Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belanja oleh-oleh
ilustrasi belanja oleh-oleh (unsplash.com/Dmitrii E.)

Intinya sih...

  • Tentukan batas bujet sejak awal. Buat pos khusus belanja lucu-lucuan sebelum berangkat, misalnya 10—20 persen dari total uang liburan.

  • Prioritaskan pengalaman, bukan barang. Tanyakan pada diri sendiri, apakah ini akan menambah pengalaman liburan atau cuma numpuk di lemari?

  • Foto dulu, beli belakangan. Kalau kamu tergoda beli sesuatu, foto dulu barangnya. Tunggu 24 jam sebelum memutuskan untuk membeli.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Liburan seharusnya bikin hati senang dan pikiran segar. Namun, kadang justru isi dompet yang gantian stres. Pasalnya, begitu sampai di tempat baru, godaan belanja muncul di mana saja. Mulai dari suvenir lucu, makanan unik, sampai barang-barang estetik yang rasanya harus banget dibeli.

Namun masalahnya, impuls belanja yang berlebihan bisa bikin anggaran liburan jebol tanpa sadar. Padahal, tujuan traveling, kan, untuk healing, bukan bikin pusing setelah balik ke rumah.

Kabar baiknya, mengontrol impuls belanja itu bukan berarti kamu harus pelit atau menahan diri mati-matian. Kuncinya ada pada strategi yang simpel, tapi efektif, biar traveling tetap fun tanpa bikin dompet menjerit. Begini tips mengontrol impuls belanja saat traveling biar dompet gak boncos-boncos amat!

1. Tentukan batas bujet sejak awal 

ilustrasi membuat anggaran finansial (pexels.com/olia danilevich)

Budgeting itu ibarat pagar supaya kamu gak kebablasan. Buat pos khusus belanja lucu-lucuan sebelum berangkat, misalnya 10—20 persen dari total uang liburan. Saat kamu sudah menentukan limit, keputusan belanja jadi jauh lebih terarah.

Triknya, pisahkan uang belanja impuls ini ke amplop atau e-wallet terpisah. Begitu habis, ya selesai, gak ada drama ambil jatah makan buat beli gantungan kunci atau tas lucu. Cukup simpel dan mudah diterapkan, bukan?

2. Prioritaskan pengalaman, bukan barang

ilustrasi menonton tari kecak di Bali (unsplash.com/Gede Yoga)

Traveling itu soal cerita, bukan sekadar bawa barang pulang. Jadi, sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri, apakah ini akan menambah pengalaman liburan atau cuma numpuk di lemari?

Banyak orang pulang dengan koper penuh suvenir, tapi lupa apa yang mereka rasakan selama perjalanan. Padahal, pengalaman seperti nonton tarian lokal atau naik transportasi unik justru meninggalkan kenangan yang lebih tahan lama dan gak bikin anggaran babak belur.

3. Foto dulu, beli belakangan

ilustrasi belanja oleh-oleh (unsplash.com/Dmitrii E.)

Tips klasik tapi ampuh, kalau kamu tergoda beli sesuatu, foto dulu barangnya. Tunggu 24 jam sebelum memutuskan untuk membeli. Dalam banyak kasus, keinginan impuls itu hilang dengan sendirinya.

Dengan cara ini, kamu tetap bisa memuaskan rasa “ingin punya”, tapi memberi waktu ke otak untuk berpikir rasional. Ditambah, kamu tetap punya dokumentasi lucu tanpa harus keluar uang.

4. Batasi kunjungan ke tempat yang memicu belanja

ilustrasi toko oleh-oleh (pexels.com/Markus Winkler)

Setiap traveler punya “zona bahaya” masing-masing. Ada yang gampang kalap di pasar tradisional, ada yang gak bisa menolak toko kerajinan tangan, ada juga yang auto-borong kalau lihat skincare lokal.

Kalau kamu tahu titik lemahmu, batasi kunjungan ke tempat-tempat itu. Gak harus menghindar total, tapi setidaknya datang ketika sudah punya rencana jelas, misalnya, cuma cari satu item, bukan window shopping.

5. Hanya beli barang dengan fungsi jelas

ilustrasi belanja oleh-oleh (unsplash.com/Dmitrii E.)

Sebelum membeli, pastikan dulu barang itu punya fungsi nyata dalam hidupmu. Tanyakan pada diri sendiri, “Aku akan pakai ini berapa kali?” atau “Apakah barang ini benar-benar berguna saat aku kembali ke rumah?” Kalau jawabannya samar, itu tanda impuls belanja sedang beraksi. Sistem ini ampuh banget untuk menahan diri beli barang lucu, tapi gak terpakai.

Mengontrol impuls belanja saat traveling bukan soal mengekang diri, tapi tentang membuat pilihan yang lebih bijak. Dengan mindset yang tepat, kamu bisa tetap menikmati liburan, punya kenangan seru, dan pulang tanpa tersiksa tagihan. Traveling harus bikin bahagia, baik saat di perjalanan maupun setelah kembali ke rumah. Selamat jalan-jalan, semoga dompetmu tetap aman!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team