Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja sambil liburan (pexels.com/mart-production)

Pergi liburan bisa lebih dari sekadar momen untuk healing atau eksplorasi. Buat sebagian orang, traveling jadi cara untuk membangun personal branding, memperluas jaringan, bahkan mendatangkan penghasilan. Salah satunya lewat travel blog. Kalau kamu suka menulis, bikin travel blog bisa jadi salah satu cara paling seru buat mengabadikan pengalaman sekaligus cari cuan.

Namun, untuk bisa menghasilkan uang dari blog, kamu butuh strategi yang lebih dari sekadar nulis biasa. Travel blog yang sukses biasanya punya dua kunci, yakni konten yang menarik dan gaya otentik. Konten yang informatif bikin orang balik lagi, sementara gaya otentik bikin pembaca merasa dekat. Nah, kalau kamu mau nulis travel blog yang bikin cuan, simak lima tips berikut!

1. Tentukan niche blog kamu dengan jelas dan relevan

ilustrasi menggunakan laptop (pexels.com/Buro Millennial)

Salah satu kesalahan paling umum saat memulai blog adalah kamu ingin menulis segalanya. Padahal, punya topik yang spesifik bisa bikin kamu lebih mudah ditemukan dan diingat. Misalnya, kamu bisa fokus ke solo traveling, traveling murah, food trip, atau traveling sambil kerja. Niche ini akan menentukan gaya bahasa, target audiens, dan topik-topik yang kamu angkat.

Dengan niche yang jelas, kamu juga lebih gampang kerja sama dengan brand nantinya. Misalnya, kalau kamu fokus ke eco-traveling, kamu bisa kolaborasi dengan brand lokal, hotel ramah lingkungan, atau produk sustainable. Brand suka blogger yang punya fokus, karena mereka tahu siapa target pembacanya.

2. Tulis artikel yang informatif dan ramah SEO

ilustrasi mengetik (unsplash.com/thoughtcatalog)

Konten yang bagus bukan cuma menarik dibaca, tapi juga bisa ditemukan lewat mesin pencari. Makanya, belajar sedikit tentang SEO (Search Engine Optimization) itu penting banget. Kamu bisa mulai dari riset keyword sederhana. Misalnya, saat nulis tentang "liburan ke Jogja", cari tahu keyword apa yang banyak dicari.

Pastikan setiap artikel punya struktur yang enak dibaca, paragrafnya gak kepanjangan, pakai subjudul, dan sisipkan keyword di judul, URL, meta description, dan konten. Namun, jangan sampai keyword stuffing, tetap utamakan kenyamanan pembaca. Tambahkan juga internal link ke artikel lain di blog kamu supaya pembaca betah berlama-lama.

3. Manfaatkan media sosial untuk meningkatkan traffic

ilustrasi dampak penggunaan media sosial (unsplash.com/eaterscollective)

Blog dan media sosial adalah pasangan yang gak bisa dipisahkan. Kamu bisa punya tulisan paling kece, tapi kalau gak ada yang baca, sayang banget, kan? Jadi, gunakan media sosial buat narik pembaca ke blog kamu. Ingat, jangan sekadar share link, kemas konten dengan gaya yang menarik, visual yang kuat, dan call-to-action yang bikin orang penasaran.

Kamu juga bisa manfaatkan carousel tips di Instagram, video perjalanan singkat di TikTok, atau thread Twitter yang ngebahas itinerary. Semuanya bisa jadi gerbang masuk menuju blog kamu. Semakin banyak traffic, semakin besar peluang buat dapet iklan, kolaborasi brand, atau bahkan undangan press trip, lho!

4. Daftarkan blogmu ke program monetisasi

ilustrasi memegang uang (pexels.com/karolina-grabowska)

Kalau blog kamu udah punya traffic yang stabil, saatnya mulai monetisasi. Ada beberapa cara paling umum, yakni pasang iklan Google AdSense, affiliate marketing, dan content placement. Google AdSense memungkinkan kamu dapet penghasilan dari iklan yang tayang di blog. Sementara affiliate marketing bikin kamu dapet komisi dari link yang kamu rekomendasikan. Contohnya link untuk pemesanan hotel atau tiket pesawat.

Kamu juga bisa buka kerja sama dengan brand atau travel agency buat content placement, alias menulis artikel berbayar. Biasanya, brand suka kerja sama dengan blog yang punya pembaca loyal dan niche yang relevan. Kuncinya, tetap jaga transparansi dan pastikan konten berbayar tetap otentik, jangan terasa jualan banget, ya!

5. Bangun personal branding dan relasi dengan pembaca

ilustrasi laptop (pexels.com/Ron Lach)

Orang gak cuma tertarik dengan destinasi yang kamu kunjungi, tapi juga cara kamu bercerita. Gaya menulis yang jujur, dan jenaka bisa jadi daya tarik utama. Jangan takut menunjukkan sisi personalmu, seperti kesalahan konyol saat traveling, pengalaman gak enak, atau cerita haru di perjalanan. Itu semua bikin blog kamu lebih manusiawi.

Selain itu, jaga interaksi dengan pembaca. Balas komentar, buka kolom Q&A, atau bahkan adakan sesi live sharing. Personal branding yang kuat bisa bikin kamu gak cuma dikenal sebagai travel blogger, tapi juga dipercaya sebagai teman virtual yang selalu kasih rekomendasi jujur dan informatif.

Dengan tips di atas kamu bisa mulai cerita seru dan menuliskannya di blog pribadi. Menulis travel blog yang menghasilkan uang gak terjadi dalam waktu singkat. Namun, kamu juga gak harus keliling dunia buat mulai, bahkan cerita staycation di kota sendiri bisa jadi menarik, lho!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team