Sering Alami Susah BAB saat Traveling? Ini 5 Penyebab dan Solusinya

Jalan-jalan memang jadi salah satu cara terbaik untuk refreshing dari rutinitas harian. Tapi, pernah gak sih kamu merasa perut mulai enggak nyaman setelah beberapa hari liburan? Perut kembung, terasa penuh, bahkan sulit buang air besar.
Nah, kamu gak sendirian! Menurut data dari NEJM Journal Watch, sekitar 40 persen orang mengalami konstipasi saat traveling. Ini bukan hal yang aneh kok, justru cukup umum terjadi dan dikenal dengan istilah traveler’s constipation.
Walau kedengarannya sepele, susah BAB saat traveling bisa bikin mood liburan jadi terganggu. Perut terasa berat, aktivitas jadi kurang nyaman, dan rasanya pengin cepat-cepat pulang.
Tapi tenang, ada penjelasan logis di balik masalah ini, sekaligus solusi yang bisa kamu coba agar gak harus berurusan dengan WC hotel sepanjang liburan. Berikut lima penyebab umum kenapa kamu bisa susah BAB saat traveling plus solusinya.
1. Perubahan rutinitas harian
Rutinitas harian yang berubah drastis saat liburan bisa bikin tubuh bingung. Biasanya kamu punya waktu tetap untuk ke kamar mandi, tapi saat traveling, jadwal jadi berantakan. Kadang bangun lebih siang, sarapan lebih lambat, atau sibuk ngejar itinerary sampai lupa mendengarkan sinyal tubuh.
Seorang ahli gastroenterologi, Dr. Edwin Levine menjelaskan bahwa perubahan jadwal harian jadi faktor terbesar penyebab konstipasi saat traveling. Ketika tubuh gak punya waktu yang konsisten untuk BAB, maka proses alami ini bisa terganggu.
Solusinya: Coba tetap jaga ritme harianmu, walaupun sedang liburan. Usahakan bangun dan makan di jam yang mirip seperti di rumah. Luangkan waktu untuk duduk tenang di kamar mandi, walau kamu belum merasa ingin BAB.
2. Mengabaikan sinyal tubuh
Saat di rumah, kamu mungkin lebih peka terhadap tanda-tanda tubuh ingin BAB. Tapi pas traveling, karena terlalu asyik dengan aktivitas atau lokasi yang gak mendukung, kamu jadi menahan dan akhirnya lupa. Ini justru bisa memperparah konstipasi.
Dr. Levine juga menambahkan bahwa banyak orang sebenarnya gak sadar kalau mereka sudah konstipasi saat liburan, karena terlalu sibuk atau gak merasa tidak nyaman sampai beberapa hari kemudian. Padahal, kondisi ini bisa makin parah kalau terus diabaikan tanpa penanganan sejak awal.
Solusinya: Jangan abaikan sinyal tubuh. Begitu kamu merasa ingin BAB, segera cari toilet terdekat. Menahan-nahan bisa membuat usus semakin malas bergerak.
3. Gak nyaman dengan toilet umum
Sebagian orang punya kebiasaan hanya bisa BAB di toilet rumah. Jadi pas ketemu toilet umum atau kamar mandi hotel yang asing, tubuh langsung “ngambek”. Rasa gak nyaman atau kurangnya privasi bisa membuat otot tubuh gak rileks dan ini bikin BAB jadi sulit keluar.
Solusinya: Kalau kamu tipe yang sensitif soal kebersihan atau kenyamanan toilet, kamu bisa bawa perlengkapan pribadi seperti toilet spray, tisu basah, atau penutup dudukan toilet. Tujuannya supaya kamu lebih tenang dan bisa merasa “di rumah” meski sedang di tempat asing.
4. Pola makan dan minum berubah drastis
Siapa yang bisa nolak croissant saat sarapan di Paris atau jajanan kaki lima di Thailand? Sayangnya, makanan liburan biasanya rendah serat dan tinggi lemak. Minumnya juga sering berganti kopi, soda, atau alkohol yang bisa bikin dehidrasi. Padahal tubuh butuh serat dan cairan agar BAB tetap lancar.
Menurut Dr. Levine, perubahan pola makan seperti ini bisa mengganggu siklus pencernaan, terutama jika kamu mengurangi konsumsi makanan berserat tinggi yang biasanya kamu konsumsi di rumah. Kekurangan serat bikin usus jadi kurang aktif sehingga proses BAB pun jadi terhambat.
Solusinya: Tetap usahakan makan buah, sayur, atau roti gandum saat traveling. Bawa camilan sehat seperti kacang, granola, atau buah kering. Jangan lupa minum air putih yang cukup setiap hari, minimal 2 liter.
5. Stres dan rasa cemas saat perjalanan
Bukan cuma takut naik pesawat, stres juga bisa muncul dari hal-hal kecil seperti packing, takut ketinggalan pesawat, atau bingung cari arah. Sayangnya, stres berpengaruh langsung ke sistem pencernaan dan bisa menyebabkan sembelit.
Solusinya: Coba kelola stres dengan baik. Dengarkan musik favorit, tarik napas dalam, atau meditasi ringan sebelum tidur. Liburan seharusnya bikin rileks, bukan malah menambah beban pikiran, lho.
Susah BAB saat traveling memang bikin gak nyaman, tapi sebenarnya bisa dihindari kalau kamu lebih aware dengan kebiasaan harianmu. Mulai dari menjaga pola makan, cukup minum, sampai berusaha tetap rileks. Jangan nunggu sampai perut benar-benar penuh dulu baru cari solusi, ya.
Yuk, persiapkan liburanmu sebaik mungkin (termasuk soal urusan pencernaan) agar gak ada yang mengganggu momen seru kamu di tempat baru! Kalau kamu punya pengalaman soal ini, boleh banget sharing dan kasih tips versi kamu juga!