Ilustrasi turis di Jepang saat low season (unsplash.com/Alexandre Chambon)
Jika kamu ingin liburan ke Jepang dengan biaya lebih hemat, suasana lebih tenang, dan tempat wisata yang tidak terlalu ramai, low season adalah waktu yang tepat untukmu. Low season di Jepang biasanya terjadi pada periode berikut.
- Musim Dingin (Januari-Februari, setelah Tahun Baru).
Setelah liburan Tahun Baru berakhir, jumlah wisatawan menurun drastis. Kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka lebih lengang, dan harga tiket serta akomodasi lebih murah. Namun, beberapa destinasi ski tetap ramai di daerah pegunungan, seperti di Hokkaido dan Nagano.
- Musim Semi (Mei-pertengahan Juni, setelah Golden Week).
Setelah hiruk-pikuk Golden Week, Jepang memasuki masa yang lebih sepi. Suhu masih nyaman sebelum musim panas tiba, dan tempat wisata lebih mudah dinikmati tanpa keramaian. Namun, di musim ini biasanya bunga sakura sudah tidak terlihat lagi.
- Musim Hujan (Juni-awal Juli).
Musim hujan di Jepang atau yang disebut dengan tsuyu biasanya berlangsung sekitar sebulan. Meskipun cuaca sering mendung dan hujan, musim ini menjadi waktu yang tepat bagi wisatawan yang ingin menikmati Jepang tanpa antrean panjang di berbagai tempat wisata.
- Musim Gugur (September-awal Desember, sebelum liburan akhir tahun).
Awal musim gugur biasanya lebih sepi sebelum puncak wisata momiji (daun merah musim gugur) pada akhir November. Selain harga lebih terjangkau, cuaca juga lebih nyaman dibandingkan musim panas yang panas dan lembap.