Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Panduan Keliling Tibet untuk Pemula, Perhatikan Izin Masuk

Potala Palace, Tibet (pixabay.com/nrxfly)

Tibet selalu berhasil memikat hati banyak traveler dengan lanskapnya yang dramatis dan budayanya penuh makna. Namun, sebelum kamu berkemas dan terbang ke sana, ada beberapa hal penting yang wajib diperhatikan agar perjalananmu lancar.

Bagi pemula, Tibet mungkin terdengar seperti destinasi yang sulit dijangkau, padahal sebenarnya bisa diatur asalkan tahu caranya. Mulai dari urusan izin masuk, transportasi, hingga tempat wisata terbaik, semua perlu direncanakan matang. Yuk, simak panduan keliling Tibet bagi pemula agar jadi lebih aman dan menyenangkan berikut ini!

1. Persiapkan izin masuk dengan cermat

Danau Yamdrok, Tibet (commons.wikimedia.org/Antoine Taveneaux)

Perlu kamu tahu, untuk masuk ke Tibet tidak cukup hanya dengan visa Tiongkok biasa. Kamu wajib memiliki Tibet Travel Permit yang hanya bisa diurus melalui agen tur resmi di Tiongkok. Dokumen ini sangat penting karena akan diperiksa di banyak titik pemeriksaan selama kamu berada di Tibet.

Pengurusan izin ini biasanya memakan waktu sekitar 15–20 hari kerja, jadi jangan mengurusnya mendadak. Pastikan juga semua dokumen pendukung seperti paspor dan visa Tiongkok masih berlaku. Ingat, tanpa izin resmi ini, perjalananmu ke Tibet bisa langsung dibatalkan meski sudah sampai di Tiongkok.

2. Pilih waktu terbaik untuk berkunjung

potret Potala Palace, Tibet (pexels.com/Michelle)

Musim panas, sekitar Mei—Oktober, sering dianggap sebagai waktu terbaik untuk keliling Tibet. Cuaca relatif lebih bersahabat, jalanan juga lebih mudah dilalui sehingga pengalaman traveling jadi lebih nyaman. Namun, tetap siapkan pakaian hangat karena suhu di malam hari bisa turun drastis.

Kalau kamu ingin menikmati suasana yang lebih tenang, kunjungi Tibet pada musim semi atau awal musim gugur. Selain pemandangan yang indah, destinasi wisata juga biasanya tidak terlalu padat wisatawan. Apa pun musimnya, selalu periksa prakiraan cuaca sebelum berangkat agar bisa menyiapkan perlengkapan dengan tepat.

3. Pilih rute dan transportasi sesuai kebutuhan

potret Qinghai-Tibet Railway (commons.wikimedia.org/Bgabel)

Mayoritas wisatawan memulai perjalanan ke Tibet dari kota besar, seperti Chengdu, Xining, atau Lhasa. Kamu bisa naik pesawat atau kereta api yang terkenal dengan jalur Qinghai—Tibet Railway yang menawarkan pemandangan spektakuler sepanjang perjalanan. Perjalanan kereta memang memakan waktu lebih lama, tapi cocok untuk adaptasi dengan ketinggian.

Di dalam Tibet, banyak traveler memilih kendaraan pribadi yang dikemudikan pemandu lokal. Selain lebih praktis, pemandu lokal juga bisa membantu menjelaskan sejarah dan budaya setempat. Kalau kamu bepergian berkelompok, pilihan ini juga bisa lebih hemat biaya.

4. Siapkan fisik dan obat-obatan untuk adaptasi ketinggian

potret Jokhang Temple (commons.wikimedia.org/Rene Heise)

Tibet berada di ketinggian rata-rata lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut, sehingga risiko mengalami acute mountain sickness cukup besar. Disarankan untuk beristirahat sejenak di Lhasa sebelum beraktivitas agar tubuh beradaptasi. Jangan lupa membawa obat-obatan khusus, misalnya diamox sesuai anjuran dokter.

Selain itu, minum air putih yang cukup dan hindari aktivitas berat di hari-hari pertama. Konsumsi makanan bernutrisi juga membantu menjaga daya tahan tubuh. Dengan persiapan fisik yang baik, perjalananmu akan jauh lebih nyaman dan menyenangkan.

5. Hormati budaya dan aturan lokal

potret Kailash Mansarover (commons.wikimedia.org/Ondřej Žváček)

Tibet kaya dengan tradisi dan kepercayaan yang sakral. Hindari mengambil foto di dalam kuil tanpa izin dan selalu hormati para biksu serta penduduk setempat. Sikap sopan akan membuat pengalamanmu di Tibet terasa lebih hangat dan bermakna.

Selain itu, patuhi semua peraturan, termasuk larangan memotret area tertentu atau membawa pulang barang antik. Semakin kamu menghormati budaya lokal, semakin banyak pengalaman positif yang bisa kamu dapatkan. Traveling bukan hanya tentang tempat yang dikunjungi, tapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan penduduk setempat.

Menjelajahi Tibet memang membutuhkan persiapan ekstra, tapi semua itu akan terbayar saat kamu menyaksikan keindahan dan kearifan budaya yang luar biasa. Jadi, sudah siap mengemas tas dan merasakan langsung magisnya Tibet?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us