangan memasukan objek yang tidak perlu ke dalam frame

IDN Times/Vanny El Rahman

Saran pertama yang diberikan oleh Anindya adalah jangan memasukan objek yang tidak perlu ke dalam frame. Sebab bisa mengganggu keseluruhan foto. Objek yang tidak perlu adalah objek di luar objek utama yang ingin kamu ambil, dalam hal ini adalah penari.

Kebanyakan objek 'liar' ini secara tidak sengaja terekam sebagai latar foto (background). Jadi, sebelum memencet shutter, pastikan frame-mu bersih dari objek-objek yang tidak perlu.

"Kalau misal ambil foto untuk momen gambling, termasuk dance, paling aman dan gue suka ambil dari bawah. Biar momennya dapet dan gak bocor (objek lain masuk frame). Foto dari bawah pake format wide angle. Gue sih personal sukanya gitu," katanya di Kampung Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (4/4).

Namun, jika mengambil objek dari bawah atau low angle, pastikan spot pengukuran cahayamu tidak mengarah ke langit ya. Sebab, cahaya langit (back light) bisa membuat objek utamamu jadi siluet!

2. Abadikan kesan gerak penari dengan slow speed

IDN Times/Vanny El Rahman

Pada umumnya setiap kamera, baik kamera ponsel atau kamera DSLR, memiliki dua mode pengambilan gambar, yaitu fotmat manual dan otomatis.

Pada siang itu, wanita yang karib disapa Puan mencontohkan saran yang dia sampaikan agar tarian sambutan masyarakat Sasak dapat diabadikan dengan bagus.

"Tadi pun personally, gue sengaja pake manual terus geraknya saya lambatin. Jadi biar ada motion geraknya. Biar orang ketika lihat fotonya dia itu sadar, oh ini lagi menari gitu," ujar alumni Univesitas Padjadjaran ini.

Untuk mendapatkan gerak lambat dari penari, jika kamu memakai mode manual, kamu bisa menggunakan 'speed' rendah pada pengaturan kamera. Namun jangan terlalu rendah juga ya 'speednya', karena bisa-bisa objeknya jadi blur semua.

Baca juga: Plesir ke Pantai Cabana Lombok, Cocok untuk Bermeditasi

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya