Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Flashpacker dan Backpacker, Serupa tapi Tak Sama

ilustrasi backpacker (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Istilah backpacker dalam konteks traveling sudah tidak asing bagi banyak orang, bahkan kamu mungkin pernah menjadi seorang backpacker. Namun, bagaimana dengan flashpacker? Istilah ini masih jarang terdengar dan belum banyak yang mengetahui.

Keduanya memiliki kata yang cukup mirip dengan akhiran ‘packer’ di belakangnya. Tapi jika dicermati lebih dalam, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Agar tidak bingung dengan perbedaan flashpacker dan backpacker, simak penjelasannya di bawah ini ya.

1.Arti flashpacker dan backpacker

ilustrasi backpacker (pexels.com/Kleber M Ortiz)

Sebelum mengetahui perbedaannya lebih jauh, ada baiknya kamu mengetahui arti dari kedua istilah ini. Dilihat dari dictionary.cambridge.org, istilah flashpacker dan backpacker sedikit memiliki kesamaan.

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, flashpacker berarti seseorang yang berpergian ke berbagai tempat untuk liburan dengan cara yang mirip dengan backpacker, tapi punya lebih banyak uang yang bisa dihabiskan untuk hotel, makan, transportasi, dan lainnya.

Sedangkan arti backpacker dalam bahasa Indonesia berarti seseorang yang berpergian dengan ransel, biasanya tidak menghabiskan banyak uang dan menginap di tempat yang tidak mahal.

2.Budget bukan masalah bagi flashpacker

ilustrasi traveling (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebenernya tidak ada patokan umur seseorang yang melakukan flashpacker atau backpacker. Namun, umumnya backpacker dilakukan oleh anak muda berusia 20 tahunan yang belum matang secara finansial sehingga mereka memiliki keterbatasan anggaran saat traveling.

Backpacker tidak terlalu mementingkan kenyamanan. Dengan anggaran yang terbatas, mereka akan memilih transportasi umum atau penginapan dengan biaya terjangkau atau bahkan gratis.

Sebaliknya, flashpacker umumnya dilakukan oleh seseorang yang sudah matang secara finansial, sehingga bagi mereka, kenyamanan adalah hal utama. Transportasi dan penginapan yang dipilih pun harus membuat mereka nyaman, walaupun mengeluarkan budget lebih banyak.

3.Backpacker hanya membawa barang yang menurutnya penting

ilustrasi flashpacker (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hal yang mungkin terbayang saat pertama kali mendengar istilah backpacker adalah ransel. Seorang backpacker memang identik dengan ranselnya yang cukup besar. Namun, backpacker hanya membawa barang yang menurutnya penting dan dibutuhkan selama traveling. Ini juga mempermudah backpacker untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Sedangkan barang bawaan yang dibawa flashpacker biasanya lebih banyak dan lengkap. Bahkan hal yang identik dari seorang flashpacker adalah membawa beberapa alat elektronik seperti kamera, ipad bahkan laptop untuk mengabadikan dan membagikan momen liburannya di media sosial.

4.Backpacker lebih fleksibel dengan rencana

ilustrasi membaca peta (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Flashpacker dan backpacker sama-sama memiliki daftar destinasi yang akan dikunjungi atau sudah menyusun itinerary selama liburan. Namun, backpacker lebih fleksibel dan terbuka untuk mengubah arah tujuan berdasarkan saran penduduk setempat atau hanya mengikuti kata hati.

Perjalanan backpacker juga biasanya memakan waktu yang lama bahkan bisa sampai berbulan-bulan karena keinginannya untuk mengunjungi tempat baru.

Seorang flashpacker juga tetap memiliki kebebasan menetukan tujuan dan rencana liburan. Tetapi, flashpacker akan lebih fokus pada rencana liburan yang sudah ditentukan agar lebih mudah dan nyaman. Karena terikat pekerjaan, flashpacker juga biasanya memiliki waktu liburan yang lebih singkat.

5.Akivitas yang dilakukan flashpacker dan backpacker

ilustrasi aktivitas backpacker (pexels.com/Eric Sanman)

Antara flashpacker dan backpacker tentunya memiliki tujuan yang sama yakni berlibur ke suatu tempat. Tetapi, backpacker lebih mudah beradaptasi dan membaur dengan warga lokal, mereka juga sering tertarik pada kegiatan di luar ruangan yang menantang, seperti melewati hutan, mendaki gunung atau menyelam.

Soal makanan, backpacker juga tidak terlalu pemilih dan tentunya menyesuaikan dengan budget yang dimilikinya.

Sedangkan flashpacker, lebih memilih aktivitas yang santai dan membuat nyaman, bahkan tidak masalah jika harus menyewa tour guide selama perjalanan. Flashpacker juga bisa mengeluarkan uang lebih untuk mencicipi makanan yang mereka sukai.

Walaupun sama-sama memiliki tujuan untuk berlibur dan menghilangkan penat dari kesibukan. Namun, flashpacker lebih mementingkan kenyamanan dan kemudahan selama liburan. Sedangkan backpacker lebih mengedepankan pengalaman dan aktivitas tak terlupakan. Jadi, kamu tim yang mana nih?

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us