Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gaya berpakaian wanita saat musim gugur
ilustrasi gaya berpakaian wanita saat musim gugur (pexels.com/Vlada Karpovich)

Intinya sih...

  • Memakai pakaian tipis atau sleeveless dapat meningkatkan risiko masuk angin dan flu karena tidak cukup menahan udara dingin.

  • Tidak menerapkan teknik layering saat berpakaian bisa membuat tubuh tidak hangat, sebaiknya gunakan teknik layering dengan kaos lengan panjang dan coat panjang.

  • Mengabaikan pemilihan alas kaki yang sesuai dengan kebutuhan dapat membuat kaki cepat basah, sebaiknya gunakan sepatu tertutup atau boots yang tahan air.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim gugur selalu identik dengan perubahan warna daun menjadi orange kemerahan, suasanya yang lebih nyaman sehingga membuat semua orang ingin keluar rumah untuk jalan-jalan atau liburan. Namun, cuaca yang suka berubah-ubah dari panas ke dingin juga sering bikin banyak orang salah kostum hingga berdampak pada kesehatan.

Makanya, penting banget untuk tahu jenis pakian apa yang sebaiknya dipakai dan pakian apa yang sebaiknya dihindari. Nah, supaya kamu nggak salah dalam berpakian dan tetap fit saat menikmati keindahan musim gugur, kamu bisa menyimak beberapa kesalahan yang sering dilakukan banyak orang dalam hal berpakaian saat musim gugur dalam artikel ini ya!

1. Memakai pakaian yang tipis atau sleeveless

ilustrasi wanita memakai kaos sleeveless (pexels.com/PeopleByOwen)

Saat musim gugur tiba, umumnya udara akan berubah menjadi lebih dingin dan berangin. Tubuh yang terlalu terbuka tanpa adanya perlindungan yang intensif dari pakaian yang digunakan akan lebih cepat kehilangan panas tubuh dan meningkatkan resiko masuk angin serta flu.

Beberapa jenis pakaian seperti kaos tipis atau kaos sleeveless juga tidak direkomendasikan untuk dipakai pada cuaca yang seperti ini. Hal ini dikarenakan jenis pakaian tersebut tidak cukup untuk menahan udara dingin yang menerpa kulit dan bisa menurunkan sistem imun tubuh.

2. Tidak menerapkan teknik layering saat berpakaian

ilustrasi wanita berpakian dengan teknik layering (pexels.com/Vlada Karpovich)

Salah satu kesalahan yang paling umum dilakukan saat musim gugur oleh wisatawan adalah mengabaikan teknik layering ketika berpakaian. Banyak orang merasa aman meski hanya memakai satu lapisan pakaian saja, misalnya memakai kaos tipis atau sweater tunggal, tanpa mempertimbangkan adanya perubahan suhu sepanjang hari.

Padahal, saat musim gugur perubahan suhu kerap kali terjadi mulai dari siang yang terik dan sore hari yang dingin serta berangin. Kondisi ini membuat satu lapis pakian saja tidak akan cukup untuk menjaga tubuh tetap hangat.

Agar tetap bugar dan tidak masuk angin selama liburan, sebaiknya kamu menerapkan teknik layering yang benar saat berpakaian. Kamu bisa menyesuaikan dengan gaya favoritmu, misalnya memakai kaos lengan panjang yang dipadukan bersama coat panjang. Ini akan sangat mudah untuk dilepas pasang sesuai dengan keadaan suhu saat itu.

3. Tidak memakai alas kaki yang sesuai dengan kebutuhan

ilustrasi wanita memakai sepatu boots (pexels.com/Kristina Paukshtite)

Selain baju atau pakaian yang digunakan, kesalahan lain yang sering dilakukan saat menikmati musim gugur adalah tidak memperhatikan pemakian jenis alas kaki yang tepat. Cuaca musim gugur seringkali membuat jalanan lembap dan licin, sehingga memakai sepatu terbuka, sandal, atau bahan yang tidak tahan air bisa membuat kaki cepat basah dan menurunkan suhu tubuh.

Kondisi ini akan membuat tubuh menjadi tidak nyaman dan juga meningkatkan risiko masuk angin karena tubuh kehilangan panas melalui paparan suhu dingin di area kaki. Selain itu, alas kaki yang licin juga bisa meningkatkan potensi tergelincir, apalagi saat beraktivitas di luar rumah.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, kamu bisa memakai sepatu yang lebih tertutup atau sepatu boots. Pastikan untuk memilih yang berbahan kulit atau tahan terhadap air, sehingga kaki tetap hangat, kering, dan aman saat berjalan di jalanan basah.

4. Mengabaikan aksesoris tambahan yang memiliki fungsi perlindungan

ilustrasi wanita memakai syal (pexels.com/Kristina Paukshtite)

Seringkali orang menganggap aksesoris seperti syal, topi, atau sarung tangan hanya sebagai pelengkap untuk penampilan agar semakin fashionable dan staylish. Padahal, aksesoris tersebut memiliki fungsi yang sangat penting untuk melindungi tubuh dari udara dingin musim gugur.

Bagian kepala, leher, dan tangan adalah area utama yang cepat mengalami penurunan suhu atau rentan kehilangan panas, sehingga tanpa perlindungan yang optimal, risiko masuk angin akan meningkat drastis.

Agar melindungi tubuh dengan maksimal, sebaiknya kamu menambahkan aksesoris tambahan seperti syal, scraf, topi, dan sarung tangan tipis untuk menjaga kehangatan tubuh dan memungkinkan untuk tetap tampil stylish tanpa terlihat bulky.

Dengan membaca beberapa daftar kesalahan di atas, kamu diharapkan bisa lebih waspada saat memilih gaya berpakaian di musim gugur. Hindari kesalahan-kesalahan tersebut agar tetap hangat, nyaman, dan terhindar dari masuk angin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian