Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Tinggal di Desa, Pikiran Lebih Tenang dan Santai 

Ilustrasi suasana desa. (IDN Times/Aji)
Ilustrasi suasana desa. (IDN Times/Aji)

Siapa di sini yang dulu masa kecilnya menghabiskan waktunya tinggal di desa?

Saya termasuk orang yang ketika masa kecilnya pernah menghabiskan waktu di desa, meski tidak lama, tapi kenangan dan pengalaman hidup dan tinggal di desa masih bisa saya kenang hingga sekarang.

Tinggal di desa memberikan banyak sekali keuntungan, salah satunya adalah, biaya hidup yang lebih murah, tidak macet, dan udaranya yang masih segar dan fresh.

Untuk seseorang yang sudah lama tinggal di kota, suasana macet, polusi dan emosi yang tinggi setiap harinya pastilah membuat kesal dan jengkel. Belum lagi, sikap individualisme masyarakatnya yang kerap membuat kita ingin sekali bisa tinggal di desa dan menetap di sana.

Selain udaranya yang fresh dan segar, tinggal di desa memberikan banyak sekali keuntungan, dan apa sajakah keuntungan tersebut? Yuk simak 5 keuntungan tinggal di desa.

1. Biaya hidup lebih murah

Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)
Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Bukan rahasia umum ya, kalau tinggal di ibu kota itu mahalnya luar biasa, untuk tempat tinggal yang ukurannya kecil aja, kita harus merogeh kocek yang luar biasa dalam.

Belum lagi untuk biaya makan, pendidikan, transportasi, dll.

Semua biaya yang harus kita keluarkan sangatlah berbeda jauh dengan biaya hidup yang harus kita keluarkan ketika tinggal di desa.

Selain, biaya makan yang murah, tinggal di desa kita bisa menyewa rumah luas dengan harga yang murah dan terjangkau, dan bisa menampung untuk banyak anggota keluarga.

2. Masyarakatnya lebih ramah

Ilustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Ilustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Sikap individualisme masyarakat kota membuat terkadang kita merasa kesepian, kerasnya ibu kota membuat beberapa orang sudah mematikan hati nuraninya dan lebih memikirkan perutnya sendiri.

Sifat yang hanya memikirkan diri sendiri ini, terkadang membuat kita rindu dengan suasana desa yang saling gotong-royong dan tolong-menolong.

Warga desa juga kerap saling bertukar sapa satu sama lainnya, agar bisa tetap terjalin hubungan persaudaraan yang erat dan tidak terputus.

3. Udara yang bersih

Potret salah satu tempat di Bali (IDN Times/Diantari Putri)
Potret salah satu tempat di Bali (IDN Times/Diantari Putri)

Udara perkotaan sudah semakin tercemar setiap harinya, asap knalpot dari kendaraan umum dan pribadi membuat kualitas udara semakin buruk dan tidak dapat dikonsumsi dengan layak lagi.

Udara yang kotor akan menganggu pernapasan dan menjadikan kita tidak nyaman ketika beraktivitas di luar ruangan dan saat berada di luar jalanan.

Udara desa yang bersih terjadi karena masih minimnya jumlah kendaraan bermotor dan luasnya hamparan  perkebunan dan hutan yang masih terjaga.

Udara yang bersih juga terjadi, karena di desa, belum banyak berdiri banyak pabrik dan gedung tinggi, sehingga pohon-pohon masih terawat dan memberi kesan sejuk dan udaranya yang masih alami.

4. Bebas kemacetan

ilustrasi kemacetan Jakarta (IDN Times/Sunariyah)
ilustrasi kemacetan Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Macet adalah hal yang paling dihindarkan ketika kita hidup di perkotaan besar di Indonesia.

Macet tidak hanya membuat pergerakan menjadi terbatas, namun mengurangi waktu istirahat yang seharusnya bisa kita gunakan sehabis lelah bekerja seharian.

Macet yang berkepanjangan, tidak hanya merugikan waktu yang terbuang, tapi membuat kita kehilangan momen kebersamaan dengan istri dan anak tercinta.

Kondisi desa yang masih sepi, menjadikan kondisi jalanan di perdesaan lebih terasa luas dan tidak sempit.

Alhasil, kita tidak akan mengalami kemacetan, karena jumlah penduduk yang masih sedikit, dan lebar jalan yang tidak terbatas dibandingkan dengan yang ada di perkotaan.

5. Banyak wisata alam

suasana di Pantai Selong Belanak, salah satu potensi wisata yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Unsplash.com/Surya Prakosa)
suasana di Pantai Selong Belanak, salah satu potensi wisata yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Unsplash.com/Surya Prakosa)

Jalan-jalan ke wisata alam adalah hal yang paling kita tunggu ketika masa liburan panjang tiba, kegemaran warga kota yang pergi ke desa ketika libur telah dimulai, memberikan penjelasan bahwa di desa mempunyai banyak sekali wisata alam yang tidak ditemukan di daerah perkotaan, terutama kota-kota besar.

Hal yang paling digemari dari wisata alam di desa adalah, seperti perkebunan teh, air terjun yang masih asri, sungai yang panjang dan jerni.

Semua itu hanya bisa didapatkan di pedesaan yang kondisi alamnya masih asri dan mempunyai banyak aliran sungai dan hutan yang masih terjaga.

Itulah tadi, beberapa keuntungan tinggal di desa, penatnya kehidupan di perkotaan, tentu menimbulkan rasa stres yang berkepanjangan, tidak ada salahnya untuk pergi atau menetap secara permanen di desa untuk mencari ketenangan dan rasa nyaman yang belum kita dapatkan ketika tinggal di kota selama ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us