3 Culture Shock di Thailand dan Cara Menghindarinya

Banyak pengendara yang mengemudi dengan kecepatan tinggi

Pernahkah kalian merasa terkejut atau sedikit kurang nyaman saat melihat sebuah kebiasaan ketika berkunjung ke sebuah kota baik di dalam negeri maupun di luar negeri? Contoh rasa terkejut atau kurang nyaman misalnya orang asing yang saat bertamu ke rumah seseorang dan diminta untuk melepas alas kaki.

Bagi kita yang tinggal di Indonesia, melepas alas kaki saat bertamu ke rumah saudara atau teman bukanlah hal aneh. Tetapi bagi orang asing yang belum pernah mengalami atau melihatnya, kebiasaan ini dapat membuat mereka terkejut.

Ilustrasi di atas menggambarkan culture shock atau disebut gegar budaya. Tidak hanya dialami oleh pelajar dan pekerja yang hidup merantau di negara orang, wisatawan juga dapat mengalami culture shock saat sedang liburan.

Di kesempatan ini, IDN Times akan berbagi informasi mengenai culture shock di negara Thailand yang patut diketahui oleh wisatawan asing khususnya yang belum pernah berkunjung ke Thailand. Termasuk cara mengatasinya. Yuk, kita bahas satu per satu.

1. Hindari aktivitas menyetir saat berlibur ke Thailand

3 Culture Shock di Thailand dan Cara Menghindarinyailustrasi suasana lalu lintas di kota Bangkok, Thailand (pexels.com/suzukii xingfu)

Barangkali ada beberapa diantara kalian yang mempunyai kebiasaan untuk menyewa mobil dan dikemudikan secara pribadi saat berlibur. Hal ini tentunya tidak ada yang salah tetapi sebaiknya dihindari saat berlibur ke Thailand.

Sebuah artikel di NationThailand membagikan data yang diperoleh dari Thailand Road Safety Culture atau Thai RSC bahwa pada tahun 2022 terdapat kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan 14.737 orang meninggal dan 924.799 orang luka-luka.

Merujuk kepada sumber yang sama, penyebab dari tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Thailand disebabkan oleh pengemudi yang menyetir dengan kecepatan tinggi, tidak mematuhi peraturan lalu lintas, mengabaikan penggunaan seatbelt, dan menyetir dalam keadaan mabuk atau mengonsumsi obat terlarang.

Solusi terbaik bagi wisatawan asing yang akan mengunjungi Thailand sebaiknya menggunakan taksi, kereta seperti BTS Sky Train atau MRT di Bangkok, atau menyewa mobil termasuk sopirnya dari agen yang terpercaya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Seru yang Wajib Dikunjungi di Hat Yai, Thailand

2. Mencari informasi tempat makan yang sesuai dengan pola diet sebelum berangkat

3 Culture Shock di Thailand dan Cara Menghindarinyasup tom yum, salah satu masakan khas Thailand (pexels.com/Augustinus Martinus Noppé)

Thailand memang terkenal akan kulinernya yang lezat, tetapi tidak semua orang dapat menikmati masakan khas Thailand karena alasan tertentu, misalnya kesehatan. Mayoritas masakan Thailand mempunyai rasa pedas, asam, dan menggunakan bahan dasar makanan laut.

Untuk mengatasi hal ini kamu dapat mencari info lewat Internet atau bertanya kepada teman yang pernah pergi ke Thailand mengenai rekomendasi tempat makan. Dengan melakukan persiapan ini, aktivitas liburan menjadi lebih mudah dan nyaman. Tidak lupa untuk membawa obat-obatan khususnya bila mempunyai riwayat kesehatan tertentu seperti asam lambung atau diabetes.

3. Unduh aplikasi LINE sebelum berangkat

3 Culture Shock di Thailand dan Cara Menghindarinyailustrasi aplikasi sosial media dan komunikasi di smartphone (pexels.com/ PhotoMIX Company)

Apabila kamu menggunakan jasa pemandu wisata lokal atau menyewa mobil dengan sopir di Thailand, maka kamu perlu mengunduh aplikasi LINE terlebih dahulu. Tujuannya agar dapat berkomunikasi dengan baik misalnya membuat janji temu atau mempunyai pertanyaan tertentu.

Mayoritas masyarakat di Thailand menggunakan aplikasi LINE sebagai alat komunikasi untuk mengirim pesan singkat dan menelepon dibandingkan WhatsApp. Apabila sudah mempunyai aplikasi LINE di smartphone, maka pastikan aplikasi sudah diperbaharui sebelum berangkat. Masih berkaitan dengan alat komunikasi, sebaiknya kamu juga mempunyai fitur translate di smartphone atau tablet masing-masing karena kebanyakan warga di Thailand cenderung menggunakan bahasa Thai.

Tentunya masih banyak culture shock lainnya di Thailand sehingga saat bepergian kita sebaiknya mengamati situasi terlebih dahulu. Kita juga dapat bertanya kepada pemandu wisata atau concierge di hotel bila mempunyai pertanyaan tertentu. 

Apabila akan mengunjungi atraksi wisata, kita juga perlu memeriksa peraturan yang tertera minimum 1 hari sebelum keberangkatan, contohnya peraturan berbusana.

 

 

Baca Juga: 7 Festival Unik di Thailand, Minnie (G)I-dle Jadi Miss Songkran!  

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

part time penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya