5 Tips Supaya Gak Mabuk Perjalanan Saat Naik Mobil

- Makan makanan ringan sebelum perjalanan
- Pilih posisi duduk stabil dan menghadap ke depan
- Jaga sirkulasi udara di dalam mobil untuk mengurangi rasa mual
Naik mobil buat perjalanan jauh memang terasa menyenangkan, apalagi kalau ditemani pemandangan yang cantik dan lagu-lagu favorit. Tapi, semua itu bisa langsung berubah jadi pengalaman gak enak saat tubuh mulai merasa pusing, mual, dan akhirnya mabuk perjalanan. Kondisi ini umum dialami siapa saja, terutama kalau perut kosong, duduk terlalu lama, atau kebanyakan baca selama perjalanan.
Mabuk perjalanan bukan cuma soal ketahanan fisik, tapi juga pengaruh dari kebiasaan sebelum dan selama di dalam kendaraan. Meski kelihatannya sepele, cara mengatur posisi duduk, memilih makanan yang tepat, sampai menjaga udara di dalam mobil bisa memberikan perbedaan besar. Berikut ini lima tips yang layak dicoba supaya perjalanan tetap nyaman dan bebas dari rasa mual.
1. Hindari makanan berat sebelum berangkat

Perut yang terlalu penuh justru bisa membuat tubuh gampang mual saat guncangan mobil terjadi. Makanan berat seperti nasi padang, makanan bersantan, atau makanan berminyak dapat memperlambat proses pencernaan, yang akhirnya menambah tekanan pada lambung. Lebih baik mengonsumsi makanan ringan seperti roti, biskuit, atau buah satu hingga dua jam sebelum berangkat. Jangan juga dalam kondisi perut kosong, karena lambung yang kosong justru memicu asam naik dan membuat mual semakin parah.
Keseimbangan nutrisi dan waktu makan sangat memengaruhi ketahanan tubuh selama perjalanan. Hindari juga minuman bersoda atau terlalu manis karena bisa membuat perut kembung. Pilihan terbaik tetap air putih yang cukup agar tubuh terhidrasi dan sistem pencernaan bekerja optimal. Kalau perut terasa nyaman dari awal, risiko mabuk perjalanan pun jadi jauh lebih kecil.
2. Pilih posisi duduk yang tepat

Posisi duduk ternyata punya pengaruh besar dalam mengurangi gejala mabuk perjalanan. Duduk di kursi depan biasanya lebih stabil dan guncangannya gak terlalu terasa dibanding kursi belakang. Selain itu, duduk menghadap arah laju kendaraan akan membantu otak menyelaraskan gerakan tubuh dengan apa yang dilihat mata. Hal ini penting karena mabuk perjalanan sering muncul akibat sinyal yang gak sinkron antara mata dan sistem keseimbangan di telinga.
Kalau memungkinkan, hindari duduk terlalu lama di kursi belakang bagian tengah atau yang menghadap ke samping seperti pada beberapa jenis mobil van. Tempat duduk yang goyang atau terlalu sempit juga memicu rasa gak nyaman. Duduklah dengan posisi tegak, gunakan sandaran kepala, dan usahakan untuk tetap rileks agar tubuh lebih stabil selama perjalanan. Sedikit perubahan ini mampu memberikan efek besar terhadap kenyamanan berkendara.
3. Jaga sirkulasi udara di dalam mobil

Udara yang pengap atau terlalu harum bisa memperparah rasa mual saat sedang di perjalanan. Sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk menjaga tubuh tetap segar dan mengurangi rasa pusing. Jika memungkinkan, buka jendela sedikit agar udara segar bisa masuk dan menggantikan udara dalam mobil. Kalau mengandalkan AC, atur ke suhu yang nyaman dan arahkan ventilasi ke bagian atas tubuh agar terasa sejuk tanpa menusuk.
Hindari menggunakan parfum mobil yang terlalu tajam karena bisa mengganggu penciuman dan mempercepat rasa mual. Beberapa orang juga lebih sensitif terhadap bau, sehingga aroma tajam justru memperparah mabuk perjalanan. Dengan udara yang cukup segar dan sirkulasi lancar, tubuh jadi lebih tenang dan gejala mabuk pun lebih mudah dicegah.
4. Fokus pada pemandangan jauh

Saat berada di mobil, terutama dalam kecepatan tinggi, penting untuk mengarahkan pandangan ke luar dan melihat pemandangan jauh di depan. Mata yang fokus pada benda dekat seperti buku atau layar gadget bisa membuat otak bingung karena tubuh merasa bergerak, tapi mata melihat benda diam. Ketidaksesuaian ini memicu rasa pusing dan mual, terutama pada orang yang sensitif terhadap gerakan.
Lebih baik menatap horizon atau objek yang jauh di jalan agar otak dan tubuh mendapatkan sinyal yang selaras. Kalau mata dan tubuh bisa ‘sepakat’ bahwa memang sedang bergerak, maka gejala mabuk bisa ditekan. Dengan begitu, perjalanan bisa lebih dinikmati tanpa rasa mual atau pening yang mengganggu.
5. Coba gunakan aromaterapi alami

Aromaterapi seperti minyak kayu putih, minyak peppermint, atau jahe bisa membantu menenangkan perut dan mengurangi mual. Cukup oleskan sedikit di pelipis, dada, atau hirup langsung dari botol kecil. Aroma yang menenangkan membantu merelaksasi saraf dan memberikan efek nyaman pada sistem pencernaan. Jahe dalam bentuk permen atau minuman hangat juga terbukti membantu meredakan gejala mabuk perjalanan secara alami.
Namun, pastikan untuk memilih aroma yang lembut dan gak terlalu menyengat. Aroma yang terlalu kuat justru bisa memicu efek sebaliknya dan membuat pusing bertambah parah. Dengan penggunaan yang tepat, aromaterapi bisa menjadi cara simpel namun efektif dalam menjaga kondisi tubuh selama di perjalanan.
Mengatasi mabuk perjalanan memang butuh penyesuaian kecil tapi berdampak besar. Mulai dari makanan hingga posisi duduk, semuanya bisa berkontribusi terhadap kenyamanan selama di jalan. Gak ada salahnya mencoba satu per satu tips di atas untuk menemukan cara paling pas.
Dengan tubuh yang lebih stabil, udara segar, dan fokus yang terjaga, perjalanan jauh bisa terasa menyenangkan lagi. Jadi, jangan ragu persiapkan diri sebelum berangkat supaya mobil bukan jadi tempat tersiksa, tapi justru ruang santai yang nyaman.