Muslim Traveler, 6 Hal Ini Wajib Dipersiapkan Sebelum Liburan ke Jeju

Dengan luas area 1,8 kilometer persegi, Pulau Jeju memiliki keindahan alam di setiap sudutnya. Selain itu, sebagai pulau yang terpisah dari daratan negara Korea Selatan, Jeju memiliki ciri yang amat khas serta kisah sejarah yang menarik. Oleh karenanya, ada ratusan tempat wisata yang dibangun di sana sehingga kamu punya banyak pilihan tempat untuk dikunjungi.

Sebelum berangkat, pastikan badanmu fit karena tempat wisata di Pulau Jeju cukup atraktif. Maksudnya, perjalanannya cukup menantang. Contohnya, di Seongsan Ilchulbong kamu perlu mendaki banyak anak tangga untuk bisa menikmati pemandangan indah dari puncaknya.

Atau di Cheonjiyeon waterfall yang meskipun tangga untuk turun ke bawah tidak terlalu jauh tapi tetap saja bisa membuatmu kelelahan kalau tempat wisata yang kamu tuju adalah wisata alam. Belum lagi kalau kamu ingin menjelajahi museum-museum di Jeju, pastinya perlu waktu yang cukup lama untuk dapat menuntaskan keliling satu museum.

Lagipula, pastinya tidak seru dong kalau liburan dalam keadaan tidak enak badan? So, jaga kesehatanmu selalu ya!

Asyik liburan, jangan sampai lupa menjalankan kewajiban ya. Tentunya sebelum berangkat liburan jangan cuma fokus bikin itinerary perjalanan tapi juga pastikan waktu shalat di Jeju. Meski jadi hal mendasar, tapi tidak sedikit traveler yang lupa mencari waktu salat.

Gak susah kok untuk menemukannya, kamu tinggal cari saja informasi waktu salat di Jeju melalui internet. Setelah menemukan waktu shalat, carilah tempat-tempat wisata di Jeju yang menyediakan mushala. Semenjak semakin banyak wisatawan dari Malaysia dan Indonesia, pemerintah setempat turut membenahi tempat wisatanya dengan menyediakan tempat ibadah atau prayer room.

Beberapa tempat di Jeju yang menyediakannya di antaranya Jeju Islamic Center di Kota Jeju, Play KPop dan WE Hotel di Seogwipo, serta Ilchul Land di Seogwipo bagian timur. Nah, ketika mencari tempat salat tersebut, kamu bisa tanya ke petugas sekitar dengan menyebut "gido-sil" yang artinya adalah tempat ibadah.

Wah, untuk liburan ke tempat baru perlu persiapan yang sangat matang memang, apalagi kalau bahasanya sangat berbeda. Maka, kamu juga harus mempelajari bahasa setempat, dalam hal ini adalah bahasa Korea.

Setidaknya kamu bisa membaca huruf hangul agar tidak tersesat dan kamu tetap bisa melakukan halal travel dengan tenang. Salah satu yang utama adalah memastikan tempat makan yang halal.

Untuk itu, ketahui kata kunci makanan yang tidak mengandung babi maupun alkohol. Bahasa Korea untuk babi adalah "dwaeji" (돼지). Nah, Jeju sendiri sangat terkenal dengan makanan khasnya yang bernama black pork. Dalam bahasa Korea disebut dengan "heukdwaeji" (흑돼지).

Sementara itu, kata lain yang menunjukkan kandungan babi dalam makanan adalah "don" (돈). Contohnya adalah "donkatsu" (돈까스). Untuk bertanya apakah makanan di restoran tersebut mengandung babi, kamu bisa menatakan: "i sikdame dwaeji gogi-ga deurogaji anheun eumsigiyeyo?" (이 식당에 돼지고기가 들어가지 않는 음식이 있어요?).

Karena sudah banyak wisatawan muslim asal Malaysia, Pakistan, dan Indonesia maka sebenarnya tidak terlalu sulit mencari tempat makan yang menyediakan menu halal di Jeju. Namun, kamu tetap harus melakukan riset secara mendalam, apalagi kalau kamu penasaran dengan tempat makan selain yang direkomendasikan yang ingin kamu coba.

Beruntungnya, Pulau Jeju terkenal dengan makanan seafood-nya sehingga kamu bisa menjadikannya destinasi kuliner di sana. Tapi, tetap harus hati-hati ya. Perhatikan betul apakah tempat makan yang akan kamu tuju itu benar-benar hanya menyediakan menu seafood atau punya menu lain yang mengandung babi.

Atau kamu bisa juga, lho makan di tempat makan khusus menu vegan. Salah satunya adalah Loving Hut yang berada di kawasan Seogwipo.

Kalau melihat di peta, destinasi wisata di Pulau Jeju tampaknya saling berdekatan tapi sebenarnya tidak lho. Untuk itu, kamu benar-benar harus riset sejauh apa destinasi tujuanmu dengan tujuan selanjutnya. Jangan sampai kamu cuma akan menghabiskan waktu di jalan dan justru melewatkan tempat-tempat wisata menarik lainnya yang lebih dekat.

Dengan mengetahui jarak antara satu destinasi dengan lainnya kamu pun bisa memperkirakan harus menghabiskan waktu berapa lama di tempat tersebut. Selain itu, ketahui juga ada hal menarik apa dari tempat yang masuk dalam daftar tujuanmu.

Tentunya kamu gak ingin kecewa, kan ketika sudah sampai tujuan? Rajin-rajinlah membaca catatan perjalanan traveler yang sudah pernah ke tempat tersebut untuk memudahkanmu membuat perencanaan perjalanan.

Di Jeju, ada empat jenis moda transportasi yang bisa kamu gunakan antara lain bus, taksi, mobil pribadi, atau sepeda. Kalau lebih banyak menggunakan bus, maka kamu harus riset jalur-jalur busnya, bagaimana cara berangkat dan pulang, serta bagaimana cara membayar ongkosnya.

Seluruh area di Korea Selatan untuk naik bus atau subway sudah menggunakan uang elektronik bernama T-Money untuk transaksi ongkosnya. Nah, maka sesampainya di Jeju kamu harus membeli kartu pembayaran tersebut. Mudah kok mendapatkannya, kamu bisa membeli di convenience store seperti 7-Eleven, GS25, atau C-U.

Harga per kartunya sekitar 2.500 won, tapi belum ada isi uangnya sehingga kamu harus membayar lagi untuk recharge kartu tersebut. Kartu ini juga bisa digunakan untuk membayar ongkos taksi. Kalau menyewa mobil, pastikan kamu punya SIM Internasional. Harganya tentu saja cukup mahal dibandingkan naik moda transportasi umum.

Sedangkan untuk menyewa sepeda kamu tak perlu bingung mencari tempat persewaannya karena di Jeju ada banyak tempat yang menyediakannya. Untuk sewa sepedea per harinya mulai dari harga 7.000 won.

Nah, kalau sudah di-checklist semua daftar persiapan tersebut kamu tinggal packing deh! Oh, iya pastikan juga uang sakumu cukup ya, selama liburan di sana. Semoga perjalananmu di Jeju menyenangkan!