6 Fakta Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Banyumas Pecah
Jembatan kaca menjadi salah satu daya tarik di beberapa tempat wisata Indonesia. Salah satu tempat wisata yang menawarkan jembatan kaca adalah The Geong yang berlokasi di Jalan Raya Baturraden, Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dengan adanya jembatan kaca yang terbentang di sana, kamu bisa berswafoto bersama keluarga, sahabat, dan teman-teman dengan latar pemandangan hutan pinus.
Namun, peristiwa nahas terjadi saat beberapa wisatawan sedang berswafoto di atasnya. Bahkan, ada salah satu wisatawan yang tewas dalam insiden tersebut.
Peristiwa yang terjadi pada 25 Oktober 2023 ini membuat banyak orang bergidik ngeri. Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta jembatan kaca The Geong Limpakuwus yang pecah dan menimbulkan korban.
1. Jembatan kaca pecah saat pagi hari
Jembatan kaca setinggi 15 meter dari permukaan tanah ini pecah sekitar pukul 10.00 WIB. Seorang saksi mata, Sunarto, yang menjadi penjaga toilet di lokasi tersebut menyatakan ia mendengar suara pecahan kaca yang cukup keras.
Selain itu, ia juga melihat ibu-ibu yang jatuh dan tidak sadarkan diri. Akhirnya ia meminta tolong dengan berteriak kepada orang-orang yang sedang bekerja.
2. Jumlah dan kondisi korban saat jembatan kaca pecah
Saat kejadian, ada sekitar 11 orang dari rombongan yang sama. Mereka terpisah menjadi dua kelompok saat berada di atas jembatan kaca. Tujuh orang berada di sebelah barat, sementara empat orang sedang berfoto.
Insiden ini menyebabkan satu orang jatuh dan satu orang tewas. Sementara itu, dua orang lainnya tidak terjatuh, tetapi sempat bergelantungan di rangka jembatan, hingga bisa diselamatkan.
Satu korban yang mengalami luka berinisial nama AI berusia 41 tahun. Sedangkan, satu orang berinisial FA berusia 49 tahun dinyatakan tewas.
3. Korban yang tewas akan diberi kejutan
Insiden pecahnya jembatan kaca tersebut menyisakan kisah pilu, di mana anak dari FA ingin memberi kejutan kepadanya, karena ia sudah mendapatkan pekerjaan.
Awalnya, anak FA datang ke lokasi dengan sepeda motor bersama temannya. Sementara itu, ibunya sudah tiba di lokasi bersama rombongan. Namun, anak FA mendapatkan kabar buruk bahwa ibunya terjatuh dan tewas akibat jembatan kaca yang pecah.
4. Jembatan kaca sering dicek dan dibersihkan
Menurut Angga (30), seorang karyawan yang bekerja di The Geong Limpakuwus, kondisi jembatan kaca dalam kondisi baik sebelum kejadian tersebut. Ia menyatakan petugas selalu melakukan pengecekan rutin sebelum tempat wisata dibuka.
Mereka juga tidak menemukan adanya retakan pada kaca, baik saat sedang disapu dan dipel. Jembatan kaca tersebut menggunakan jenis tempered glass dengan ketebalan kurang lebih 1 cm, seperti yang ada di tempat wisata yang lain.
5. Para ahli akan memeriksa kelayakan jembatan kaca
Pihak Kapolresta Banyumas akan menggandeng tim ahli untuk mengetahui apakah jembatan kaca tersebut layak untuk digunakan.
Selain itu, tim kepolisian telah memeriksa beberapa saksi, termasuk keterangan dari pemilik dan pengelola, serta telah dilakukan pendataan.
6. Jembatan kaca The Geong Limpakuwus ditutup
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu, menyatakan pihaknya segera datang sesaat setelah ia menerima informasi kecelakaan orang jatuh dari jembatan kaca. Polisi pun langsung memasang garis dilarang melintas. Jembatan kaca The Geong Limpakuwus ditutup untuk sementara.
Demikian fakta-fakta mengenai jembatan kaca The Geong Limpakuwus di Banyumas yang pecah dan menimbulkan korban jiwa. Semoga informasi ini bisa menjadi pengingat untuk kita bahwa harus ekstra hati-hati saat berwisata.
