Benarkah Pemakaian AC Mobil Bikin Konsumsi Bensin Lebih Boros?

- Cara kerja AC mobil dan pengaruhnya terhadap mesin
- Dampak penggunaan AC terhadap konsumsi bensin
- Kondisi mobil dan cara pengendara mengatur suhu AC memengaruhi dampaknya
Ada pengemudi yang sering mematikan AC agar konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit. Sebab, menurut para pengemudi tersebut, menyalakan AC akan membuat kinerja mesin jadi lebih berat, karena itu konsumsi bensin pun menjadi lebih boros. Tapi, benarkah menghidupkan AC bisa membuatmu lebih sering melipir ke SPBU?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kita pelajari dulu cara kerja AC mobil dan seberapa berat AC mobil membebani mesin. Yuk, kita kulik!
1. Cara kerja AC mobil dan pengaruhnya terhadap mesin

AC mobil bekerja dengan menggunakan kompresor untuk mendinginkan udara di dalam kabin. Kompresor ini memerlukan tenaga dari mesin mobil untuk dapat berfungsi. Ketika AC menyala, kompresor menarik daya dari mesin mobil, yang berarti mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh kompresor. Efek ini dapat mengarah pada peningkatan konsumsi bahan bakar, terutama pada mesin yang lebih kecil atau saat mobil sedang berjalan pelan, seperti dalam kemacetan.
Proses ini tidak hanya terjadi saat AC aktif, tetapi juga ketika pengendara mengatur suhu atau kecepatan blower. Semakin tinggi pengaturan suhu atau blower, semakin banyak energi yang diperlukan dari mesin. Sehingga, penggunaan AC yang berlebihan, atau pengaturan AC yang tinggi, bisa berpotensi mengurangi efisiensi bahan bakar.
2. Dampak penggunaan AC terhadap konsumsi bensin

Secara umum, penggunaan AC dapat menyebabkan konsumsi bensin sedikit meningkat, namun peningkatannya tidak signifikan dalam kondisi normal. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan AC dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 5-10%. Pada kondisi tertentu, seperti dalam perjalanan jarak jauh di jalan raya, dampaknya mungkin tidak terlalu terasa. Namun, dalam kondisi stop-and-go atau kemacetan, efeknya lebih terasa karena mesin harus bekerja ekstra keras untuk menjaga kestabilan suhu kabin.
Kondisi mobil juga memengaruhi seberapa besar dampak AC terhadap konsumsi bensin. Mobil dengan mesin yang lebih besar dan kompresor yang lebih efisien akan cenderung mengalami penurunan konsumsi bahan bakar yang lebih kecil dibandingkan dengan mobil kecil atau mobil yang sudah tua. Selain itu, cara pengendara mengatur suhu AC juga mempengaruhi seberapa boros bahan bakar yang digunakan. Misalnya, pengaturan suhu AC yang terlalu rendah atau pengaturan blower yang terlalu tinggi bisa memperburuk efisiensi bahan bakar.
3. Cara mengurangi dampak AC terhadap konsumsi bensin

Meskipun penggunaan AC dapat sedikit mempengaruhi konsumsi bensin, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampaknya. Salah satunya adalah dengan mematikan AC saat mobil dalam kecepatan rendah, seperti saat berhenti di lampu merah atau dalam kemacetan. Penggunaan AC secara bijak, dengan hanya menyalakannya saat benar-benar diperlukan, dapat membantu menghemat bahan bakar.
Selain itu, penting untuk melakukan perawatan rutin pada sistem pendingin mobil, termasuk memastikan bahwa AC berfungsi dengan efisien dan tidak ada kebocoran freon. Penggunaan filter kabin yang bersih juga dapat membantu AC bekerja lebih efisien, sehingga konsumsi bahan bakar tetap terkendali. Memastikan kendaraan memiliki tekanan ban yang sesuai juga dapat membantu mengurangi beban mesin, sehingga konsumsi bahan bakar lebih hemat meskipun AC aktif.
So, pemakaian AC mobil memang dapat sedikit meningkatkan konsumsi bensin, namun dampaknya biasanya tidak sebesar yang dibayangkan. Dalam kondisi tertentu, seperti di jalan raya, penggunaan AC hampir tidak terlalu terasa pengaruhnya terhadap bahan bakar. Oleh karena itu, menggunakan AC secara bijak dan menjaga kondisi mobil tetap prima adalah kunci untuk memastikan efisiensi bahan bakar tetap terjaga, sekaligus menikmati kenyamanan berkendara.