Etika Makan di LN: Jangan Asal Foto atau Tinggalkan Makanan

- Memotret makanan bisa dianggap tidak sopan di beberapa negara, karena dapat mengganggu suasana makan dan merendahkan tradisi kuliner yang sakral.
- Menyisakan makanan bisa dianggap kurang sopan, terutama di Asia, karena bisa diartikan sebagai kurang menghargai kerja keras koki atau pemilik rumah.
- Bicara seperlunya dengan volume rendah saat makan, hindari topik pribadi atau kontroversial agar tidak mengganggu orang lain yang ada di sekitar.
Bepergian ke luar negeri bukan hanya soal menikmati tempat baru, namun juga belajar menghargai budaya setempat, termasuk dalam hal ini adalah makanan. Setiap negara biasanya memiliki norma dan juga kebiasaan makan yang berbeda-beda, sehingga jika tidak mematuhi hal tersebut akan rentan dianggap tidak sopan atau bahkan menyinggung tuan rumah.
Etika makan bukan hanya soal cara duduk atau menggunakan alat makan, namun juga perilaku kecil, seperti mengambil foto makanan atau pun menghabiskan makanan yang ada di atas piring. Oleh sebab itu, pahami beberapa etika penting berikut ini pada saat makan di luar negeri agar nantinya bisa menunjukkan rasa hormat, sekaligus menjaga citra positif.
1. Jangan asal mengambil foto makanan

Meski memang mengambil foto makanan sudah menjadi kebiasaan umum bagi orang-orang, namun ternyata tidak semua negara dan budaya menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang sopan atau pantas. Di beberapa tempat ternyata memotret makanan secara berlebihan justru dianggap dapat mengganggu suasana makan, bahkan merendahkan tradisi kuliner yang sifatnya sakral.
Sebelum memotret makanan, pastikan bahwa kamu tidak sampai mengganggu tamu lain atau pun pelayan restoran, bahkan bisa saja menanyakan terlebih dahulu apabila boleh difoto atau pun tidak. Jika memang diperbolehkan, maka ambillah gambar secara cepat dan tidak sampai mencolok agar tidak mengganggu suasana makan yang nyaman dan tenang.
2. Jangan menyisakan makanan di piring

Menyisakan makanan ternyata bisa dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan, terutama di negara-negara Asia yang memang menganggap makanan sebagai bagian penting dari nilai budaya. Tindakan ini bisa diartikan sebagai hal yang kurang menghargai kerja keras dari koki atau pun pemilik rumah.
Sebaiknya ambil makanan secukupnya dan usahakan untuk menghabiskannya hingga tidak bersisa, apalagi jika memang kamu sedang dijamu secara pribadi. Di beberapa budaya ternyata piring yang benar-benar bersih setelah makan merupakan bentuk rasa terima kasih dan juga penghargaan yang tinggi.
3. Hindari terlalu banyak bicara selama makan

Dalam beberapa budaya terutama di Eropa dan Asia timur ternyata makanan dianggap sebagai waktu yang tenang dan penuh penghargaan terhadap sajian yang dihidangkan. Jika kamu terlalu banyak bicara atau tertawa keras pada saat makan, maka bisa dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan, bahkan mengganggu orang lain yang ada di sekitar.
Sebaiknya bicaralah seperlunya dengan volume rendah, serta hindari topik yang terlalu pribadi atau pun kontroversial. Jika kamu makan bersama dengan orang lokal, maka perhatikan cara mereka berbincang dan sesuaikan diri dengan pola komunikasi agar bisa menciptakan suasana yang nyaman.
4. Mengetahui aturan tipping dan pembayaran

Setiap negara pada dasarnya memiliki kebiasaan yang berbeda-beda terkait memberikan tip kepada pelayan restoran, bahkan kesalahan kecil saja bisa menimbulkan kesan yang tidak menghargai pelayanan tersebut. Di Amerika Serikat misalnya memberi tip justru hampir dijadikan sebagai kewajiban, sementara di Jepang justru memberi tip dianggap sebagai menghina.
Sebelum makan di restoran sebaiknya kamu dapat mencari tahu terlebih dahulu apakah memang memberi tip tersebut merupakan sesuatu yang wajib atau pun tidak, serta perhitungkan besaran jumlah yang harus dikeluarkan. Selain itu, pahami pula terkait sistem pembayaran yang biasanya dilakukan di meja atau pun langsung ke kasir, sebab ketika kecil seperti ini sangat dihargai pada saat berkunjung ke luar negeri.
Menjaga etika makan di luar negeri sebetulnya merupakan bentuk penghormatan terhadap budaya setempat. Apa yang mungkin biasa kamu lakukan di negara sendiri belum tentu bisa diterapkan di tempat lain tanpa menimbulkan adanya kesalahpahaman. Ingatlah bahwa sopan santun dalam hal kecil bisa membuka pintu keramahan yang besar!