Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kompor gas portable (unsplash.com/Ali Elliott)

Perjalanan menggunakan kereta api sering jadi pilihan favorit masyarakat karena kenyamanan dan efisiensinya. Namun, layaknya moda transportasi umum lainnya, ada aturan ketat yang wajib dipatuhi demi keamanan dan kenyamanan semua penumpang. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul, terutama bagi kamu yang hobi berkemah atau kegiatan outdoor adalah tentang apakah boleh bawa gas portable di kereta api?

Pertanyaan tersebut kerap muncul, karena kamu mungkin bingung kenapa bisa dilarang oleh pihak KAI. Ini karena gas portable memiliki risiko yang terlalu besar jika dibawa dalam lingkungan tertutup seperti gerbong kereta.

Dalam beberapa kasus, alat tersebut terlihat sepele namun justru dapat menimbulkan risiko berbahaya jika kamu membawa gas portable ke dalam lingkungan tertutup, seperti kereta api. Agar kamu tidak bertanya-tanya lagi, ini jawaban dari apakah boleh bawa gas portable di kereta api. Simak penjelasannya, ya!

1. Semua barang yang mudah terbakar dilarang dibawa ke dalam kereta

ilustrasi simbol dilarang di kereta api (unsplash.com/wei)

Barang-barang yang mudah terbakar atau meledak dilarang dibawa di kereta api karena alasan keamanan dan keselamatan mutlak bagi seluruh penumpang, kru kereta, dan infrastruktur perkeretaapian itu sendiri. Bahan-bahan seperti gas portable, bensin, kembang api, atau bahan peledak lainnya memiliki risiko tinggi untuk terbakar, terutama dalam kondisi yang tidak terkontrol di dalam gerbong kereta yang tertutup. 

Keberadaan bahan berbahaya tersebut dapat mengancam keselamatan penumpang lain yang tidak bersalah. Apalagi jika terdapat asap, api, atau serpihan akibat ledakan dapat melukai siapa saja di dekatnya. Bagi para wisatawan, sebaiknya jangan membawa gas portable ke dalam kereta, karena KAI tidak memperkenankan penumpang untuk membawa gas portable.

Hal yang harus diperhatikan ketika membawa gas portable yang jelas dilarang di kereta api adalah dengan membawa alternatif lainnya, asalkan aman dan tidak mengganggu kenyamanan serta keselamatan penumpang lain. Jadi meskipun gas portable dilarang, kamu masih punya banyak cara untuk menikmati perjalanan kereta api dengan nyaman dan aman, terutama terkait kebutuhan makan dan minum.

2. Apa konsekuensi jika melanggar peraturan tersebut?

ilustrasi kereta api dan petugas security (unsplash.com/Alviansyah Kuswidyatama)

Membawa gas portable ke dalam kereta memiliki beberapa konsekuensi jika melanggarnya. Berikut detailnya.

  • Penolakan dan penyitaan barang

Jika kamu mencoba membawa gas portable meskipun sudah dilarang oleh pihak KAI, maka mereka akan segera menyita barang tersebut. Karena setiap penumpang dan barang bawaannya akan melalui pemeriksaan ketat menggunakan alat pendeteksi logam atau metal detector. Meskipun kamu berusaha mencoba menyembunyikan barang tersebut, pihak KAI berhak menolak keberangkatan kamu. Ini artinya kamu tidak diizinkan untuk naik kereta dan tiket yang kamu beli bisa hangus.

  • Sanksi Hukum

Melanggar peraturan perkeretaapian, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan dapat menimbulkan konsekuensi yang lebih serius daripada sekadar penyitaan barang. Membawa bahan berbahaya secara ilegal dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum dan bisa berujung pada proses hukum. Meskipun jarang terjadi untuk kasus gas portable tunggal, hal ini tetap menjadi dasar hukum yang bisa diterapkan jika dianggap membahayakan. jika tindakan kamu memang dianggap membahayakan, kamu akan menghadapi denda atau bahkan hukuman penjara sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

3. Alternatif lainnya pengganti gas portable

ilustrasi kompor non-gas (unsplash.com/Toa Heftiba)

Gas portable dengan segala kepraktisan dan kemudahannya, memang menjadi andalan banyak orang untuk digunakan sebagai kegiatan luar ruangan seperti berkemah dan mendaki. Namun seperti yang sudah kita bahas, benda ini jelas dilarang dibawa di kereta api, oleh karena itu kamu membutuhkan barang alternatif lainnya yang tidak dilarang.

Lantas, apa saja barang alternatif yang bisa kamu pertimbangkan untuk membawanya. Berikut ini beberapa alternatifnya.

  • Memakai kompor non-gas

Beberapa jenis kompor portable memang menggunakan bahan bakar padat atau alkohol yang umumnya diperbolehkan dibawa kereta api dengan aturan tetap memperhatikan batasan jumlah dan kemasan aman. Seperti contohnya dengan membawa kompor kayu bakar portabel yang eco-friendly karena menggunakan biomassa seperti anting, daun kering, dan serpihan kayu sebagai bahan bakar. Kamu tidak perlu membawa bahan bakar tambahan jika area berkemah memiliki banyak biomassa kering.

  • Membeli gas di tempat tujuan

Jika aktivitas kamu di tempat tujuan, seperti berkemah yang sangat bergantung pada ketersediaan gas portable? Solusi paling bijak dan aman adalah membeli gas portable di tempat tujuan. Jadi, kamu tidak perlu khawatir terhadap barang bawaanmu disita di stasiun kereta api.

Sebelum berangkat, lakukan riset kecil dan cari tahu apakah ada toko outdoor atau supermarket di dekat destinasi kamu yang menjual gas portable. Kamu bisa mencari informasinya secara daring atau bertanya kepada kenalan yang pernah berkunjung ke sana.

Memahami dan mematuhi peraturan tentang barang bawaan di kereta api adalah kunci untuk perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua pihak. Meskipun gas portable sangat praktis untuk kebutuhan tertentu, namun risikonya terlalu besar jika dibawa dalam lingkungan tertutup seperti gerbong kereta.

Jadi, sekarang kamu sudah tahu tentang apakah boleh bawa gas portable di kereta api? Tentu jawabannya adalah dilarang dan tidak boleh. Daripada mengambil risiko yang tidak perlu, lebih baik memilih alternatif aman atau merencanakan pembelian di tempat tujuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team