7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!

Kenapa kamu dilarang melakukan hal-hal ini?

Di mana Bumi berpijak, disitu langit dijunjung. Kamu pasti pernah mendengar peribahasa satu ini, kan? Peribahasa ini memiliki arti bahwa kita harus menghormati aturan, adat, dan kebiasaan di tempat kita berada saat itu. Peribahasa ini bukan hanya berlaku saat kamu di Indonesia, tapi juga saat kamu berlibur ke luar negeri, termasuk Jepang.

Meski sama-sama berada di benua Asia, orang-orang Jepang punya adat dan kebiasaan yang berbeda dengan kita. Apa yang menurut kita biasa, bisa aja dianggap gak sopan sama mereka. Berikut daftar larangan saat liburan ke Jepang yang wajib kamu ketahui!

1. Menancapkan sumpit di atas nasi

7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!ilustrasi sumpit yang ditancapkan ke nasi (freepik.com/Freepik)

Sama seperti kita, orang Jepang juga menjadikan nasi sebagai makanan pokoknya. Bedanya, di sana orang makan pakai sumpit, bukan sendok. Nah kalau kamu suatu saat ke Jepang, kamu harus ingat untuk gak menancapkan sumpit secara vertikal di atas nasi.

Menurut orang Jepang, manancapkan sumpit dengan posisi seperti itu adalah hal yang gak sopan karena sumpit terlihat seperti dupa di upacara pemakaman. Kalaupun kamu mau meletakkan sumpit, sebaiknya letakkan di samping mangkuk atau piring.  

2. Makan dan minum sambil berjalan

7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!ilustrasi orang-orang berdiri di kios street food (freepik.com/Freepik)

Kalau kamu jajan street food di kios-kios Jepang, gak jarang penjualnya akan mengingatkan kamu untuk makan di samping kios mereka. Hal ini dilakukan karena di Jepang, makan sambil jalan dianggap sebagai hal yang gak sopan. Alasan lain untuk gak melakukan ini karena orang Jepang terbiasa melakukan satu hal dalam satu waktu, termasuk untuk urusan makan.

Lagian kalau dipikir-pikir lagi, makan sambil jalan itu ribet. Kamu harus memperhatikan jalanan sekaligus memperhatikan makananmu. Saking sibuknya makan, kamu bisa aja nabrak orang lain. Mending kalau cuma makananmu yang jatuh, kalau sampai makanan kamu mengotori baju orang lain gimana?

3. Memakai sepatu di dalam rumah

7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!sandal rumah (unsplash.com/Philippe Jausions)

Jika suatu saat kamu mendapat kesempatan diundang makan malam di rumah orang Jepang, pastikan kamu selalu melepas sepatu di genkan atau pintu masuk. Bukan rahasia lagi kalau orang Jepang adalah pencinta kebersihan. Mereka selalu memastikan segala hal tertata dengan baik dan rumah dalam keadaan bersih. Masuk ke dalam rumah dengan sepatu sama saja dengan gak menghargai tuan rumah.

Selain itu, meski sekilas terlihat bersih, sepatu yang kita gunakan untuk berjalan di luar sebenarnya sangat kotor. Masuk ke dalam rumah dengan sepatu hanya akan bikin lantai jadi ikutan kotor.

Tenang, kamu gak perlu nyeker kok! Biasanya orang Jepang sudah menyediakan sandal untuk dipakai di dalam rumah. Sandal itu bisa kamu temukan di lemari dekat pintu masuk.

Baca Juga: 5 Kota Underrated di Jepang, Cocok untuk Menghindari Keramaian

4. Memberikan tip kepada pelayan

7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!koin Yen (unsplash.com/Senad Palic)

Di Amerika dan banyak negara lain, memberikan tip kepada pelayan adalah kewajiban. Sebaliknya di Jepang, memberikan tip kepada pelayan dianggap sebagai penghinaan. Ini karena harga yang kamu bayar sudah termasuk biaya pelayanan.

Para pelayan di Jepang juga dibayar sesuai dengan gaji standar yang sudah ditetapkan sehingga mereka gak mengharapkan tip dari pelanggan. Kalau memang kamu puas dengan pelayanannya, kamu bisa berikan pujian yang tulus kepada mereka. Buat orang lain, pujian ini mungkin hanya sekadar kata. Namun buat orang Jepang, pujian ini berarti segalanya!

5. Berbicara keras ketika berada di transportasi umum

7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!ilustrasi suasana di dalam kereta bawah tanah (freepik.com/Freepik)

Sama seperti kebanyakan kota besar, transportasi umum seperti kereta bawah tanah atau bus biasanya penuh di jam-jam tertentu. Meski penuh, kamu bakalan kaget karena kereta di Jepang sangat hening. Gak ada tuh orang yang nelepon atau ngobrol dengan suara keras.

Mereka bahkan mengubah smartphone mereka ke mode "silent" supaya gak menimbulkan suara apapun selama perjalanan. Orang Jepang sadar kalau bersuara keras di transportasi umum dapat mengganggu orang lain. Apalagi di jam-jam pulang kerja, kebanyakan pengguna kereta dalam kondisi lelah dan membutuhkan istirahat. 

6. Gak membersihkan diri sebelum berendam

7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!onsen di Jepang (unsplash.com/Roméo A.)

Salah satu cara healing favorit orang Jepang adalah berendam di onsen atau kolam air hangat. Tenang, onsen ini terbuka untuk umum kok dan siapapun bisa ikutan berendam.

Satu aturan yang gak boleh kamu lupakan adalah sebelum masuk ke kolam, kamu harus lebih dulu membasuh badan di pancuran yang sudah disediakan. Tujuannya supaya ketika kamu masuk ke kolam, tubuh kamu sudah bersih.

Ingat, onsen merupakan tempat untuk berendam, bukan pemandian umum. Jadi kamu gak boleh mandi dan membersihkan diri di kolam.

7. Memetik bunga sakura

7 Larangan saat Liburan ke Jepang, Pemula Wajib Tahu!ilustrasi bunga sakura (unsplash.com/Simon Ma)

Bunga sakura memang indah, apalagi kalau sudah mekar. Tapi sesuka-sukanya kamu sama bunga satu ini, kamu tetap gak boleh metik sakura seenaknya.

Beda dari bunga lain yang bisa mekar kapan aja, bunga sakura hanya mekar setahun sekali. Itu pun hanya sekitar s Minggu sebelum akhirnya gugur. Makanya di Jepang, memetik bunga sakura dianggap sebagai pelanggaran. Tapi kalau kamu pengin banget memiliki bunga ini, kamu bisa kok mengambil bunga sakura yang sudah jatuh ke tanah. 

Setiap negara pasti punya aturan masing-masing. Begitu juga dengan Negeri Matahari Terbit ini. Jadi kalau nanti kamu liburan ke Jepang, pastikan kamu ingat semua larangan di atas, ya!

 

Baca Juga: 10 Lokasi Terbaik Melihat Bunga Sakura 2024 selain di Jepang

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya