Kenapa Harga Reschedule Tiket Pesawat Lebih Mahal?

- Pesawat menjadi pilihan utama untuk perjalanan jarak jauh karena cepat, efisien, dan nyaman.
- Harga tiket pesawat bisa lebih mahal setelah dijadwal ulang karena perubahan subkelas penerbangan, risiko dan biaya operasional tambahan, serta biaya pajak dan regulasi rute.
- Untuk menghindari biaya reschedule yang membengkak, lakukan perubahan setidaknya tiga hari sebelum keberangkatan dan hindari melakukan perubahan mendadak di hari yang sama.
Pesawat menjadi pilihan banyak orang untuk bepergian karena cepat, efisien, dan nyaman. Meski tarifnya lebih mahal dibanding moda transportasi lain seperti bus atau kereta, pesawat tetap menjadi pilihan utama untuk perjalanan jarak jauh.
Namun, tak jarang rencana perjalanan harus berubah mendadak karena urusan pekerjaan, keluarga, atau keadaan gak terduga. Solusinya adalah melakukan reschedule tiket pesawat. Nah, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa harga tiket bisa jadi lebih mahal setelah dijadwal ulang? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Perubahan subkelas penerbangan
Saat pertama kali membeli tiket, kamu mungkin mendapat harga promo yang terbatas jumlah kursinya. Misalnya, kamu membeli tiket kelas ekonomi dengan tarif promo yang hanya tersedia untuk beberapa kursi saja. Nah, ketika kamu melakukan reschedule, kursi di subkelas itu kemungkinan besar sudah habis. Jadi, sistem akan otomatis mengalihkanmu ke subkelas lain yang tarifnya lebih tinggi.
Hal inilah yang menyebabkan harga tiket berubah menjadi lebih mahal. Bahkan dalam beberapa kasus, jika kursi di kelas ekonomi sudah penuh, kamu bisa dialihkan ke kelas bisnis yang biayanya jauh lebih tinggi. Dengan begitu, bukan karena maskapai sengaja menaikkan harga, tetapi karena ketersediaan kursi dan sistem tarif yang berbeda pada waktu pemesanan ulang.
2. Risiko dan biaya operasional tambahan

Melakukan reschedule tiket gak sekadar mengganti tanggal penerbangan. Di baliknya, ada banyak proses yang harus dilakukan oleh pihak maskapai. Tim reservasi harus menerbitkan tiket baru, memperbarui sistem penerbangan, memindahkan kursi, hingga menyesuaikan data seperti pesanan makanan atau bagasi tambahan. Semua proses ini menambah biaya operasional bagi maskapai.
Selain itu, perubahan jadwal juga bisa memengaruhi sistem penjualan tambahan seperti add-on seat, upgrade class, atau bagasi ekstra. Tim maskapai harus menghitung ulang atau bahkan mengembalikan sebagian dana yang sudah dibayarkan sebelumnya. Biaya-biaya administratif inilah yang ikut dihitung dalam biaya reschedule.
3. Biaya pajak dan regulasi rute
Bagi sebagian rute penerbangan, terutama yang lintas negara, penerbitan tiket ulang bisa memicu perubahan perhitungan pajak dan tarif. Beberapa negara mengenakan pajak atau biaya tambahan yang dihitung ulang ketika tiket diubah.
Selain itu, jika kamu terbang menggunakan maskapai berbeda dalam satu code share agreement, maka maskapai penerbit tiket harus berkoordinasi dengan maskapai mitra. Proses ini membutuhkan waktu dan biaya administratif tambahan yang akhirnya membuat harga tiket lebih mahal setelah reschedule.
4. Tips agar biaya reschedule gak membengkak

Kalau kamu sudah tahu akan menunda penerbangan, sebaiknya lakukan reschedule setidaknya tiga hari sebelum keberangkatan. Dengan begitu, peluang mendapatkan kursi di subkelas yang sama lebih besar, dan biaya penalti juga biasanya lebih rendah.
Selain itu, hindari melakukan perubahan mendadak di hari yang sama karena tarif pada saat itu cenderung sudah tinggi. Kamu juga bisa mengecek langsung kebijakan maskapai lewat situs resmi atau aplikasi pemesanan. Maskapai tertentu gak mengenakan biaya tambahan jika perubahan dilakukan di subkelas yang sama.
Itulah beberapa alasan yang membuat reschedule tiket pesawat sering lebih mahal. Jadi, pastikan kamu merencanakan perjalanan dengan matang dan selalu periksa kebijakan maskapai sebelum memesan tiket. Dengan begitu, penerbanganmu tetap nyaman tanpa biaya tambahan yang bikin saldo menipis.


















