Kenapa Lampu Motor Wajib Dihidupkan Siang Hari Tapi Mobil Tidak?

- Motor lebih kecil dan sulit terlihat, jadi lampu diperlukan untuk meningkatkan visibilitas dan mengurangi risiko tabrakan.
- Aturan didasarkan pada data kecelakaan lalu lintas dan faktor keselamatan, dengan kampanye "Safety Riding" dan program Daytime Running Light (DRL).
- Perbedaan regulasi karena tingkat visibilitas dan struktur kendaraan, mobil sudah jelas terlihat tanpa lampu utama menyala.
Pemerintah mewajibkan setiap biker menyalakan lampu motor mereka meski sedang berkendara pada siang hari. Aturan ini mungkin terdengar aneh, sebab cahaya matahari sudah cukup terang sehingga gak perlu lagi menyalakan lampu. Anehnya lagi, aturan menyalakan lampu pada siang hari hanya berlaku untuk sepeda motor, sementara mobil baru diwajibkan menyalakan lampu setelah hari gelap, hujan deras, atau ketika memasuki terowongan.
Tapii, di balik keanehan aturan tersebut, ternyata ada alasan logisnya, lho. Nah, berikut alasan kenapa biker wajib menyalakan lampu sepeda rmotor mereka pada siang dan malam hari dan kenapa pengendara mobil hanya diwajibkan menyalakan lampu mobil mereka pada malam hari.
1. Motor lebih kecil dan lebih sulit terlihat

Alasan utama sepeda motor diwajibkan menyalakan lampu di siang hari adalah karena ukurannya yang jauh lebih kecil dibandingkan mobil. Motor lebih mudah luput dari perhatian pengguna jalan lain, terutama di jalan padat atau saat berpindah jalur. Dengan menyalakan lampu utama, pengendara motor lebih mudah terlihat, baik dari depan maupun dari sudut pandang kendaraan lain yang lebih besar. Cahaya lampu membantu meningkatkan jarak pandang visual, sehingga risiko tabrakan bisa dikurangi.
2. Data kecelakaan dan faktor keselamatan

Aturan ini juga didasarkan pada data statistik kecelakaan lalu lintas. Banyak kasus kecelakaan motor terjadi karena pengendara lain tidak menyadari keberadaan motor di sekitarnya. Oleh karena itu, pemerintah melalui Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 menetapkan bahwa sepeda motor wajib menyalakan lampu utama setiap saat saat berkendara.
Ini diperkuat dengan kampanye “Safety Riding” dan program Daytime Running Light (DRL) sebagai bagian dari upaya menekan angka kecelakaan. Sementara pada mobil, ukuran dan keberadaan lampu posisi serta DRL yang sudah tertanam di beberapa jenis kendaraan modern dianggap sudah cukup menandai kehadiran mobil meski tanpa lampu utama menyala.
3. Perbedaan regulasi karena tingkat visibilitas dan struktur kendaraan

Mobil memiliki struktur yang lebih besar, bodi lebih tinggi, dan biasanya dilengkapi lampu siang hari seperti DRL atau lampu posisi. Bahkan tanpa menyalakan lampu utama, keberadaan mobil sudah jelas terlihat di jalan. Hal ini berbeda dengan motor yang hanya memiliki satu lampu depan dan bodi yang lebih ramping. Selain itu, pengendara motor lebih rentan terhadap benturan langsung, sehingga regulasi dibuat lebih ketat untuk meningkatkan visibilitas mereka di jalan raya. Itulah mengapa aturan ini hanya berlaku wajib untuk sepeda motor, dan bukan untuk mobil.
Menyalakan lampu depan motor di siang hari bukanlah hal sepele, tapi bentuk perlindungan terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. Perbedaan aturan antara motor dan mobil bukan berarti diskriminatif, melainkan bentuk adaptasi terhadap risiko dan karakteristik kendaraan masing-masing. Dengan memahami alasan di balik aturan ini, semoga kita bisa lebih sadar dan taat dalam berkendara.