7 Etika Menginap di Glamping yang Perlu Kamu Tahu

Setiap lokasi glamping biasanya memiliki aturan tersendiri. Sebelum memesannya, sebaiknya kamu dan rombongan yang akan ikut menginap sudah membaca dan memahami aturan-aturan yang telah ditetapkan pengelola. Begitu pula saat sudah sampai di lokasi, kamu harus menaatinya dengan baik.

Aturan tersebut biasanya mencakup perihal waktu checkin dan checkout, penggunaan barang-barang di dalam tenda, jam malam, area mana saja yang boleh diakses, hal-hal yang harus dihindari, penggunaan api unggun, dan sebagainya. 

Lokasi glamping biasanya ada di tempat-tempat yang alami, jauh dari hiruk-pikuk kota, udaranya masih sangat segar, dengan pemandangan yang sangat indah. Karena hal itu, kamu harus turut menjaga keindahan dan kebersihan di lingkungan sekitarnya.

Caranya pun cukup mudah. Mulai dari membuang sampah pada tempatnya, mandi dan buang air di tempat yang disediakan, tidak merokok atau melakukan aktivitas yang bisa merusak kualitas udara, tidak menyalakan kembang api atau menerbangkan lampion yang berpotensi mengganggu satwa lain, serta tidak merusak tanaman di sekitar tempat menginap.

Biasanya, dalam satu kompleks tempat glamping, ada beberapa tenda atau tempat menginap. Artinya, kamu tidak sendirian di sana. Demi kenyamanan bersama, sebaiknya kamu turut serta menjaga ketertiban.

Hindari berbicara terlalu kencang atau bahkan berteriak, menyalakan musik yang terlalu kencang, menimbulkan suara-suara bising, hingga melemparkan atau membuang sesuatu ke tenda orang lain. Jika orang lain terganggu, bisa-bisa dia marah dan liburanmu pun jadi tidak nyaman.

Poin ini masih berkaitan dengan poin nomor tiga. Selain menjaga ketertiban demi kenyamanan bersama, kamu pun wajib menghormati privasi orang lain atau tamu yang menginap di sana. Kamu boleh bersosialisasi dengan mereka, tetapi seperlunya saja dan jangan sok akrab, apalagi kepo dengan urusannya.

Setiap tenda glamping pun memiliki areanya masing-masing. Sebaiknya, kamu tidak memasuki area tenda orang lain tanpa izin, terutama pada malam hari. Kalau sekiranya mau minta bantuan atau dalam keadaan darurat, kamu bisa minta tolong dengan menggunakan kalimat dan sikap yang sopan.

Apabila lokasi glamping berada di tempat terpencil, biasanya sumber dayanya agak terbatas. Kamu harus menggunakannya dengan bijak. Misalnya menggunakan air, serta menyalakan lampu dan peralatan elektronik lain seperlunya saja. 

Dalam hal makanan, kamu juga harus menyiapkannya sendiri, terutama makan malam. Meski ada tempat glamping yang menyediakan makan malam, tak jarang kamu akan merasa lapar lagi. Siapkan camilan ringan dan sehat untuk disantap saat perut tiba-tiba keroncongan.  

Semua fasilitas yang ada atau disediakan di tempat glamping merupakan milik pengelola. Sebagai tamu atau penyewa, kamu memiliki tanggung jawab penuh untuk menjaga fasilitas tersebut, agar tetap dalam kondisi baik dan sama saat kamu datang hingga pulang nanti.

Jika ada kerusakan atau kendala saat hendak digunakan, sebaiknya kamu langsung menghubungi pengelolanya. Tak jarang pengelola juga menyediakan kompor dan peralatan masak. Jika selesai digunakan, sebaiknya langsung dicuci dan dikembalikan ke tempat penyimpanannya. Jangan dibiarkan berantakan, ya!

Beberapa tempat glamping yang cukup terpencil biasanya memiliki protokol keamanan yang disampaikan kepada tamu saat baru tiba. Protokol tersebut mencakup prosedur darurat jika terjadi kebakaran hutan atau alam, penanganan jika ada binatang buas yang datang, hingga evakuasi jika terjadi bencana alam, seperti badai, tanah longsor, dan banjir.

Pastikan kamu memahami dan mengikuti semua protokol keamanan yang berlaku demi keselamatan dan keamanan diri. Selain itu, kamu juga jangan panik dan melakukan sesuatu di luar prosedur yang berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Dengan memahami etika menginap di glamping tersebut, kamu akan mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan, aman, dan nyaman. Mau merencanakan glamping di mana, nih?