Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
TransJakarta
TransJakarta (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Intinya sih...

  • Transjakarta biru mengandalkan jalur khusus

  • Transjakarta oranye bergerak di jalur umum

  • Fungsi dan rute yang saling terhubung

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang yang tinggal atau sering beraktivitas di Jakarta, Transjakarta bukan sekadar alat transportasi, tapi sudah jadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Dari pagi buta hingga larut malam, bus berwarna biru dan oranye ini berlalu-lalang membawa ribuan orang menuju berbagai tujuan.

Namun, tahukah kamu kalau warna bus ternyata menandakan jenis layanan yang berbeda? Meski sama-sama mengusung nama Transjakarta, cara kerjanya, jalur yang digunakan, bahkan pengalaman naiknya, tidaklah sama. Supaya tidak bingung memilih bus mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan perjalananmu, berikut perbedaan Transjakarta oranye dan biru.

1. Transjakarta biru mengandalkan jalur khusus

Transjakarta (commons.wikimedia.org/Desta231206)

Bus Transjakarta biru beroperasi di jalur khusus yang dipisahkan dari kendaraan lain. Sistem ini dikenal sebagai Bus Rapid Transit (BRT), yang memang dirancang agar perjalanan lebih cepat dan teratur. Jalur busway-nya berada di tengah jalan besar, lengkap dengan halte tertutup dan akses jembatan penyeberangan.

Karena tidak terjebak kemacetan seperti kendaraan umum lainnya, bus biru lebih bisa diandalkan untuk menjaga waktu tempuh. Selain itu, sistem naik-turun di halte membuat suasana perjalanan terasa lebih aman dan tertib. Kalau kamu punya agenda yang waktunya ketat, seperti meeting pagi atau kuliah jam 08.00, bus biru ini biasanya jadi pilihan paling efisien.

2. Transjakarta oranye bergerak di jalur umum

Transjakarta (unsplash.com/Alfandri Fitrahadi)

Sementara itu, Transjakarta oranye atau Metrotrans punya karakter berbeda. Bus ini melaju di jalur umum, bercampur dengan mobil dan motor. Oleh karena itu, waktu tempuhnya bisa lebih lama tergantung padat tidaknya lalu lintas. Namun di sisi lain, rutenya lebih luwes dan menjangkau area permukiman atau jalan-jalan yang tidak dilewati koridor busway.

Halte Metrotrans biasanya berada di pinggir jalan, sehingga penumpang bisa naik tanpa perlu menyeberang lewat jembatan. Dari segi interior, bus oranye terasa lebih modern dan nyaman dengan tempat duduk yang lebih luas, serta pendingin udara yang baik. Kalau kamu ingin perjalanan santai tanpa harus naik-turun tangga halte, bus ini bisa jadi pilihan tepat.

3. Fungsi dan rute yang saling terhubung

Transjakarta (commons.wikimedia.org/Desta231206)

Transjakarta biru dan oranye punya fungsi yang saling melengkapi. Bus biru melayani jalur utama, seperti Blok M–Kota atau Ragunan–Monas, yang menjadi koridor besar Transjakarta. Di sisi lain, bus oranye berperan sebagai feeder, membawa penumpang dari area hunian ke koridor utama. Sistem ini membuat jaringan Transjakarta terasa menyatu dan mudah diakses dari berbagai titik.

Kamu bisa naik bus oranye dari rumah menuju halte besar. Kemudian, kamu bisa berpindah ke bus biru untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Konsep integrasi ini yang membuat mobilitas di Jakarta kini jauh lebih sederhana dibanding beberapa tahun lalu.

4. Sistem naik dan pembayaran yang serbadigital

ilustrasi sistem pembayaran di Transjakarta (commons.wikimedia.org/デスタサトリア)

Keduanya sama-sama menggunakan sistem pembayaran non-tunai. Untuk bus biru, penumpang tap kartu di gerbang halte sebelum masuk area tunggu. Sementara di bus oranye, alat tap tersedia langsung di dalam bus, sehingga kamu tinggal tap saat naik. Meski terlihat sederhana, perbedaan ini sering bikin orang baru kebingungan.

Namun, kelebihan sistem digital ini adalah kamu bisa berpindah antarbus tanpa repot beli tiket baru. Semua layanan Transjakarta sudah terintegrasi secara tarif. Jadi, satu kartu bisa digunakan untuk berbagai jenis bus. Praktis dan cocok untuk rutinitas di Jakarta yang serba cepat.

Baik Transjakarta biru maupun oranye, keduanya punya peran masing-masing dalam memudahkan mobilitas warga. Perbedaan transjakarta oranye dan biru ada pada sistem, jalur, dan cara naiknya. Memang kompleks, tapi teraturnya transportasi publik Jakarta saat ini adalah sebuah kemajuan. Jadi, setelah tahu bedanya, kamu lebih suka naik yang mana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team