Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Museum Ullen Sentalu (instagram.com/tikacyn)

Intinya sih...

  • Museum Ullen Sentalu menawarkan tiga jenis tur dengan harga tiket yang berbeda.
  • Pengunjung bisa memilih Tur Adiluhung Mataram, Tur Skriptorium, atau Tur Vorstenlanden.
  • Pengunjung juga bisa menggunakan bus TransJogja untuk sampai ke Museum Ullen Sentalu.

Kamu yang sering liburan ke Yogyakarta pasti tahu museum unik ini. Museum Ullen Sentalu hadir dengan arsitektur gotik khas Eropa, tetapi memajang koleksi peninggalan Kerajaan Majapahit. Berada di selatan kaki Gunung Merapi membuat suasana dan hawa di museum ini sejuk.

Berlama-lama di Museum Ullen Sentalu tak akan pernah bosan. Museum yang berlokasi di Kabupaten Sleman ini memadukan arsitektur indah dengan pepohonan rindang, tak jarang kabut turun menyelimuti museum. Suasananya jadi terasa syahdu dan magis.

Jika belum ada gambaran, begini cara beli dan harga tiket Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta sebagai panduan liburanmu. Ada pula beberapa paket tur yang bisa kamu ikuti.

1. Cara beli dan harga tiket Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu (instagram.com/nandawgso)

Melansir laman resmi Museum Ullen Sentalu, tiket masuknya hanya bisa dibeli melalui loket, kecuali jika kamu beli dalam jumlah banyak. Pengunjung dengan jumlah lebih dari 25 orang wajib reservasi terlebih dahulu di nomor 0274-880158.

Museum Ullen Sentalu menyediakan tiga jenis tiket yang dibedakan melalui tur. Berikut daftar lengkap harga tiket Museum Ullen Sentalu.

  • Tur Adiluhung Mataram: Rp50 ribu.
  • Tur Skriptorium: Rp60 ribu.
  • Tur Vorstenlanden: Rp100 ribu.
  • Tur guide bahasa Inggris: Rp100 ribu.

2. Jenis paket tur yang tersedia di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu (instagram.com/05.15w)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Museum Ullen Sentalu menawarkan berbagai jenis tur bagi pengunjung. Mereka bisa memilih Tur Adiluhung Mataram, Tur Skriptorium, atau Tur Vorstenlanden. 

Tur Adiluhung Mataram menawarkan koleksi berupa lukisan, foto, syair, dan batik yang dikisahkan secara fairytale terkait budaya Adiluhung itu sendiri. Di dalam tur, pengunjung diajak berkenalan dengan para darah biru Mataram. Kehidupan keraton Mataram pun dijelaskan melalui seni budaya Jawa yang sarat makna.

Kalau memilih Tur Skiptorium, maka pengunjung akan diajak berjalan di tengah skrip naskah akademis karya riset Museum Ullen Sentalu. Mereka diajak mengenal linimasa sejarah, peradaban, dan budaya. Ada pula kemegahan arsitektur Medang karya Dinasti Sailendra yang tersohor.

Terakhir, ada Tur Vorstenlanden yang berarti sebutan pemerintah kolonial Belanda bagi Kerajaan Mataram. Di tur ini, pengunjung diajak memasuki ke dalam sejarah kekuasaan Jawa, serta masa emas Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Semua dituang ke dalam koleksi lukisan, lho.

3. Cara ke Museum Ullen Sentalu naik Bus TransJogja

Museum Ullen Sentalu (instagram.com/imaginary.films)

Kebanyakan orang memilih naik mobil pribadi untuk bisa sampai ke Museum Ullen Sentalu. Memang bakal lebih cepat kalau menggunakan mobil pribadi, tetapi kamu juga bisa memanfaatkan bus TransJogja, lho.

Perjalanan memang memakan waktu kurang lebih 60—90 menit untuk sampai ke Museum Ullen Sentalu jika menggunakan bus TransJogja. Caranya, naik bus TransJogja rute 2B atau 3B, lalu berhenti di shelter Ring Road Utara—Kentungan.

Setelah itu, ganti ke angkot rute Yogyakarta—Pakem dan berhenti di Pasar Pakem. Kamu bisa ganti angkot dengan rute Pakem—Kaliurang, lalu turunlah di Taman Kaliurang. Jika sudah, berjalanlah ke Jalan Boyong lokasi Museum Ullen Sentalu.

Angkot di Yogyakarta beroperasi pada pukul 08.00—14.00 WIB dengan jadwal tak menentu. Naik kendaraan umum dianjurkan buatmu yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau ingin menikmati perjalanan di Yogyakarta.

Berkunjung ke Museum Ullen Sentalu menjadi hal yang sangat disarankan ketika liburan ke Yogyakarta. Museum gotik ini buka setiap Selasa hingga Minggu pada pukul 08.30—16.00 WIB.

Tur terakhirnya pukul 15.15 WIB, sehingga tidak disarankan datang terlalu sore. Gimana, siap menjelajah Museum Ullen Sentalu?

Editorial Team