Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sleeping pad (pexels.com/Mykhailo Petrushchak)
ilustrasi sleeping pad (pexels.com/Mykhailo Petrushchak)

Intinya sih...

  • Perbandingan kenyamanan: Sleeping pad tiup bisa disesuaikan tingkat kekerasannya dan cocok untuk camping di daerah dingin, sementara sleeping pad non-tiup nyaman untuk permukaan tanah datar.

  • Bobot dan ukuran saat dikemas: Sleeping pad tiup ringan dan kompak, sedangkan sleeping pad non-tiup lebih besar dan bulky.

  • Kemudahan penggunaan di lapangan: Sleeping pad tiup memerlukan waktu untuk dipompa, sedangkan sleeping pad non-tiup praktis karena tinggal digelar saja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat melakukan pendakian atau camping, kenyamanan tidur jadi salah satu hal penting yang nggak boleh kamu abaikan. Nah, salah satu perlengkapan utama untuk tidur di alam terbuka adalah sleeping pad. Ada dua jenis sleeping pad yang sering digunakan, yakni tiup (inflatable) dan non-tiup (foam pad).

Kelebihan dan kekurangan sleeping pad tiup dan non-tiup bisa kamu ketahui sebelum berangkat mendaki. Yuk, kita bahas satu per satu, supaya kamu bisa pilih mana yang paling cocok untuk kebutuhanmu!

1. Perbandingan dari segi kenyamanan

ilustrasi sleeping pad (pexels.com/Mykhailo Petrushchak)

  • Sleeping pad tiup punya keunggulan dari segi kenyamanan, karena tingkat kekerasannya bisa kamu sesuaikan sendiri. Ada juga tipe yang punya lapisan tambahan untuk insulasi suhu, cocok banget buat camping di daerah dingin.

  • Sleeping pad non-tiup, misalnya, closed-cell foam pad biasanya memiliki bentuk yang lebih tipis dan permukaan yang cukup kaku. Namun, masih cukup nyaman untuk permukaan tanah yang datar, dan kamu nggak perlu khawatir bocor.

2. Bobot dan ukuran saat dikemas

ilustrasi sleeping pad (unsplash.com/Lucas Canino)

  • Sleeping pad tiup rata-rata punya bobot yang ringan dan bisa dikompres jadi ukuran kecil, jadi gak makan tempat di tas carrier-mu.

  • Sleeping pad non-tiup biasanya lebih besar dan bulky. Walaupun ringan, foam pad non-tiup sering kali harus digulung atau dilipat di luar tas karena ukurannya gak fleksibel.

3. Kemudahan penggunaan di lapangan

ilustrasi pendaki melipat sleeping pad (unsplash.com/Chewool Kim)

  • Sleeping pad tiup butuh waktu untuk dipompa. Beberapa model butuh pompa tangan atau tiupan manual. Prosesnya memakan waktu. Saat lelah habis hiking, ini bisa jadi PR tersendiri.

  • Sleeping pad non-tiup tinggal gelar aja, super praktis! Cocok buat yang emang gak mau repot.

4. Ketahanan dan risiko kerusakan

ilustrasi sleeping pad di dalam tenda (unsplash.com/Scott Goodwill)

  • Sleeping pad tiup jika terkena benda tajam atau kasar bisa membuatnya rentan mengalami kebocoran, apalagi jika digunakan langsung tanpa alas tambahan. Kalau sudah bocor, tidurmu bisa terganggu, lho!

  • Sleeping pad non-tiup jauh lebih tahan banting. Gak perlu takut bocor, robek, atau rusak saat dilempar di tanah, bahkan di medan yang ekstrem sekali pun.

5. Insulasi dan perlindungan dari dingin

ilustrasi tidur di atas sleeping pad (pexels.com/cottonbro studio)

  • Sleeping pad tiup biasanya punya R-value (tingkat insulasi) yang lebih tinggi, apalagi kalau dilengkapi lapisan reflektif. Cocok untuk mendaki di suhu dingin, seperti gunung tinggi.

  • Sleeping pad non-tiup punya R-value yang lebih rendah, tapi beberapa jenis foam pad masih bisa diandalkan untuk iklim tropis atau medan yang gak terlalu ekstrem suhunya.

6. Harga dan bujet

ilustrasi pendaki tidur di dalam tenda (pexels.com/Kamaji Ogino)

  • Sleeping pad tiup cenderung lebih mahal, apalagi yang punya fitur premium, seperti insulasi tinggi dan bahan ultralight.

  • Sleeping pad non-tiup lebih terjangkau dan cocok buat pemula yang baru mulai mendaki atau camping.

Gak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik antara sleeping pad tiup dan non-tiup. Semua tergantung gaya dan kebutuhan pendakianmu. Kalau kamu lebih mementingkan kenyamanan dan tidur nyenyak, sleeping pad tiup bisa jadi pilihan tepat. Namun, kalau kamu lebih suka kepraktisan, tahan banting, dan hemat tempat, non-tiup jelas gak kalah oke.

Sebelum beli, pertimbangkan juga jenis medan, suhu, serta berapa lama kamu akan camping. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan tidur yang nyaman dan siap lanjut petualangan esok harinya. Gimana, kamu jadi pilih sleeping pad yang mana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team