Penyebab Lampu Motor Sering Putus dan Cara Mengatasinya

Setiap pengendara sepeda motor kini wajib menyalakan lampu motor pada siang dan malam hari. Kewajiban ini diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009. Artinya, kalau lampu motormu tidak menyala, kamu akan ditilang oleh Pak Polisi.
Aturan tersebut diberlakukan antara lain demi keselamatan biker dan pengendara lain. Sebab, dengan lampu yang menyala, sepeda motor akan lebih mudah terdeteksi oleh pengendara lain, sehingga potensi kecelakaan bisa diminimalisasi.
Tapi lampu motor sering kali mati tanpa sebab yang jelas. Selain bisa ditilang polisi, berkendara dengan lampu mati juga sangat berbahaya. Nah, berikut berapa faktor yang bisa menyebabkan lampu motor putus atau mati.
1. Tegangan listrik tidak stabil

Salah satu penyebab lampu motor sering putus adalah tegangan listrik yang tidak stabil. Hal ini biasanya terjadi karena regulator/rectifier (komponen pengatur arus listrik) mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik. Regulator bertugas menjaga tegangan tetap stabil agar tidak melebihi kapasitas yang dapat ditangani oleh lampu.
Tanda-tanda: Lampu sering mati meskipun baru diganti, atau cahaya lampu terlalu terang sebelum akhirnya putus. Solusinya, periksa dan ganti regulator/rectifier jika ditemukan kerusakan. Sebaiknya gunakan regulator yang sesuai standar pabrikan motor.
2. Penggunaan lampu tidak sesuai spesifikasi

Memasang lampu dengan daya watt yang tidak sesuai spesifikasi motor dapat menyebabkan lampu cepat putus. Jika watt lampu terlalu tinggi, arus listrik yang mengalir ke lampu akan berlebihan, sehingga memperpendek umur lampu. Sebaliknya, watt yang terlalu rendah juga dapat mengganggu kinerja lampu.
Karena itu pastikan lampu yang dipasang memiliki daya watt sesuai rekomendasi pabrikan. Informasi ini biasanya dapat ditemukan di buku manual kendaraan.
3. Getaran berlebihan pada motor

Getaran berlebihan saat berkendara dapat merusak filamen di dalam bohlam lampu, terutama pada motor yang sering melewati jalan rusak atau medan yang bergelombang. Lampu halogen atau bohlam dengan filamen tipis cenderung lebih rentan terhadap kerusakan akibat getaran ini.
Untuk itu, pastikan dudukan lampu terpasang dengan kencang dan tidak longgar. Jika motor sering digunakan di jalan yang tidak rata, pertimbangkan untuk menggunakan lampu LED yang lebih tahan terhadap getaran.
4. Sistem kelistrikan bermasalah

Masalah pada sistem kelistrikan, seperti kabel yang terkelupas, soket yang longgar, atau hubungan arus pendek, dapat menyebabkan lonjakan tegangan yang merusak lampu. Selain itu, komponen seperti baterai yang lemah atau bermasalah juga dapat memengaruhi kestabilan aliran listrik.
Segera lakukan pemeriksaan rutin pada kabel, soket, dan baterai motor. Jika ditemukan kabel yang terkelupas atau soket yang longgar, segera perbaiki atau ganti dengan yang baru.
5. Umur lampu sudah habis

Semua lampu memiliki masa pakai yang terbatas. Jika lampu sudah digunakan dalam waktu lama, filamennya akan melemah dan lebih mudah putus. Faktor seperti penggunaan lampu dalam waktu lama tanpa istirahat juga dapat memperpendek umur lampu.
Untuk masalah ini, solusinya hanya satu, yakni ganti lampu secara berkala sesuai masa pakainya. Gunakan lampu berkualitas tinggi dari merek terpercaya untuk daya tahan lebih baik.