Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi dokumen imigrasi (pixabay.com/aumglobal2)
Ilustrasi dokumen imigrasi (pixabay.com/aumglobal2)

Berlibur ke luar negeri memang selalu menyenangkan, tetapi ada banyak aturan yang harus dipatuhi, agar perjalanan kamu tetap lancar. Banyak wisatawan yang tidak sadar bahwa pelanggaran tertentu bisa membuat mereka dideportasi oleh negara tujuan.

Penyebab deportasi seringkali berkaitan dengan pelanggaran hukum atau dokumen perjalanan yang tidak sesuai. Hal ini tidak hanya merugikan kamu secara finansial, tetapi juga bisa mencoreng reputasi di mata otoritas imigrasi.

Pada artikel ini, IDN Times akan membahas lima penyebab utama wisatawan dideportasi, sehingga kamu lebih waspada dan bisa menghindarinya.

1. Dokumen perjalanan tidak lengkap atau palsu

Ilustrasi paspor (pixabay.com/saarahpassos)

Dokumen perjalanan, seperti paspor, visa, dan tiket pesawat, adalah syarat utama masuk ke negara tujuan. Jika dokumen ini tidak lengkap, palsu, atau masa berlakunya habis, otoritas imigrasi memiliki hak untuk menolak masuk dan mendeportasi kamu. Bahkan, kesalahan kecil seperti foto yang tidak sesuai standar juga bisa menjadi alasan deportasi, lho.

Negara-negara tertentu sangat ketat dalam memeriksa keaslian dokumen wisatawan. Oleh karena itu, selalu pastikan semua dokumen kamu dalam kondisi lengkap dan valid sebelum berangkat, ya! Simpan juga salinan dokumen penting di tempat terpisah sebagai cadangan jika diperlukan.

2. Melanggar visa atau izin tinggal

Ilustrasi wanita sedang memotret tempat wisata (pexels.com/Haley Black)

Menggunakan visa turis untuk tujuan lain, seperti bekerja atau belajar, adalah pelanggaran serius. Negara tujuan bisa langsung mendeportasi kamu jika otoritas menemukan pelanggaran ini. Selain itu, tinggal melebihi batas waktu yang diizinkan dalam visa juga menjadi alasan umum deportasi.

Setiap jenis visa memiliki peraturan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk memahami syarat dan ketentuan sebelum mengajukan. Jangan mencoba mengakali sistem dengan alasan yang tidak sesuai, karena risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaatnya.

3. Membawa barang terlarang

Ilustrasi wanita berjalan membawa koper (pexels.com/Oleksandr P)

Banyak wisatawan yang tidak sadar bahwa membawa barang tertentu ke negara lain bisa melanggar hukum setempat. Barang-barang seperti obat-obatan terlarang, senjata, atau bahkan makanan tertentu sering menjadi alasan wisatawan dideportasi. Setiap negara memiliki daftar barang yang dilarang masuk, jadi penting untuk mengetahuinya sebelum berangkat.

Pemeriksaan di bandara biasanya sangat ketat, dan petugas imigrasi tidak segan-segan melakukan tindakan hukum jika menemukan barang terlarang. Supaya aman, selalu periksa regulasi negara tujuan tentang barang-barang yang boleh dan tidak boleh dibawa, ya!

4. Berperilaku tidak pantas atau membuat keributan

Ilustrasi dua orang sedang berbicara (pexels.com/George Pak)

Berperilaku tidak sopan, membuat keributan, atau melanggar norma sosial di negara tujuan bisa menjadi alasan kuat untuk dideportasi. Setiap negara memiliki aturan dan budaya yang berbeda.

Jadi, penting untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan setempat. Wisatawan yang dianggap merugikan masyarakat lokal sering menjadi target deportasi.

Hindari tindakan seperti berkata kasar, membuat onar, atau tidak mematuhi perintah petugas. Ingatlah bahwa kamu adalah tamu di negara orang, dan setiap tindakan kamu mencerminkan sikap terhadap tuan rumah!

5. Masalah keamanan nasional

Ilustrasi orang berunjuk rasa (pexels.com/Rosemary Ketchum)

Jika seorang wisatawan dicurigai mengancam keamanan nasional, deportasi bisa dilakukan tanpa peringatan. Kegiatan seperti bergabung dengan kelompok ekstremis, menyebarkan ideologi terlarang, atau berpartisipasi dalam demonstrasi ilegal adalah contoh yang sering memicu deportasi.

Negara tujuan biasanya memiliki pengawasan ketat untuk mencegah hal-hal seperti ini. Meskipun kamu merasa tidak bersalah, keterlibatan dalam aktivitas yang dianggap mencurigakan bisa berdampak buruk. Sebaiknya jaga perilaku kamu dan hindari situasi yang bisa menimbulkan kesalahpahaman dengan otoritas setempat.

Liburan ke luar negeri seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan sumber stres, atau bahkan terserat masalah hukum. Dengan memahami dan mematuhi aturan negara tujuan, maka kamu bisa menghindari risiko dideportasi dan menikmati perjalanan tanpa hambatan.

Tetaplah menjadi wisatawan yang cerdas dan bertanggung jawab, agar setiap petualangan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan, ya!

Editorial Team