Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi formulir aplikasi visa pengunjung Australia
ilustrasi formulir aplikasi visa pengunjung Australia (vecteezy.com/Mykhailo Polenok)

Intinya sih...

  • Rata-rata saldo yang diminta negara tujuan

  • Negara Eropa meminta Rp50 juta—Rp100 juta

  • Negara Asia umumnya mulai dari Rp30 juta

  • Penting memastikan saldo stabil dan tidak mencurigakan

  • Lama perjalanan menentukan besarnya saldo

  • Perhitungan mencakup biaya harian

  • Durasi liburan lebih dari 2 minggu, angka Rp60 juta—Rp100 juta lebih meyakinkan

  • Itinerary perjalanan turut memperkuat penilaian

  • Rekening harus stabil dan tidak mendadak naik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat ingin bepergian ke luar negeri, banyak orang merasa cemas tentang saldo rekening yang harus ditunjukkan saat pengajuan visa. Mungkin kamu juga bertanya-tanya, sebenarnya berapa minimal saldo yang dianggap cukup oleh kedutaan? Jangan sampai aplikasi visamu ditolak hanya karena kurang paham tentang hal ini, lho!

Faktanya, setiap negara punya aturan berbeda tentang bukti finansial. Di sinilah pentingnya memahami estimasi saldo, durasi perjalanan, dan dokumen pendukung lain agar proses apply visa berjalan lancar. Yuk, bahas tuntas supaya kamu tidak bingung lagi.

1. Rata-rata saldo yang diminta negara tujuan

ilustrasi uang (pixabay.com/geralt)

Sebagian besar negara tidak menentukan angka pasti, tapi pegiat traveling sering menyebut standar aman minimal Rp50 juta—Rp100 juta. Negara-negara Eropa, seperti Belanda, Jerman, dan Prancis, biasanya meminta bukti saldo yang cukup untuk biaya hidup selama liburan. Jika durasi perjalanan lebih lama, saldo yang ditunjukkan tentu harus lebih besar.

Untuk negara Asia, seperti Jepang atau Korea Selatan, saldo rekening yang ideal umumnya mulai dari Rp30 juta. Meski bukan aturan tertulis, kedutaan tetap menilai kecukupan dana sebagai bentuk jaminan. Penting juga memastikan saldo tidak mendadak masuk atau keluar secara mencurigakan.

2. Lama perjalanan menentukan besarnya saldo

ilustrasi membuat itinerary perjalanan (pexels.com/Lara Jameson)

Semakin lama kamu tinggal di negara tujuan, semakin besar saldo rekening yang wajib ditunjukkan. Biasanya perhitungannya mencakup biaya makan, transportasi, akomodasi, dan keperluan lain per hari. Jika perjalanan hanya 5—7 hari, saldo sekitar Rp30 juta bisa jadi masih diterima.

Namun, jika durasi liburan lebih dari 2 minggu, angka Rp60 juta—Rp100 juta lebih meyakinkan. Hal ini memberi kesan bahwa kamu punya kemampuan finansial dan tidak akan menjadi beban negara tujuan. Selain saldo, itinerary perjalanan juga turut memperkuat penilaian.

3. Rekening harus stabil dan tidak mendadak naik

ilustrasi buku tabungan (vecteezy.com/sasirin pamai)

Kedutaan tidak hanya melihat jumlah saldo, tapi juga aktivitas transaksi dalam tiga bulan terakhir. Rekening yang menunjukkan aliran uang wajar akan dianggap lebih kredibel. Sebaliknya, saldo besar yang baru masuk menjelang pengajuan visa bisa menimbulkan kecurigaan.

Oleh karena itu, jauh sebelum mengajukan visa, pastikan saldo rekeningmu tumbuh secara alami. Hindari meminjam dana dadakan hanya agar rekening terlihat besar. Jejak transaksi yang sehat adalah nilai tambah yang sangat kuat.

4. Bisa gunakan rekening orangtua atau sponsor

ilustrasi buku tabungan (vecteezy.com/sasirin pamai)

Jika kamu belum punya penghasilan tetap atau saldo pribadi belum cukup, kamu bisa memakai rekening sponsor. Biasanya, sponsor berupa orangtua, pasangan, atau atasan tempat bekerja. Surat keterangan sponsor wajib dilampirkan agar kedutaan memahami hubungan finansialnya.

Selain rekening sponsor, dokumen pendukung seperti surat keterangan kerja atau slip gaji juga membantu. Dengan kombinasi dokumen yang lengkap, kedutaan akan lebih percaya bahwa perjalananmu aman. Sistem ini umum berlaku untuk pelajar, first traveler, atau karyawan baru.

5. Dokumen bukti finansial tidak hanya dari tabungan

ilustrasi memegang kartu kredit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Beberapa negara juga menerima dokumen pendukung selain rekening tabungan, misalnya, deposito, rekening koran bisnis, limit kartu kredit, atau laporan investasi. Dokumen tersebut bisa memperkuat pengajuan visamu, apalagi jika saldo di tabungan kurang besar.

Namun, tetap pastikan nama dan identitas rekening sesuai dengan aplikasi visa. Jangan lampirkan rekening yang tidak bisa dijelaskan asal-usul dananya. Kombinasi dokumen finansial membuatmu terlihat lebih kredibel di mata kedutaan.

Sekarang kamu sudah tahu gambaran saldo yang ideal sebelum apply visa. Yuk, siapkan dari jauh-jauh hari supaya proses liburanmu makin tenang dan tanpa drama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team