Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membuat itinerary
ilustrasi membuat itinerary (unsplash.com/Monika Grabkowska)

Intinya sih...

  • Terlalu banyak destinasi dalam waktu singkat

  • Mengabaikan jarak dan waktu tempuh

  • Tidak menyediakan waktu istirahat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merencanakan itinerary seharian di kota besar sering terlihat mudah, padahal detail kecil bisa membuat rencana berantakan. Jadwal yang terlalu padat, jarak antarlokasi, dan kondisi lapangan sering luput dari perhitungan awal. Jika tidak disusun dengan cermat, perjalanan yang seharusnya menyenangkan justru terasa melelahkan sejak siang hari.

Kota besar memiliki ritme yang cepat dan dinamis, sehingga perencanaan perjalanan perlu menyesuaikan realitas tersebut. Setiap keputusan dalam itinerary akan memengaruhi waktu, energi, dan pengalaman selama beraktivitas. Berikut beberapa kesalahan fatal yang sering terjadi saat menyusun itinerary seharian di kota besar.

1. Terlalu banyak destinasi dalam waktu singkat

ilustrasi pergi liburan (unsplash.com/Getty Images)

Keinginan mengunjungi banyak tempat dalam satu hari sering membuat itinerary tampak ambisius. Akibatnya, waktu di setiap lokasi menjadi sangat terbatas dan pengalaman terasa terburu-buru. Kondisi ini membuat perjalanan kehilangan esensinya karena fokus hanya berpindah tempat.

Solusi yang lebih realistis adalah memilih destinasi prioritas yang benar-benar ingin dikunjungi. Dengan jumlah lokasi yang lebih sedikit, waktu bisa dimanfaatkan secara maksimal tanpa tekanan. Perjalanan pun terasa lebih santai dan berkesan.

2. Mengabaikan jarak dan waktu tempuh

ilustrasi traveling (unsplash.com/JESHOOTS.COM)

Kesalahan umum lainnya adalah menganggap jarak antarlokasi di kota besar selalu dekat dan mudah dijangkau. Kemacetan, antrean transportasi umum, dan kondisi jalan sering memperpanjang waktu tempuh. Hal ini dapat merusak susunan jadwal yang sudah direncanakan.

Cara menghindarinya adalah memetakan rute sejak awal dan memperkirakan waktu tempuh secara realistis. Gunakan aplikasi peta dan pertimbangkan jam sibuk saat bepergian. Dengan begitu, perpindahan lokasi tetap terkendali.

3. Tidak menyediakan waktu istirahat

ilustrasi liburan (unsplash.com/Getty Images)

Itinerary yang terlalu padat sering mengabaikan kebutuhan istirahat. Tubuh yang lelah akan menurunkan fokus dan kenyamanan selama perjalanan. Tanpa jeda, aktivitas berikutnya terasa semakin berat.

Sebaiknya sisipkan waktu istirahat di sela-sela agenda, seperti berhenti di kafe atau ruang terbuka. Waktu singkat untuk duduk dan mengisi energi dapat membuat sisa perjalanan lebih menyenangkan. Alur perjalanan pun terasa lebih seimbang.

4. Mengabaikan jam operasional tempat

ilustrasi liburan (unsplash.com/Sorasak)

Banyak itinerary gagal karena tidak memperhatikan jam buka dan tutup destinasi. Beberapa tempat memiliki jadwal khusus atau tutup di hari tertentu. Kesalahan ini membuat rencana harus diubah secara mendadak.

Untuk menghindarinya, lakukan riset singkat mengenai jam operasional setiap lokasi. Susun urutan kunjungan berdasarkan waktu buka yang paling masuk akal. Langkah ini membantu menjaga alur perjalanan tetap rapi.

5. Tidak menyiapkan rencana cadangan

ilustrasi menyusun itinerary (unsplash.com/Monika Grabkowska)

Itinerary tanpa rencana cadangan sangat rentan terhadap perubahan kondisi. Cuaca, penutupan lokasi, atau keterlambatan transportasi bisa terjadi kapan saja. Tanpa alternatif, perjalanan mudah terasa kacau.

Solusi sederhana adalah menyiapkan satu atau dua opsi pengganti di sekitar area yang sama. Dengan rencana cadangan, kamu tetap bisa menikmati hari tanpa stres berlebihan. Fleksibilitas menjadi kunci agar perjalanan tetap berjalan lancar.

Menyusun itinerary seharian di kota besar membutuhkan keseimbangan antara rencana dan fleksibilitas. Perhitungan yang realistis akan membuat perjalanan terasa lebih nyaman dan terkontrol. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, pengalaman menjelajah kota besar bisa dinikmati secara maksimal tanpa rasa terburu-buru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian