Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi upacara minum teh di Jepang (commons.wikimedia.org/KuboBella)
ilustrasi upacara minum teh di Jepang (commons.wikimedia.org/KuboBella)

Upacara minum teh di Jepang yang juga dikenal dengan chanoyu merupakan cara seremonial dalam menyiapkan dan meminum teh hijau yang biasanya dilakukan di ruang teh tradisional berlantai tatami, yakni tikar tradisional Jepang.

Tidak sedikit wisatawan yang penasaran dan ingin merasakan pengalaman istimewa ini saat berada di Jepang. Namun, perlu diketahui bahwa upacara ini bukan sekadar menikmati secangkir teh seperti biasa. Ada berbagai etika yang perlu dipahami oleh tamu yang menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada tuan rumah, kehadiran para tamu lain, dan tentunya momen upacara itu sendiri.

Jika kamu juga berminat untuk mengikuti upacara minum teh di Jepang, simak dulu penjelasan di bawah ini agar kamu tidak salah dalam bersikap dan bisa menikmati momen dengan tenang.

1.Datang tepat waktu

ilustrasi upacara minum teh di Jepang (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Orang Jepang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan dan ketepatan waktu dalam hampir semua aspek kehidupan mereka sebagai bentuk rasa hormat terhadap orang lain di sekitarnya.

Karena itu, saat kamu sudah membuat janji untuk mengikuti upacara minum teh, usahakan untuk datang tepat waktu. Selain membuat tamu merasa tertekan, keterlambatan juga akan berpegaruh pada tamu berikutnya.

2.Bawa kaos kaki putih bersih

ilustrasi upacara minum teh di Jepang (commons.wikimedia.org/AthenaGabo)

Saat akan memasuki ruangan minum teh, tamu yang hadir harus melepas sepatu mereka dan mengganti dengan kaos kaki bersih. Hal ini merupakan suatu bentuk kesopanan dan juga menjaga tempat duduk tetap bersih.

Warna putih digunakan karena melambangkan kemurnian dan membuat noda bisa langsung terlihat. Secara tidak langsung, memakai kaos kaki putih juga merupakan bentuk ungkapan terima kasih atas perhatian tuan rumah yang sudah menyiapkan dan membersihkan tempat untuk menyambut kehadiran tamu.  

3.Kenakan pakaian yang sopan dan nyaman

ilustrasi upacara minum teh di Jepang (pexels.com/Ivan Samkov)

Biasanya, peserta upacara minum teh akan mengenakan kimono. Namun, jika memilih mengenakan pakaian kasual, sebaiknya gunakan pakaian yang sopan dan nyaman agar tidak mengganggu.

Hindari juga menggunakan parfum menyengat yang dapat mengganggu suasana upacara minum teh. Jika memakai perhiasan, kamu juga bisa melepaskannya lebih dulu karena dikhawatirkan bisa merusak peralatan teh yang biasanya sudah berusia puluhan sampai ratusan tahun, sehingga memerlukan penaganan yang lembut.

4.Habiskan kudapan manis sebelum minum teh

ilustrasi wagashi (pexels.com/G N)

Sebelum teh disajikan, biasanya para tamu akan diberi manisan Jepang atau wagashi terlebih dahulu. Seringnya, tamu akan diberi tusukan kayu untuk membantu menyantap manisan tersebut.

Seperti seremonial lain yang menerima sesuatu dalam tiga suapan, menyantap wagashi juga sebaiknya dilakukan dalam tiga gigitan dan harus dihabiskan sebelum teh disajikan.

5.Perhatikan cara menerima teh

ilustrasi upacara minum teh di Jepang (commons.wikimedia.org/KuboBella)

Tuan rumah akan menyajikan mangkuk teh di atas tatami dengan bagian depan (sisi paling menarik dari mangkuk) menghadap ke tamu. Sebelum mengangkat mangkuk dan menerima isinya, sebaiknya tunjukkan dulu rasa hormat kepada alam semesta yang telah menyediakan teh serta mengakui perhatian tuan rumah dengan menunjukkan kerendahan hati.

Angkat mangkuk dengan tangan kanan dan letakkan di tangan kiri, lalu putarkan mangkuk sekitar 90 derajat hingga bagian depannya berbalik. Minum teh dalam beberapa tegukan, setelah selesai letakkan kembali mangkuk di atas tatami, membungkuk, dan ucapkan terima kasih.

6.Jaga keheningan dalam ruangan

ilustrasi upacara minum teh di Jepang (pexels.com/Teddy Yang)

Upacara minum teh di Jepang menjadi sebuah praktik meditasi yang membutuhkan suasan tenang. Karena itu, pastikan menjaga keheningan dalam ruangan dengan berbicara menggunakan suara pelan yang juga dianggap sebagai bentuk sopan santun di Jepang.

Para tamu yang ikut dalam upacara ini juga diharapkan mematikan ponsel selama acara berlangsung. Karena gangguan seperti notifikasi atau sibuk mencari sudut foto terbaik justru bisa mengurangi makna dari pengalaman yang berkesan itu.

7.Menghormati area tokonama

ilustrasi area Tokonama (commons.wikimedia.org/Gryffindor)

Tokonama adalah sebuah area dekoratif yang terletak di ujung ruangan teh. Dalam sudut tersebut biasanya dihiasi dengan gulungan kaligrafi (kakemono) juga rangkaian bunga segar

Tokonoma dianggap sebagai ruang sakral yang hanya boleh dilihat, tapi tidak untuk disentuh bahkan digunakan. Biasanya, upacara minum teh juga mengharuskan setiap tamu sebelum duduk ditempatnya untuk duduk di depan tokonoma lalu membungkuk memberi hormat kepada kakemono dan bunga.

Gulungan (kakemono) tersebut dianggap sebagai perwujudan dari orang yang menulisnya sedangkan bunga adalah elemen paling murni dalam ruangan karena telah dipotong dari akarnya dan tidak mampu lagi berkembang biak.

Bukan sekader meminum teh biasa, namun upacara minum teh di Jepang merupakan sebuah tradisi yang perlu dihormati saat mengikutinya. Karena itu, pastikan kamu memahami dan mengikuti beberapa etika seperti di atas agar mendapat pengalaman yang mengesankan.

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team