Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menjaga Energi selama Perjalanan Panjang

ilustrasi melakukan perjalanan panjang (unsplash.com/Sergey Tarasov)
Intinya sih...
  • Tidur cukup sebelum berangkat: Tidur 7-8 jam sebelum perjalanan membantu menjaga fokus, mood, dan stamina. Matikan layar minimal satu jam sebelum tidur untuk menghindari kelelahan.
  • Jangan jadikan makanan cepat saji sebagai jalan pintas: Pilih makanan kaya protein, serat, dan karbohidrat kompleks untuk energi tahan lama. Bawa bekal ringan yang sehat saat bepergian.
  • Jangan terlalu lama diam: Setiap dua jam sekali, bangun dan lakukan peregangan ringan untuk menjaga sirkulasi darah dan meredakan stres selama perjalanan panjang.

Perjalanan panjang memang menyenangkan, tapi juga menguras energi kalau tidak disiapkan dengan matang. Banyak yang fokus pada destinasi, tapi lupa menjaga stamina selama di jalan. Padahal, energi adalah kunci agar setiap momen tetap terasa seru dan tidak berubah jadi drama karena kelelahan.

Bukan soal kuat atau tidak, tapi lebih pada cara pintar mengelola tubuh selama perjalanan. Mulai dari tidur yang cukup hingga makanan yang dikonsumsi, semua berperan besar dalam menjaga tenaga. Pada ulasan ini, terdapat lima tips praktis yang bisa langsung diterapkan agar perjalanan jauh tetap nyaman dan menyenangkan.

1. Tidur cukup sebelum berangkat

ilustrasi tidur sebelum perjalanan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tidur bukan cuma rutinitas malam hari, tapi pondasi penting sebelum tubuh diajak beraktivitas ekstra panjang. Sayangnya, malam sebelum perjalanan sering dihabiskan dengan packing dadakan atau scrolling media sosial sampai dini hari. Akibatnya, tubuh sudah kelelahan bahkan sebelum petualangan dimulai.

Idealnya, tidur cukup 7—8 jam sebelum perjalanan bisa membantu menjaga fokus, mood, dan stamina. Kalau susah tidur karena terlalu excited, cobalah matikan layar minimal satu jam sebelum tidur dan dengarkan musik menenangkan. Jangan anggap remeh efek begadang, jet lag dan mabuk perjalanan jadi makin parah kalau tubuh kekurangan istirahat.

2. Jangan jadikan makanan cepat saji sebagai jalan pintas

ilustrasi makan buah (pexels.com/stayhereforu)

Fast food memang menggoda, apalagi saat lapar melanda di rest area atau bandara. Namun, makanan tinggi lemak dan gula hanya memberi energi semu yang cepat hilang. Setelah kenyang sesaat, tubuh malah bisa drop dan jadi lemas dalam waktu singkat.

Pilihlah makanan yang kaya protein, serat, dan karbohidrat kompleks seperti buah, sandwich gandum, atau kacang-kacangan. Bawa bekal ringan yang sehat, karena sulit menemukan pilihan baik saat terburu-buru di jalan. Perjalanan jauh bukan alasan untuk mengabaikan asupan—apa yang masuk ke perut sangat mempengaruhi mood dan tenaga sepanjang hari.

3. Jangan terlalu lama diam

ilustrasi melakukan peregangan (pexels.com/SMyWorld)

Diam terlalu lama bisa membuat aliran darah melambat dan tubuh terasa kaku. Duduk di pesawat, kereta, atau mobil selama berjam-jam tanpa gerak bukan hanya bikin pegal, tapi juga mempercepat rasa lelah. Bahkan, risiko pembekuan darah bisa meningkat jika tubuh benar-benar tak bergerak dalam waktu lama.

Setiap dua jam sekali, coba bangun dan lakukan peregangan ringan. Di kursi pun, bisa menggerakkan pergelangan kaki, menggoyangkan bahu, atau menekuk lutut sejenak. Selain menjaga sirkulasi, gerakan ringan ini juga membantu menjaga fokus dan meredakan stres. Jangan tunggu sampai tubuh kaku dulu baru bergerak.

4. Kenyamanan pakaian adalah investasi energi

ilustrasi berpakaian yang nyaman (pexels.com/Victor Freitas)

Baju ketat, bahan panas, atau sepatu yang tidak nyaman bisa menyiksa selama perjalanan. Sekilas sepele, tapi ketidaknyamanan kecil ini membuat tubuh bekerja ekstra untuk menyesuaikan diri. Akibatnya, energi pun lebih cepat habis hanya karena terganggu oleh pakaian yang salah.

Gunakan pakaian longgar, berbahan adem, dan menyerap keringat untuk perjalanan panjang. Lapisan pakaian juga penting, lebih baik memakai jaket tipis yang bisa dilepas daripada merasa gerah sepanjang jalan. Bahkan, pilihan kaus kaki pun bisa menentukan kenyamanan, terutama jika banyak berjalan.

5. Kafein bukan penyelamat, tapi penunda masalah

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Segelas kopi atau minuman energi memang bisa memberikan efek melek seketika. Namun, kalau tubuh sebenarnya lelah, kafein hanya menunda rasa letih tanpa menyelesaikan akar masalah. Begitu efeknya hilang, tubuh malah bisa tumbang dua kali lipat lebih parah.

Lebih baik konsumsi air putih dan camilan sehat untuk menjaga tubuh tetap segar secara alami. Kalau tetap ingin kafein, batasi jumlahnya dan hindari meminumnya di sore atau malam hari agar tidak mengganggu tidur. Dengarkan sinyal tubuh, kalau lelah, istirahatlah sebentar, bukan dipaksa terus jalan dengan bantuan kafein.

Menjaga energi selama perjalanan panjang bukan hal yang sulit, asal tahu triknya. Mulai dari persiapan sebelum berangkat sampai keputusan kecil seperti pilihan makanan dan pakaian, semua berkontribusi pada stamina sepanjang perjalanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us