Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gunung Everest (unsplash.com/Christopher Burns)

Sebagai gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest selalu jadi impian para pendaki. Namun, sebelum mempersiapkan fisik untuk menuju puncaknya, kamu juga harus menyediakan bujet yang tak sedikit. Bahkan, totalnya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Bujet tersebut terdiri perlengkapan, jasa pemandu, hingga biaya izin pendakian yang wajib dimiliki setiap calon pendaki. Apalagi, kini Pemerintah Nepal baru saja menaikkan biaya izin mendaki Gunung Everest.

Jadi, berapa biaya terbaru untuk menaklukkan gunung tertinggi di dunia ini? Simak detailnya di sini!

1. Pemerintah Nepal menaikkan tarifnya lebih dari 35 persen

Gunung Everest (unsplash.com/Sachin Rawat)

Dilansir Reuters, Pemerintah Nepal resmi menaikkan biaya izin pendakian Gunung Everest lebih dari 35 persen untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Kini, izin mendaki gunung tertinggi di dunia itu akan dikenakan tarif US$15 ribu atau sekitar Rp 243 juta, naik dari sebelumnya US$11 ribu atau sekitar Rp178 juta.

Kenaikan tersebut akan mulai berlaku pada September 2025, terutama untuk musim pendakian populer April-Mei melalui jalur South East Ridge (South Col), rute yang pertama kali ditaklukkan Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada 1953.

Tak hanya di musim utama, biaya izin mendaki untuk musim pendakian September-November juga naik 36 persen menjadi US$7.500 atau sekitar Rp121 juta. Sementara itu, untuk musim semi Desember-Februari naik menjadi US$3.750 atau sekitar Rp60 juta.

2. Kenaikan tarif tidak menyurutkan minat para pendaki

Gunung Everest (unsplash.com/Surya Singh)

Meski lebih mahal, para penyelenggara ekspedisi menilai kenaikan ini tidak akan menyurutkan minat para pendaki. Seorang pendaki bernama Lukas Furtenbach dari Furtenbach Adventures menyebut keputusan ini sebagai langkah yang bisa dimengerti dan berharap dana tambahan digunakan untuk melindungi lingkungan, serta meningkatkan keselamatan pendaki.

Setiap tahunnya, sekitar 300 izin pendakian dikeluarkan untuk mendaki Gunung Everest. Namun, Nepal sering dikritik karena membiarkan terlalu banyak pendaki naik tanpa pengelolaan yang baik, termasuk dalam hal kebersihan dan keselamatan.

Para pendaki yang kembali dari puncak menyebut kondisi gunung semakin kering dan berbatu dengan lebih sedikit salju dibanding tahun-tahun sebelumnya. Para ahli menduga perubahan ini terjadi akibat pemanasan global dan perubahan lingkungan yang semakin berdampak pada Pegunungan Himalaya.

Meski demikian, pemerintah setempat mengklaim telah melakukan berbagai upaya, seperti kampanye pembersihan gunung, serta pemasangan tali pengaman di jalur pendakian. 

3. Biaya izin pendakian merupakan sumber pendapatan Nepal

Gunung Everest (unsplash.com/JC Gellidon)

Diketahui, pendapatan dari biaya izin dan pengeluaran lain oleh pendaki asing merupakan sumber pendapatan dan lapangan kerja utama bagi Nepal. Negara ini memiliki delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest.

Adanya kenaikan biaya izin pendakian Gunung Everest yang semakin mahal bukanlah penghalang bagi para petualang sejati. Jadi, kalau kamu punya impian menaklukkan gunung tertinggi di dunia ini, pastikan kamu sudah siap secara fisik, mental, dan tentu saja finansial. Siapkah kamu menghadapinya?

Editorial Team