Apa Itu Doom Tourism? Kenali Tren Wisata yang Viral Ini!

- Berkunjung ke tempat yang hampir musnah atau rusak permanenDoom tourism adalah aktivitas wisata ke destinasi yang dianggap berada di ambang kehancuran akibat perubahan iklim, bencana alam, atau aktivitas manusia.
- Dianggap ekstrem dan berisiko tinggiDoom tourism biasanya dilakukan di lokasi yang sudah diketahui memiliki potensi bahaya, seperti gunung berapi aktif atau kawasan rawan longsor.
- Berdampak positif terhadap edukasi lingkunganTren doom tourism juga bisa membawa sisi positif, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan dan pelestarian alam.
Doom tourism mulai ramai dicari di Google dan jadi topik hangat di kalangan anak muda yang suka eksplor hal-hal ekstrem. Tren ini menarik perhatian bukan cuma karena sensasi petualangannya, tapi juga dilema moral dan risiko keselamatannya.
Banyak yang penasaran, apa itu doom tourism? Kenapa orang rela datang ke tempat yang berpotensi hilang, hancur, atau berbahaya hanya untuk merasakannya sebelum terlambat?
Buat kamu yang lagi cari arti doom tourism dan apakah tren ini layak dicoba atau justru harus dihindari, simak artikel ini sampai selesai. Kita bakal bahas biar kamu makin paham dan bisa tentukan sikap sendiri sebelum ikut-ikutan.
1. Berkunjung ke tempat yang hampir musnah atau rusak permanen

Doom tourism adalah aktivitas wisata ke destinasi yang dianggap berada di ambang kehancuran atau punah akibat perubahan iklim, bencana alam, atau aktivitas manusia. Contohnya seperti mengunjungi Great Barrier Reef yang terancam bleaching, Kota Chernobyl yang terdampak radiasi, atau pulau-pulau kecil yang mulai tenggelam karena kenaikan permukaan laut.
Motivasi utamanya biasanya karena wisatawan ingin melihat langsung sebelum tempat tersebut benar-benar hilang dari peta. Meski terdengar unik dan penuh makna, aktivitas ini sering menimbulkan perdebatan, karena ada risiko keselamatan dan potensi mempercepat kerusakan akibat kedatangan wisatawan.
2. Dianggap ekstrem dan berisiko tinggi

Bukan tipe wisata santai, doom tourism biasanya dilakukan di lokasi yang sudah diketahui memiliki potensi bahaya, seperti mengunjungi gunung berapi aktif, kawasan rawan longsor, atau wilayah yang terkena dampak radiasi. Risiko yang harus dihadapi gak main-main, mulai dari kesehatan, keselamatan fisik, hingga kondisi psikologis.
Meski begitu, sebagian orang tetap tertarik, karena pengalaman ini dianggap memberikan perspektif baru tentang dunia. Mereka merasa lebih “hidup” dengan menghadapi risiko dan mendapatkan kisah perjalanan yang gak bisa dirasakan dari tempat wisata biasa. Namun tetap, penting buat tidak memaksakan diri kalau belum siap secara mental dan fisik.
3. Berdampak positif terhadap edukasi lingkungan

Tren doom tourism juga bisa membawa sisi positif, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan dan pelestarian alam. Banyak wisatawan yang setelah mengunjungi lokasi berisiko justru jadi lebih peduli terhadap perubahan iklim dan konservasi. Contohnya setelah melihat langsung kerusakan karang di laut atau efek bencana alam, mereka jadi lebih aktif mendukung gerakan pelestarian.
Selain itu, beberapa penyelenggara wisata doom tourism menerapkan aturan ketat untuk memastikan kegiatan dilakukan secara bertanggung jawab. Misalnya, pembatasan jumlah pengunjung, edukasi sebelum kunjungan, serta kontribusi ke program konservasi lokal. Jadi, selama dilakukan dengan cara yang benar, doom tourism tidak selalu berdampak buruk.
4. Menuai kritik karena dinilai eksploitatif

Meski punya sisi positif, doom tourism gak lepas dari kritik. Banyak pihak menilai aktivitas ini hanya memanfaatkan tempat yang sedang “sekarat” untuk kepentingan foto atau konten sosial media. Bahkan dalam beberapa kasus, kehadiran wisatawan justru mempercepat kerusakan atau membebani masyarakat lokal yang sedang dalam masa pemulihan dari bencana.
Selain itu, ada juga pertimbangan etika ketika mengunjungi tempat yang terkena tragedi kemanusiaan atau bencana besar. Tidak semua lokasi cocok dikunjungi sebagai destinasi wisata karena bisa menyinggung perasaan korban atau keluarga yang terdampak. Oleh karena itu, penting untuk tidak sekadar ikut tren, tapi juga paham dampaknya sebelum memutuskan berpartisipasi.
Sudah tahu apa itu doom tourism dan kenapa bisa viral, kan? Kalau kamu tertarik, pastikan siap dari segi fisik, mental, dan terutama pemahaman etika serta dampak lingkungan. Wisata ekstrem boleh aja, tapi jangan sampai melupakan tanggung jawab sebagai traveler yang peduli dan bijak.


















