Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dokumen visa ke China
ilustrasi dokumen visa ke China (commons.wikimedia.org/kris krüg)

Intinya sih...

  • Visa kunjungan tunggal (single entry) memiliki biaya berkisar Rp400 ribu–Rp900 ribu, ditambah biaya layanan CVASC sekitar Rp372 ribu–Rp782 ribu.

  • Visa double entry menawarkan fleksibilitas lebih besar dengan biaya sekitar Rp600 ribu–Rp1.1 juta, ditambah biaya layanan CVASC sekitar Rp450 ribu–Rp550 ribu.

  • Visa multiple entry 6 bulan memiliki biaya resmi di kisaran Rp800 ribu–Rp1,3 juta dan jika ditambah biaya layanan CVASC totalnya menjadi sekitar Rp1,2 juta–Rp2,1 juta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu berencana liburan atau memiliki urusan penting ke China, salah satu hal pertama yang perlu kamu persiapkan adalah visa. Setiap jenis visa memiliki fungsi sekaligus biaya yang berbeda dengan proses pengajuannya dilakukan melalui Chinese Visa Application Service Center (CVASC) yang berada di Jakarta, Surabaya dan Medan.

Banyak orang baru menyadari bahwa biaya visa ke China terdiri dari dua komponen yaitu biaya visa dari Kedutaan dan biaya layanan CVASC. Kedua biaya ini bersifat wajib dan totalnya sering kali lebih tinggi dibanding visa negara lain.

Oleh karena itu, penting untuk memahami detail biaya visa sebelum mulai mengurusnya dan menyusun anggaran perjalanan. Kamu juga tak perlu khawatir karena penjelasan lengkap mengenai biaya visa China beserta beberapa tips agar proses pengajuanmu lebih lancar sudah tersedia di bawah ini.

Yuk, simak penjelasannya supaya kamu bisa mempersiapkan semuanya dengan lebih tenang dan terarah.

1. Visa kunjungan tunggal (single entry)

ilustrasi visa single entry ke China (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Visa single entry merupakan pilihan yang tepat, jika kamu hanya berencana masuk ke China satu kali dalam satu perjalanan. Jenis visa ini biasanya dipilih untuk liburan, kunjungan keluarga, atau urusan singkat yang tidak memerlukan perjalanan bolak-balik.

Dari sisi biaya, visa single entry menjadi opsi yang paling terjangkau dibandingkan visa jenis lainnya. Berdasarkan informasi dari laman resmi visaforchina.cn, biaya pembuatan visa berkisar antara Rp400 ribu–Rp900 ribu, sedangkan biaya layanan CVASC berada di kisaran Rp372 ribu–Rp782 ribu.

Sehingga, total biaya yang perlu kamu siapkan umumnya berada pada rentang Rp772 ribu–Rp1,7 juta, bergantung pada kebijakan yang berlaku. Biaya tersebut dihitung per orang dan mengikuti masing-masing paspor yang diajukan.

Meski hanya berlaku untuk satu kali masuk, visa ini tetap perlu kamu siapkan dengan matang. Mulai dari memastikan paspormu masih berlaku minimal enam bulan, menyiapkan itinerary perjalanan yang jelas, memesan akomodasi, menyiapkan bukti tiket pulang-pergi, hingga memastikan semua dokumen pendukung seperti bukti keuangan, foto, serta formulir aplikasi sudah lengkap dan sesuai standar CVASC.

2. Visa double entry

ilustrasi visa double entry ke China (pixabay.com/aumglobal2)

Kedua, terdapat visa double entry yang memungkinkan kamu masuk ke China sebanyak dua kali dalam satu periode masa berlaku. Jenis visa ini ideal buat kamu yang perlu keluar-masuk China dalam satu perjalanan, misalnya saat harus singgah ke Hongkong atau Macau sebelum kembali lagi dalam waktu dekat.

Visa ini banyak dipilih oleh wisatawan yang melakukan perjalanan multinegara, pebisnis dengan agenda kunjungan beruntun, atau mereka yang memiliki keluarga di dua wilayah berbeda. Dibandingkan single entry, double entry menawarkan fleksibilitas lebih besar karena kamu tidak perlu mengurus visa baru hanya untuk satu kali keluar-masuk tambahan.

Fleksibilitas tambahan tersebut membuat biaya visa double entry lebih tinggi yaitu sekitar Rp600 ribu–Rp1.1 juta, ditambah dengan biaya layanan CVASC sekitar Rp450 ribu–Rp550 ribu. Totalnya menjadi Rp972 ribu–Rp1.9 juta untuk setiap paspor yang diajukan.

Guna mengajukan visa double entry, kamu perlu menyiapkan dokumen yang menunjukkan kebutuhan dua kali masuk, seperti itinerary yang mencantumkan kunjungan ke negara atau wilayah lain di antara dua kunjungan ke China, bukti akomodasi, tiket perjalanan lintas wilayah, serta dokumen pendukung tambahan jika diperlukan.

3. Visa multiple entry

ilustrasi visa multiple entry ke China (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Berikutnya, visa multiple entry yang memungkinkan kamu keluar masuk China berkali-kali selama masa berlakunya. Jenis visa ini biasanya digunakan untuk perjalanan bisnis, kerja sama antar perusahaan, atau aktivitas rutin yang membutuhkan akses berulang. Masa berlakunya tersedia dalam pilihan 6 bulan atau 12 bulan, dan masing-masing memberikan fleksibilitas yang berbeda sesuai dengan intensitas perjalananmu.

Sebelum memilih jenis visa ini, pastikan kamu benar-benar membutuhkan frekuensi kunjungan yang tinggi. Di mana multiple entry 6 bulan cocok untuk kebutuhan perjalanan reguler, seperti bisnis jangka menengah atau proyek setengah tahun yang mobilitasnya tidak terlalu intens.

Sementara itu, multiple entry 12 bulan yang sesuai dengan namanya menawarkan fleksibilitas tertinggi karena memungkinkan kamu keluar masuk China berkali-kali dalam satu tahun tanpa perlu mengurus visa baru.

Alhasil, tak mengherankan jika biayanya menjadi yang paling tinggi di antara semua jenis visa. Multiple entry 6 bulan, biaya resminya berada di kisaran Rp800 ribu–Rp1,3 juta dan jika ditambah biaya layanan CVASC totalnya menjadi sekitar Rp1,2 juta–Rp2,1 juta.

Lalu, untuk visa multiple entry 12 bulan memiliki biaya resmi Rp1,2 juta–Rp1,7 juta dan jika digabung dengan biaya layanan CVASC, totalnya berkisar Rp1,6 juta–Rp2,5 juta per orang.

4. Biaya tambahan yang mungkin diperlukan

ilustrasi biaya tambahan pengurusan visa ke China (Edeltravel_/pixabay.com)

Selain biaya utama visa, kamu juga perlu menyiapkan beberapa biaya tambahan yang mungkin muncul sesuai kebutuhan. Salah satunya adalah layanan cepat (express) yang terdiri dari Express Level 1 dan Express Level 2. Express Level 2 biasanya selesai dalam 3 hari kerja, sedangkan Express Level 1 bisa beres dalam 2 hari kerja.

Perlu diingat, layanan express tidak berlaku untuk jenis visa tertentu seperti J1, S1, Q1, X1, dan Z, serta tidak tersedia bagi pemohon non WNI atau pengajuan visa Hongkong dan Macau. Untuk biayanya sendiri, layanan express umumnya berkisar Rp600 ribu–Rp800 ribu, tergantung level yang akan kamu pilih.

Selain express, ada juga layanan VIP dengan biaya lebih tinggi dan biasanya sekitar dua kali lipat dari layanan reguler. Belum lagi biaya kecil lain seperti fotokopi dokumen, cetak foto, atau print berkas tambahan.

Sebab, biaya ini bisa berubah sewaktu-waktu, maka selalu pastikan kamu telah mengecek harga terbaru di sistem pembayaran CVASC sebelum mengajukan.

5. Tips mengurus visa China

ilustrasi visa berhasil disetujui (pixabay.com/cihajel775)

Mengurus visa China memang bisa terasa menantang bagi pemohon pertama kali, maka dari itu langkah paling awal yang sebaiknya kamu lakukan yakni membuat janji kunjungan di CVASC jauh sebelum tanggal keberangkatan. Hal ini dikarenakan slot kunjungan sering kali cepat penuh, terutama di saat musim liburan guna menghindari keterlambatan proses sejak awal.

Setelah menentukan jadwal, pastikan semua dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap dan tersusun rapi. Mulai dari paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan, itinerary perjalanan yang jelas, bukti akomodasi yang sesuai, hingga tiket pulang-pergi yang sudah terkonfirmasi.

Perhatikan juga konsistensi antar dokumen karena kesalahan tanggal atau perbedaan data kecil saja bisa membuat pengajuanmu tertunda dan harus direvisi.

Kamu juga perlu rutin mengecek pembaruan kebijakan dari CVASC dan Kedutaan Besar China, terutama jika mengajukan visa bisnis atau kunjungan perusahaan. Jenis-jenis visa tertentu kadang memerlukan dokumen tambahan atau formulir versi terbaru, sehingga memahami perubahan kecil seperti ini bisa menyelamatkan proses pengajuanmu dari penundaan atau penolakan.

Memahami biaya dan alur pengajuan visa akan membantumu merencanakan perjalanan ke China dengan lebih tenang. Semoga informasi di atas bisa menjadi panduan praktis agar proses pengurusan visamu lebih mudah dan perjalananmu berjalan lancar, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team