6 Teman yang Gak Cocok Diajak Camping, Cuma Bikin Repot

2. Terlalu manja

ilustrasi berkemah (pexels.com/Sammy Zymzone Gombo)

Kegiatan di alam bebas menuntut kemandirian yang tinggi. Sekalipun kalian tetap mesti saling membantu, kemampuan masing-masing dalam menjaga dan memenuhi kebutuhan tetaplah penting. Sementara itu, pribadi yang manja bakal tambah bergantung padamu selama berkemah. 

Di keramaian kota yang penuh fasilitas saja, ia masih sering merepotkan orang. Apalagi di alam terbuka yang gak ada apa-apa selain pepohonan, sungai, gunung, dan jurang. Kegiatan akan terhambat oleh berbagai keluhannya.

Bukannya menikmati alam, kamu malah cuma sibuk mengurusnya. Dengan sifat manjanya yang berlebihan, ia pun tak mampu membantu apa-apa. Padahal, seharusnya kalian bekerja sama.

3. Gak punya rasa setia kawan

ilustrasi berkemah (pexels.com/Thirdman)

Orang yang hanya mementingkan diri sendiri juga gak baik buat diajak camping. Dia lebih dari sekadar mandiri, melainkan tak punya kepedulian pada orang lain. Menjelajahi alam bersamanya justru dapat sangat berbahaya.

Jika terjadi sesuatu yang buruk padamu atau salah satu teman kalian, dia tidak tergerak untuk menolong atau mencarikan bantuan. Ia mungkin akan meninggalkanmu dan membuat nasibmu berakhir tragis. Ini sebabnya sebaiknya kamu gak asal berkemah dengan orang yang sifatnya belum terlalu dikenal.

Makin liar tempatmu berkemah, tantangannya juga makin besar. Selain pengetahuan akan medan dan dasar-dasar pertolongan bila terjadi sesuatu, sikap setia kawan amat berharga. Jangan ada yang meninggalkan dalam keadaan sesulit apa pun, kecuali untuk mencari bantuan.

Baca Juga: 7 Tempat Camping di Bogor untuk Refreshing Bareng Keluarga

4. Sikapnya cenderung cabul

ilustrasi berkemah (pexels.com/Ivan Samkov)

Walaupun kamu akan pergi beramai-ramai, ada sejumlah pria dan perempuan, satu saja kawan yang cabul bakal merusak suasana. Ingat bahwa kalian bermalam jauh dari keluarga. Orang yang pikirannya selalu ke arah seks dapat saja membahayakan lawan jenisnya.

Ketika kamu dan sebagian besar teman lengah, ia bisa berbuat tidak senonoh pada salah satu kawan. Bayangkan rasanya menjadi korbannya bila ini sampai terjadi. Satu sisi dia ketakutan dan muak, di sisi lain gak bisa langsung pulang atau minimal menjauh dari pelaku.

Apabila dalam rombonganmu akan ada pasangan kekasih, kamu juga perlu selektif. Sebaiknya hindari pasangan kekasih yang sering lupa diri kalau sudah berduaan. Nanti kamu serta teman-teman yang lain malah enek melihat perilaku mereka selama berkemah.

5. Terlalu penakut atau justru sok berani

ilustrasi berkemah (pexels.com/Djordje Petrovic)

Bagi orang yang sangat penakut, ajakanmu untuk berkemah barangkali terasa sebagai kesempatan bagus. Dia jadi bisa belajar lebih berani karena ada kamu dan teman-teman yang lain. Namun dalam praktiknya nanti, kawan dengan nyali terlampau kecil akan menyusahkan kalian.

Tidur dalam tenda bersama sejumlah teman pun belum tentu membuatnya merasa tenang. Dia bakal ribut terus dan ketakutan dengan hal-hal sepele. Saking takutnya, ia malah rentan mendadak kesurupan.

Sebaliknya, kawan yang suka bertingkah bak pemberani juga sebisa mungkin gak usah diajak. Cuma buat menunjukkan nyali, ia dapat melakukan sesuatu tanpa perhitungan bahaya. Termasuk melanggar aturan dari masyarakat setempat yang berkaitan dengan kepercayaan mereka.

6. Tidak peduli pada lingkungan

ilustrasi memungut sampah (pexels.com/Marta Ortigosa)

Berkegiatan di alam berarti kamu dan rombongan wajib memperhatikan kelestarian lingkungan. Kalian gak boleh hanya mencari kesenangan pribadi dengan camping. Sampah masing-masing harus dibawa pulang atau nanti dibuang setelah menemukan tempat sampah.

Jangan malah alam dijadikan tempat pembuangan sampah raksasa. Jika pun kamu berdisiplin dalam hal buang sampah, satu teman saja yang sembrono akan merusak lingkungan. Daripada kamu repot mesti memunguti sampah pribadinya, mending gak usah mengajaknya.

Merawat alam akan memperpanjang waktu manusia dalam menikmati keindahan dan beragam manfaatnya. Kamu serta teman yang hendak diajak berkemah harus satu frekuensi terkait pelestarian alam. Lihat dari kebiasaan sehari-harinya, dia bisa membuang sampah pada tempatnya atau tidak.

Walaupun pada dasarnya camping menyenangkan, salah memilih kawan dapat membuat rencana berantakan. Bukannya melepas stres, kamu justru tambah capek fisik dan psikis dalam menghadapinya. Ajak orang-orang yang sudah amat dikenal saja dan cocok denganmu.

Baca Juga: 7 Tempat Camping Pinggir Sungai di Indonesia buat Refreshing