6 Etika Liburan di Kuil, Jaga Perilaku dan Hormati Tradisi Setempat

Ketika liburan ke luar negeri, terutama negara Asia seperti Jepang, Thailand, atau Korea Selatan, memungkinkan wisatawan dari berbagai umat beragama mampir ke kuil. Tempat ini bukan sekadar destinasi estetik, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan spiritual yang mendalam.
Meski bisa dikunjungi sebagai destinasi liburan, kuil tetaplah tempat ibadah. Artinya, ada etika dan aturan tak tertulis yang wajib kamu pahami. Mengunjungi kuil pun tak bisa sembarangan.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, rombongan turis asal Indonesia membuat konten joget di Wat Paknam Phasi Charoen di Bangkok, Thailand, tepat di depan patung Buddha raksasa. Kejadian ini terekam dalam video berdurasi 40 detik yang dibagikan akun X @RedSkullxxx pada Selasa (27/5/2024). Hal ini tentu saja memancing komentar warganet.
Sebagaian besar dari mereka berpendapat apa yang dilakukan gerombolan pelancong itu "tidak etis," mengingat kuil adalah tempat ibadah yang seharusnya tidak diganggu "suara berisik dan perilaku memalukan."
Oleh karena itu, penting untuk memahami etika dan aturan mengunjungi kuil, baik di dalam maupun di luar negeri, sebagai salah satu tujuan destinasi liburan. Berikut di antaranya.
1. Berpakaian sopan dan tertutup

Ini adalah hal paling basic, tetapi sering dilupakan para turis. Saat masuk ke kuil, usahakan mengenakan pakaian sopan, tidak terlalu terbuka, dan nyaman. Hindari celana pendek super mini, atasan yang memperlihatkan pundak, atau pakaian transparan.
Sedikit tips, pastikan kamu selalu membawa scarf atau jaket tipis yang bisa kamu pakai saat tiba-tiba harus masuk ke tempat yang lebih sakral.
2. Perhatikan sepatu

Beberapa kuil, terutama di Jepang atau Thailand, mengharuskan pengunjung melepas alas kaki sebelum masuk ke area dalam. Biasakan melihat apakah ada rak sepatu atau tanda khusus di depan pintu.
Jika tidak yakin, ikuti pengunjung lokal atau petunjuk di sekitar. Jangan memaksa untuk masuk kalau belum jelas, ya!
3. Jangan asal ambil foto

Kuil memang cantik dan estetik banget untuk dijadikan konten, tetapi gak semua area bisa difoto. Beberapa tempat suci punya larangan mengambil gambar, apalagi saat ada orang yang sedang beribadah. Perhatikan tanda larangan memotret atau tanya dulu ke petugas, terutama di area altar, patung suci, atau ruang dalam.
4. Jaga suara dan perilaku

Kuil merupakan tempat berdoa dan refleksi diri. Jadi, hindari berbicara keras, tertawa berlebihan, atau berisik dengan ponsel. Matikan suara notifikasi dan sebisa mungkin hindari video call atau aktivitas lain yang bisa mengganggu ketenangan.
Hal ini juga termasuk membuat konten yang tidak sopan atau mengganggu seperti yang dilakukan turis Indonesia di Bangkok, Thailand. Ingat, ini bukan taman hiburan, jadi kendalikan dirimu sendiri, ya!
5. Hormati ritual dan tradisi setempat

Jika kamu melihat ada orang berdoa, membakar dupa, atau mengikuti ritual tertentu, jangan ganggu atau memotret mereka secara diam-diam. Jika kamu tertarik mengikuti ritual seperti menyalakan dupa atau membuat permohonan, lakukan dengan tenang dan penuh rasa hormat, ya!
6. Jangan tinggalkan sampah

Hal ini berlaku di mana pun, apalagi di tempat suci seperti kuil. Bawa kembali sampahmu, terutama jika kamu membawa minuman kemasan atau tisu. Beberapa kuil gak memiliki banyak tempat sampah, karena dianggap bisa mengganggu energi spiritual.
Setiap kuil punya keunikan dan aturan masing-masing. Sebelum berkunjung, luangkan waktu buat riset singkat tentang kuil yang akan kamu datangi. Gak hanya akan membuat kamu lebih siap, tetapi juga bikin pengalaman liburanmu jadi lebih bermakna.
Liburan ke kuil bisa jadi pengalaman yang menenangkan dan membuka wawasan budaya baru. Jangan hanya datang untuk kepentingan konten saja, tapi datanglah dengan baik dan penuh kesadaran, karena kamu sedang masuk ke tempat yang dianggap suci banyak orang.