Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Motor Listrik Kehabisan Tenaga Setelah Berhenti di Tanjakan?

Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)
Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)
Intinya sih...
  • Torsi instan butuh daya besar sekaligusMotor listrik membutuhkan lonjakan daya yang besar dalam waktu singkat di tanjakan, jika baterai tidak optimal, tenaga terasa hilang atau motor sulit merespons gas.
  • Sistem manajemen baterai dan suhuBMS mengatur arus agar tidak melebihi batas aman, kondisi baterai yang panas, dingin ekstrem, atau levelnya rendah bisa membuat sistem membatasi arus sehingga tenaga motor terasa drop.
  • Teknik berkendara berperan besarCara pengendara mengoperasikan motor listrik juga memengaruhi, teknik menginjak gas bertahap bisa membantu motor membangun tenaga lebih stabil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Motor listrik dikenal responsif dan bertenaga karena mampu menghasilkan torsi instan sejak awal. Namun, beberapa biker pernah mengalami situasi ketika motor listrik mereka gak kuat nanjak setelah berhenti di tengah tanjakan.

Padahal tuas gas sudah diputar, bobot badan biker tidak terlalu berat, dan daya baterainya juga masih lumayan banyak. Tapi, kenapa motor listriknya gak bisa menanjak setelah berhenti sebentar di tengah tanjakan, ya? Yuk, kita ulas penyebab dan solusinya.

1. Torsi instan butuh daya besar sekaligus

ilustrasi motor listrik (unsplash.com/Kumpan Electric)
ilustrasi motor listrik (unsplash.com/Kumpan Electric)

Motor listrik memang unggul dengan torsi instan, tetapi untuk menggerakkan kendaraan dari posisi diam di tengah tanjakan, sistem membutuhkan lonjakan daya yang besar dalam waktu singkat. Jika baterai tidak dalam kondisi optimal atau level dayanya sudah rendah, suplai energi ke motor bisa tidak stabil. Akibatnya, tenaga terasa hilang atau motor sulit merespons gas dengan baik.

Situasi ini berbeda dengan motor bensin yang bisa menjaga putaran mesin tetap tinggi menggunakan kopling atau gigi rendah. Motor listrik yang tidak dilengkapi sistem kontrol tanjakan khusus akan lebih rentan kehilangan momentum jika berhenti di jalan curam.

2. Sistem manajemen baterai dan suhu

ilustrasi baterai motor listrik (unsplash/kumpan electric)
ilustrasi baterai motor listrik (unsplash/kumpan electric)

Motor listrik dilengkapi sistem manajemen baterai (BMS) untuk menjaga keamanan dan efisiensi. Saat mendeteksi permintaan daya besar di tanjakan, BMS akan mengatur arus yang keluar dari baterai agar tidak melebihi batas aman. Jika kondisi baterai sedang panas, dingin ekstrem, atau levelnya sudah rendah, sistem bisa membatasi arus sehingga tenaga motor terasa drop.

Selain itu, motor listrik dengan kapasitas baterai kecil biasanya lebih cepat kehilangan tenaga di tanjakan karena tidak mampu menyediakan arus besar secara konsisten. Hal ini membuat motor terasa kehabisan tenaga meski sebenarnya masih ada sisa kapasitas baterai.

3. Teknik berkendara berperan besar

ilustrasi seorang laki-laki yang sedang mengendarai motor listrik (unsplash.com/Ather Energy)
ilustrasi seorang laki-laki yang sedang mengendarai motor listrik (unsplash.com/Ather Energy)

Selain faktor teknis, cara pengendara mengoperasikan motor listrik juga memengaruhi. Jika pengendara langsung menarik gas penuh saat berhenti di tanjakan, motor harus bekerja keras secara mendadak, yang sering membuat daya tersedot habis sekaligus. Sebaliknya, teknik menginjak gas bertahap bisa membantu motor membangun tenaga lebih stabil.

Beberapa model motor listrik modern sudah dilengkapi fitur hill start assist yang membantu menahan motor beberapa detik di tanjakan sebelum gas ditekan. Namun pada model yang tidak memiliki fitur ini, pengendara perlu lebih cermat menjaga keseimbangan dan momentum agar motor tidak kehilangan tenaga.

Kesimpulannya, motor listrik bisa kehilangan tenaga saat berhenti di tanjakan karena kombinasi kebutuhan daya besar, keterbatasan baterai, dan teknik berkendara yang kurang tepat. Dengan menjaga baterai tetap prima, memahami cara kerja sistem manajemen energi, serta menggunakan teknik akselerasi halus, pengendara bisa mengurangi risiko motor kehilangan tenaga di jalur menanjak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us