100 Ribu Barel Minyak Dibidik dari Pengeboran 30 Ribu Sumur Rakyat

- Satu sumur bisa ngebor 3 barel minyak per hari, dengan total produksi potensial mencapai 100 ribu barel per hari.
- Target eksekusi dimulai pada Agustus 2025, fokus utama pemerintah adalah menindaklanjuti 30 ribu sumur yang telah dilaporkan resmi.
- Pertamina siap membeli minyak sumur rakyat, dengan dukungan dari anak usahanya, Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina EP.
Jakarta, IDN Times - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Djoko Siswanto menyatakan potensi produksi minyak dari sumur rakyat bisa mencapai 100 ribu barel per hari.
Dia menyampaikan hal tersebut merujuk pada data awal dari tiga provinsi yang sudah menginventarisasi 30 ribu titik sumur rakyat. Dia menyebut jumlah itu masih bisa bertambah seiring masuknya laporan dari daerah lain.
"Yang sudah masuk nih, nanti kalau dari masing-masing provinsi lain kan kondisinya bisa besar sekali, saya sih melihat potensi ya, bisa 100 ribu barel," saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Rabu (30/7/2025).
1. Satu sumur bisa ngebor 3 barel minyak per hari

Djoko mengungkapkan hingga saat ini, lebih dari 30 ribu sumur rakyat telah terdata. Dalam kunjungan ke Blora, dia mengungkapkan 1 sumur tua mampu memproduksi hingga 3 barel per hari.
"Waktu kita ke Blora, itu satu sumur bisa (menghasilkan) 3 barel," ujar mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) itu.
Jika dihitung rata-rata 2 barel per sumur, maka produksi dari 30 ribu sumur dapat mencapai 60 ribu barel per hari, dan hingga 90 ribu barel jika kapasitas produksinya lebih mencapai 3 barel per hari.
2. Target eksekusi dimulai pada Agustus

Djoko menegaskan fokus utama pemerintah adalah menindaklanjuti 30 ribu sumur yang telah dilaporkan resmi oleh para gubernur. Dia berharap proses eksekusi terhadap data yang sudah ada bisa dimulai pada Agustus 2025.
"Makanya saya pengin Agustus (sudah bisa mulai berjalan)," paparnya.
3. Pertamina siap membeli minyak sumur rakyat

Djoko menyampaikan PT Pertamina (Persero) telah menyatakan dukungan terhadap pengelolaan sumur rakyat, termasuk melalui anak usahanya, Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina EP.
Dia menjelaskan Pertamina akan menjadi mitra pertama dalam program tersebut, sementara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya dapat mengikuti skema yang sama di wilayah kerja masing-masing.
"Kan ada beberapa yang di wilayah, paling besar Pertamina. Jadi KKKS lain tinggal copy paste aja begitu sudah jalan tinggal copy pasta. Nanti yang pertama Pertamina," tambahnya.