Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi api unggun (pexels.com/Вадим Маркин)

Intinya sih...

  • Gunakan kayu kering dari bagian dalam untuk bahan bakar awal api unggun.

  • Manfaatkan starter api kedap air, seperti korek tahan angin atau pematik gas.

  • Gunakan bahan pematik alami yang mudah terbakar, seperti daun pinus kering atau kapas dicelupkan ke dalam lilin.

Api unggun merupakan elemen penting pada saat camping, apalagi ketika suhu dingin dan kondisi sekitar mulai lembap dikarenakan hujan atau kabut. Selain berfungsi sebagai sumber panas, nyatanya api unggun juga kerap menjadi tempat berkumpul, memasak makanan, hingga mengusir hewan liar yang ada di sekitar tenda.

Membuat api unggun dalam kondisi basah bukanlah hal yang mudah, karena kayu biasanya akan sulit terbakar dan udara pun penuh kelembapan. Meski begitu, ada beberapa tips penting yang perlu kamu perhatikan untuk membuat api unggun dalam kondisi basah agar nantinya api tetap bisa menyala.

Begini beberapa tips bikin api unggun dalam kondisi basah saat camping. Meski menantang, tapi tetap bisa berhasil, kok!

1. Gunakan kayu kering dari bagian dalam

ilustrasi api unggun (pexels.com/Alex P)

Kayu basah di permukaan basah bisa digunakan jika kamu dapat memotong bagian luarnya dan juga mengambil bagian dalam yang kondisinya masih kering. Coba gunakan pisau atau kapak kecil untuk membelah kayu tersebut dan ambil bagian tengahnya yang belum terkena air agar bisa dibakar.

Bagian dalam kayu umumnya masih menyimpan serat kering yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar awal untuk menyalakan api. Meski terlihat mudah, tetapi nyatanya metode ini sangat efektif apabila kamu tidak menemukan adanya kayu kering di area sekitar perkemahan, sehingga masih tetap bisa memanfaatkannya.

2. Manfaatkan starter api kedap air

ilustrasi api unggun (pexels.com/Pixabay)

Selalu bawa starter api, seperti korek tahan angin, pematik gas, atau batang magnesium dalam wadah kedap air, untuk nantinya diantisipasi pada saat cuaca sedang lembap. Beberapa produk starter bahkan telah dirancang tahan air dan juga tetap bisa digunakan, walau dalam kondisi yang basah.

Mengandalkan starter api semacam ini sebetulnya dapat memudahkan proses menyalakan api, meski kayu dalam kondisi yang kurang ideal. Hal ini juga dapat menghindarimu dari potensi frustrasi akibat korek basah atau pun tidak bisa menyala ketika angin sedang kencang-kencangnya.

3. Gunakan bahan pematik alami yang mudah terbakar

ilustrasi api unggun (pexels.com/Matheus Bertelli)

Daun pinus kering, ranting halus, hingga kapas yang dicelupkan ke dalam lilin cukup efektif untuk dijadikan bahan pemantik alami, meski dalam kondisi yang basah. Kamu bisa saja mempersiapkan bahan-bahannya dari rumah dan menyimpannya di dalam kantong plastik yang benar-benar rapat agar tidak mudah basah.

Bahan pematik ini dinilai dapat membantu untuk menciptakan api kecil awal yang nantinya diperlukan sebelum menambahkan kayu yang ukurannya lebih besar. Setidaknya, dengan menyalakan api secara konsisten di awal, kamu bisa perlahan-lahan mengeringkan kayu lain dengan panas dari api tersebut, sehingga akan tetap aman.

4. Buat alas api dari batu atau kayu

ilustrasi api unggun (pexels.com/FURKAN GÜNEŞ)

Permukaan tanah yang basah secara otomatis menyerap panas dan membuat api sulit menyala. Maka dari itu, buatlah alas dari batu atau potongan kayu kering. Kamu bisa menyusun batu-batu kecil tersebut untuk membentuk dasar api dan coba gunakan papan sebagai penyangga awalnya.

Alas tersebut nantinya akan menciptakan ruang sirkulasi udara di bagian bawah api dan juga menjaga agar nyalanya tidak sampai langsung bersentuhan dengan kondisi tanah yang lembap. Metode ini dapat membantu mempertahankan panas agar tetap dalam kondisi stabil pada saat kamu menambahkan bahan bakar lainnya.

Membuat api unggun dalam kondisi basah mungkin terkesan menantang, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan persiapan matang dan teknik yang tepat, maka kamu bisa tetap menikmati kehangatan api unggun di tengah hujan atau kabut saat berkemah. Terpenting pastikan api unggun sudah benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi perkemahan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team