5 Hal yang Gak Boleh Dilakukan saat Berkunjung ke DMZ Korea

- Aturan berpakaian ketat, termasuk larangan rok mini, celana pendek, dan pakaian provokatif.
- Dilarang mengambil foto atau video tanpa izin di area terlarang, bisa dianggap spionase.
- Larangan berinteraksi dengan tentara Korea Utara dan membawa anak kecil ke area tertentu.
Ada satu tempat wisata menarik di Korea Selatan yang bikin penasaran, tapi juga was-was, yaitu Daerah Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Selatan dan Korea Utara. Wisata ini adalah salah satu wisata perbatasan dengan aturan paling ketat di dunia, dan kunjungan ke sana tidak bisa melakukan hal-hal semau kita, lho.
Keamanan serta protokol militer menjadi prioritas utama di DMZ Korea. Oleh karena itu, ada aturan atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan wisatawan selama di DMZ Korea. Sebelum sampai ke sana, kamu harus tahu lima hal terlarang yang tidak boleh dilakukan di DMZ Korea berikut ini.
1. Melanggar aturan berpakaian

Tidak diperkenankan menggunakan rok mini, celana pendek, pakaian tanpa lengan, hingga pakaian yang mengandung unsur tulisan atau gambar provokatif merupakan deretan aturan berpakaian dresscode di DMZ Korea. Peraturan berpakaian di DMZ Korea bisa dikatakan sangat ketat, terutama di area-area sensitif, seperti JSA Atay Joint Security Area.
Setiap pengunjung DMZ Korea, baik pria maupun wanita, usia anak-anak hingga lansia, diwajibkan berpakaian sopan dan rapi. Hal tersebut dianggap sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menghindari kesan yang dapat digunakan sebagai propaganda oleh pihak Korea Utara.
2. Mengambil foto atau video tanpa izin

Berkunjung ke suatu wisata yang berbeda dengan aturan super ketat karena menumbalkan keamanan dua negara yang pernah bersaudara, tentu bikin siapa pun ingin mengabadikan setiap momennya dengan mengambil gambar hingga video. Namun, harus tahu etika berkunjung juga, ya.
Sebagai tamu, izin kepada tuan rumah itu penting, termasuk dalam mengambil gambar. Sebab, banyak titik yang dilarang untuk direkam maupun difoto seperti terowongan infiltrasi hingga pos-pos militer.
Merekam hingga mengambil foto di area terlarang bisa ditarik kesimpulan oleh otoritas setempat sebagai tindakan spionase yang berakibat serius. Namun tenang, DMZ Korea menyediakan pemandu wisata yang akan memberi tahu di mana saja yang boleh dan tidak boleh difoto maupun direkam.
3. Berinteraksi atau membuat gerakan provokatif

Untuk menjaga ketenangan serta menghindari insiden yang tidak diinginkan, DMZ Korea melarang wisatawan berbincang dengan tentara Korea Utara hingga melakukan gerakan apa pun seperti melambaikan tangan atau gerakan lainnya, karena dapat dianggap melakukan provokatif.
Otoritas setempat berharap pengunjung bisa tetap tenang, menjaga sikap, hingga mengikuti instruksi dari pemandu serta personel militer yang bertugas, selama melakukan tur. Supaya datang aman, pulang aman, kamu harus patuh aturan tuan rumah, ya.
4. Membawa dokumen identitas yang tidak valid

Jika kamu benar-benar penasaran seperti apa atau kepengin banget merasakan wisata seru yang menegangkan seperti DMZ Korea, pastikan kamu membawa dokumen valid saat mendaftar untuk tur. Bagi wisatawan asing, tentunya diperlukan paspor asli atau valid yang masih berlaku.
Pihak militer bagian penjagaan DMZ Korea akan memeriksa paspor setiap pengunjung di pos pemeriksaan. Membawa dokumen tidak valid seperti salinan paspor atau kartu identitas lainnya tidak akan diterima oleh pihak militer. Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan antisipasi spionase hingga propaganda yang bisa saja dilakukan oleh pengunjung atau wisatawan tersebut.
5. Membawa anak kecil ke area tertentu

Seperti yang sudah dijabarkan pada poin sebelumnya. Mengikuti intruksi pemandu tur selama di DMZ Korea adalah suatu keharusan atau wajib. Sebab, kita tidak akan pernah tahu area terlarang di DMZ Korea, yang tidak boleh diakses terutama anak-anak di bawah 11 tahun.
Anak-anak dengan usia kurang dari 11 tahun dilarang ke beberapa area di DMZ, seperti Joint Security Area (JSA). Alasannya karena beberapa tempat seperti JSA dan lainnya memerlukan ketaatan yang ketat terhadap aturan.
Anak-anak di bawah usia 11 tahun khususnya, dianggap sulit melakukan intruksi tersebut dengan baik. Oleh karena itu, anak-anak tidak diizinkan memasuki atau berada di wilayah terlarang untuk anak.
Selain lima hal terlarang yang telah disebutkan tadi, kita juga tidak boleh menyimpang dari rombongan. Maksudnya, berjalan sendirian atau keluar dari rombongan tur, karena dapat berisiko dengan keamanan.
Asal kamu tahu, masih ada banyak ranjau darat di area yang tidak terdeteksi. Tentunya hal tersebut akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain ketika tidak mengikuti intruksi otoritas setempat.
Bukan cuma di DMZ Korea saja, kunci utama dalam berwisata di mana pun adalah mematuhi setiap aturan dan intruksi otoritas setempat agar bisa berwisata dengan aman dan nyaman. Kamu makin tertarik berkunjung ke DMZ Korea gak, nih?