Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Transjakarta
ilustrasi Transjakarta (instagram.com/pt_transjakarta)

Intinya sih...

  • Antre dengan tertib dan dahulukan penumpang yang turun

  • Berikan kursi prioritas kepada yang membutuhkan

  • Jaga kebersihan dan ketenangan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Transjakarta menjadi salah satu transportasi publik yang banyak dipilih warga Jakarta. Mulai dari pelajar, pekerja, hingga masyarakat umum memanfaatkannya setiap hari. Kehadiran Transjakarta juga menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam mengurangi kemacetan sekaligus menekan polusi udara di ibu kota.

Meski begitu, kenyamanan dalam menggunakan Transjakarta tidak hanya bergantung pada fasilitas yang disediakan, tetapi juga pada sikap dan kesadaran para penumpangnya. Oleh karena itu, memahami serta menerapkan etika dasar saat naik bus Transjakarta sangatlah penting agar perjalanan terasa lebih aman, tertib, dan nyaman bagi semua orang.

Sebelum memutuskan naik transportasi umum tersebut, ini beberapa etika naik Transjakarta yang wajib penumpang ketahui dan lakukan. Jangan sampai bikin gaduh, ya!

1. Antre dengan tertib dan dahulukan penumpang yang turun

ilustrasi Transjakarta (instagram.com/pt_transjakarta)

Di banyak negara maju, seperti Jepang, Jerman, dan Korea Selatan, budaya antre sudah menjadi norma sosial yang kuat. Sayangnya, di Indonesia masih ada sebagian orang yang mengabaikan aturan sederhana ini. Padahal, antre bukan hanya soal melatih kesabaran, tetapi juga wujud menghargai waktu serta keberadaan orang lain.

Kesalahan lain yang kerap dilakukan adalah tidak memberi jalan bagi penumpang yang ingin turun terlebih dahulu. Akibatnya, sering terjadi penumpukan hingga dorong-dorongan antara penumpang yang naik dan turun. Situasi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membahayakan keselamatan semua penumpang.

2. Berikan kursi prioritas kepada yang membutuhkan

ilustrasi Transjakarta (instagram.com/pt_transjakarta)

Hampir semua transportasi umum memiliki kursi prioritas yang selalu tersedia. Biasanya, kursi tersebut dibedakan dengan kursi lain, yakni berwarna merah dengan tanda khusus. Kursi ini diperuntukkan bagi lansia di atas 60 tahun, ibu hamil, dan penyandang disabilitas dengan gangguan penglihatan.

Selain itu, Transjakarta juga memberikan Pin Perista sebagai tanda pengenal agar petugas dan penumpang lain mudah mengetahuinya. Jika kamu duduk di kursi ini dan melihat salah satu dari mereka masuk, segeralah berikan tempat dudukmu. Namun, jika kursi prioritas telah terisi, alangkah baiknya kamu menawarkan tempat dudukmu.

3. Jaga kebersihan dan ketenangan

ilustrasi Transjakarta (instagram.com/pt_transjakarta)

Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab semua orang saat menggunakan sarana publik. Itulah sebabnya penumpang tidak diperbolehkan makan dan minum di dalam Transjakarta. Selain menghindari penumpukan sampah, juga bau yang tidak sedap yang dapat membuat bus menjadi kotor.

Begitu juga dengan menjaga nada suara saat berada di Transjakarta. Suara keras saat berbincang atau mendengarkan musik tanpa headset akan mengganggu kenyamanan semua penumpang. Untuk itu, penting untuk menjaga ketenangan sebagai bentuk menhormati penumpang lain yang mungkin sedang lelah atau ingin beristirahat.

4. Saling menghormati penumpang lain

ilustrasi Transjakarta (instagram.com/pt_transjakarta)

Rasa saling menghargai antarpenumpang adalah hal yang wajib dijaga, mengingat di dalam bus ada banyak orang dengan latar belakang berbeda. Caranya bisa dengan tidak saling meletakkan tas di kursi kosong, apalagi saat bus penuh.

Jika barangmu besar, letakkan di pangkuan atau di bagian kaki agar tidak mengganggu orang lain. Usahakan juga untuk tidak menyenggol atau mendorong orang di sekitar, dan jika tanpa sengaja terjadi, segera ucapkan permintaan maaf.

5. Jangan bersandar di pintu otomatis

ilustrasi Transjakarta (instagram.com/pt_transjakarta)

Pernahkah kamu melihat seseorang bersandar di pintu otomatis Transjakarta? Sekilas memang tampak sepele, tetapi hal ini berisiko besar, terutama jika seseorang terjatuh ketika pintu terbuka. Selain membahayakan keselamatan, kebiasaan tersebut juga dapat merusak sistem pintu dan mengganggu jalannya operasional bus.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari bersandar maupun menghalangi pintu saat bus bergerak. Berdiri terlalu dekat dengan pintu otomatis juga bisa menghambat kelancaran penumpang lain saat keluar atau masuk bus.

Dengan menerapkan lima etika sederhana ini, kamu turut berkontribusi menciptakan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran. Dengan begitu, masyarakat tak ragu menggunakan transportasi umum. Sudahkah kamu mematuhi etika naik Transjakarta selama ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team