10 Lokasi Perayaan Waisak di Indonesia Selain Candi Borobudur

Hari Raya Waisak merupakan hari suci untuk merayakan kelahiran Buddha Gautama, penerangan agung, dan pencapaiannya ke nirwana. Perayaan Hari Raya Waisak secara nasional di Indonesia berpusat di Candi Borobudur, Magelang. Umat Buddha dari berbagai daerah maupun mancanegara dapat mengikuti rangkaian acaranya.
Perayaan Waisak juga berlangsung di berbagai daerah di Indonesia, gak cuma di Candi Borobudur. Berikut beberapa lokasi perayaan waisak di Indonesia selain Candi Borobudur. Gak kalah meriah, lho!
1. Candi Bahal, Sumatra Utara

Candi Bahal merupakan kompleks percandian terluas di Sumatra Utara. Berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatra Utara. Kompleks percandian tersebut terdiri dari Candi Bahal I, Candi Bahal II, dan Candi Bahal III.
Candi Bahal bercorak Buddha Vajrayana yang menjadi peninggalan Kerajaan Panai. Kerajaan tersebut pernah berdiri antara abad ke-11 hingga abad ke-14. Sayangnya, Kerayaan Panai ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya, yang kemudian menguasai wilayah tersebut.
Candi yang terletak di dekat Sungai Batang Pane ini menjadi pusat perayaan Waisak umat Buddha Sumatra Utara pada 2023. Dilansir laman resmi pemerintah Provinsi Sumatra Utara, perayaan Waisak tersebut merupakan pertama kalinya di Candi Bahal. Perayaan yang dihadiri 2.000 umat Buddha itu juga bertujuan mengangkat situs budaya di sana.
2. Vihara Seribu Patung, Kepulauan Riau

Vihara Seribu Patung dikenal pula sebagai Vihara Ksitigarbha Bodhisattva dan Patung Lohan. Lokasinya berada di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Vihara ini selain menjadi tempat ibadah dan perayaan hari suci umat Buddha, sekaligus menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Saat tiba di vihara ini, pengunjung akan disambut patung besar yang menarik. Seperti namanya, vihara ini dihiasi sekitar 500 patung pelayan Buddha dengan karakter wajah berbeda. Ada pula benteng dengan bangunan seperti pagoda berhiaskan relief yang menceritakan perjalanan Buddha sampai tingkat Mahayana tertinggi.
3. Candi Muaro Jambi, Jambi

Candi Muaro Jambi menjadi pusat perayaan Waisak di Jambi setiap tahunnya. Para biksu thudong akan merayakan Waisak di candi tersebut pada Minggu (26/5/2024), setelah dari Candi Borobudur.
Kompleks percandian terluas di Asia tersebut berlokasi di tepi Sungai Batanghari, Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Keberadaannya menjadi bukti ada Kerajaan Melayu Tua yang pernah pernah beribu kota di Muaro Jambi sekitar abad ke-4 atau ke-6 Masehi. Dulunya, candi tersebut pernah digunakan untuk tempat peribadatan dan berlajar agama Buddha.
4. Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Kalimantan Barat

Berbeda dari ketiga lokasi sebelumnya, perayaan Waisak di Kalimantan Barat kerap berpusat di Vihara Vajra Bumi Kertayuga. Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani 2 Nomor 108, Pontianak, Kalimantan Barat. Vihara di pinggir kota Pontianak ini mengusung gaya arsitektur yang kental dengan budaya Tionghoa dan lengkap dengan pagoda.
Vihara ini dibangun pada 2004 dengan ornamen yang didominasi warna merah dan emas. Dilengkapi dengan Patung Dewi Kwan Im, dewi welas asih dalam agama Buddha Mahayana dan Konghucu. Vihara tersebut juga menjadi salah satu pusat perayaan Imlek di Kalimantan Barat.
5. Vihara Ekayana Arama, Jakarta

Bagi kamu yang sedang berada di Jakarta, bisa merayakan Waisak di Vihara Ekayana Arama. Lokasinya di Jalan Mangga II Nomor 8, Duri Kepa, Jakarta Barat.
Vihara ini menjadi tempat kebaktian aliran Mahayana, Tantrayana, dan Theravada. Sedangkan, arsitekturnya bergaya Mahayana, Theravada dengan sentuhan Vajrayana.
Vihara Ekayana Arama merupakan pusat beribadatan umat Buddha terbesar di Jakarta Barat yang dibangun mulai 1995. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, vihara ini juga dilengkapi dengan fasilitas kantin yang menyediakan beragam menu vegetarian.
6. Vihara Buddhagaya Watugong, Jawa Tengah

Vihara Buddhagaya Watugong berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Terdiri dari dua bangunan utama, berupa Pagoda Avalokitesvara setinggi 45 meter dan Dhammasala dua lantai. Bangunannya kental dengan arsitektur Tionghoa dan Thailand.
Selain menjadi pusat peribadatan umat Buddha di Semarang, hal menarik lainnya terdapat Patung Buddha Tidur di antara pagoda dan kolam teratai. Terdapat pula pohon Bodhi yang ditanam oleh Bhante Naradha Mahathera sejak 1955.
Kamu juga dapat melihat ukiran yang menceritakan Pattica Samuppada, proses kehidupan manusia dari lahir hingga meninggal dunia pada bangunan Vihara Dhammasala.
7. Candi Sewu, Yogyakarta

Beralih ke Yogyakarta, meski dekat dengan Candi Borobudur, tetapi Yogyakarta punya pusat perayaan Waisak sendiri di Candi Sewu. Lokasinya berada di kompleks Candi Prambanan, Jalan Raya Solo KM. 16 Klurakbaru, Tlogo, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Jaraknya sekitar 800 meter arah utara Candi Prambanan.
Candi Sewu didirikan pada abad ke-8 dan menjadi pusat ibadah umat Buddha masa Dinasti Syailendra. Kompleks Candi Sewu memiliki panjang 185 meter dan lebar 165 meter dengan 4 pintu masuk dari masing-masing penjuru mata angin. Terdapat 249 candi dengan candi utama setinggi 30 meter dan diameter 29 meter.
8. Maha Vihara Majapahit, Jawa Timur

Maha Vihara Majapahit berada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Vihara ini terkenal dengan arsitekturnya bergaya joglo dan Patung Buddha Tidur berwarna emas.
Panjangnya mencapai 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter, menjadikannya sebagai salah satu Patung Buddha terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di Asia Tenggara. Rangkaian ritual penting yang rutin dilakukan menjelang Waisak di vihara ini, yakni membersihkan Patung Buddha Tidur.
Pasalnya, patung tersebut menjadi ikon pada Ritual Pradaksina, prosesi mengelilingi Patung Buddha menjelang Puncak Purnama peringatan Waisak. Selain itu, juga ada prosesi memasang patung di tempat berdoa dan menyiapkan altar.
9.Vihara Buddha Sakyamuni, Bali

Bali yang selama ini dikenal dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu, tetap menjunjung tinggi toleransi. Kamu gak perlu khawatir kalau ingin merayakan Waisak di Bali, salah satunya akan dilaksanakan di Vihara Buddha Sakyamuni.
Lokasinya di Jalan Gunung agung, Lingkungan Padang Udayana Nomor 3A, Denpasar, Bali. Vihara Buddha Sakyamuni memiliki tradisi Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) untuk menyambut Waisak.
Tradisi tersebut digagas oleh Erlina Kang Adiguna dan sudah dilakukan sejak 1998. Bagi umat Buddha dan simpatisan dari berbagai daerah yang ingin mendengarkan Dhamma selama sebulan penuh, boleh datang ke Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar.
10. Brahma Vihara Arama, Bali

Satu lagi lokasi perayaan Waisak selain di Candi Borobudur, yakni Brahma Vihara Arama. Lokasinya berada di Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Vihara ini terletak di perbukitan dan dikelilingi perkebunan, agak jauh dari pemukiman yang membuat suasananya semakin tenang.
Brahma Vihara Arama memadukan arsitektur khas Bali dengan unsur Buddha di setiap sudutnya. Pada pintu masuk, terdapat gapura dari bata merah dengan ukiran khas bali. Di beberapa sudut terdapat vihata, pohon bodhi, patung Buddha, stupa, dan pagoda.
Keunikan lainnya terdapat replika Borobudur yang menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Di sekitarnya, terdapat taman dan kolam dan patung-patung Buddha. Apalagi banyak pepohonan hijau di sekitarnya, membuat tempat ini semakin tentram dan sejuk.
Demikian 10 lokasi perayaan Waisak di Indonesia selain di Candi Borobudur. Tersebar dari Sumatra hingga Bali dengan nuansa beragam, tapi tetap mengutamakan ketenangan untuk ibadah yang khusuk. Ada yang dekat tempat tinggalmu?