Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia 2025 Versi Forbes

Ilustrasi orang kaya (freepik.com)
Ilustrasi orang kaya (freepik.com)
Intinya sih...
  • Prajogo Pangestu kembali rebut posisi teratas dengan kekayaan 32,4 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp531,03 triliun.
  • Low Tuck Kwong tergeser ke posisi dua dengan kekayaan 25,7 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp421,2 triliun.
  • Robert Budi Hartono tetap di tiga besar dengan kekayaan 20,7 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp339,2 triliun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Daftar orang terkaya di Indonesia selalu menarik perhatian publik, apalagi jika terjadi perubahan signifikan pada posisinya. Versi Forbes pada Agustus 2025 kembali mengungkap siapa saja yang masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia. Laporan ini mencerminkan dinamika naik-turun kekayaan para miliarder Indonesia dari berbagai sektor industri.

Nama-nama lama masih mendominasi, namun ada satu tokoh yang mencuri perhatian karena lonjakan hartanya. Salah satunya adalah Otto Toto Sugiri yang kini hartanya mendekati level Hartono bersaudara. Lalu siapa saja yang masuk dalam daftar terbaru orang terkaya di Indonesia 2025?

1. Prajogo Pangestu kembali rebut posisi teratas

Prajogo Pangestu (Dok Barito Pacific)
Prajogo Pangestu (Dok Barito Pacific)

Prajogo Pangestu berhasil merebut kembali posisi orang terkaya nomor satu di Indonesia versi Forbes pada Agustus 2025. Melalui perusahaan Barito Pacific, ia sukses meraih kekayaan sebesar 32,4 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp531,03 triliun. Angka ini membuatnya berada di posisi ke-59 orang terkaya dunia.

Bisnis petrokimia dan energi terbarukan menjadi motor utama kekayaan Prajogo. Kinerja perusahaan yang cemerlang membuat nilai sahamnya terus menanjak. Hal ini tentu berdampak langsung pada peningkatan harta pribadinya secara signifikan.

Popularitas Prajogo sebagai raja energi di Indonesia pun makin kuat. Dia dianggap sebagai pengusaha yang jeli membaca tren masa depan, terutama dalam transisi energi. Namanya pun semakin diperhitungkan di level global.

2. Low Tuck Kwong tergeser ke posisi dua

potret Low Tuck Kwong (dok. PT Bayan Resources)
potret Low Tuck Kwong (dok. PT Bayan Resources)

Setelah sempat menduduki posisi puncak, Low Tuck Kwong kini berada di peringkat kedua orang terkaya di Indonesia. Ia merupakan sosok di balik Bayan Resources dan kerap dijuluki sebagai Raja Batu Bara. Hartanya saat ini tercatat sebesar 25,7 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp421,2 triliun.

Turunnya posisi Low Tuck Kwong menunjukkan adanya perlambatan di sektor batu bara. Meski begitu, kekayaannya tetap dalam kisaran yang sangat tinggi dan stabil. Hal ini mencerminkan kekuatan bisnisnya yang tetap tangguh meski menghadapi transisi energi.

Meski harus turun peringkat, Low tetap menjadi tokoh penting dalam peta industri energi Indonesia. Ia terus berinvestasi dalam berbagai sektor dan memperkuat posisinya sebagai pemain besar di sektor energi. Kiprahnya masih layak diwaspadai oleh para pesaingnya.

3. Robert Budi Hartono tetap di tiga besar

Robert Budi Hartono (forbes.com)
Robert Budi Hartono (forbes.com)

Robert Budi Hartono masih bertahan di posisi tiga besar orang terkaya Indonesia versi Forbes. Ia merupakan pemegang saham mayoritas di BCA dan juga bagian dari pemilik Djarum Group. Harta kekayaannya saat ini mencapai 20,7 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp339,2 triliun.

Meski tak lagi berada di posisi puncak, bisnisnya tetap menunjukkan stabilitas luar biasa. BCA sebagai bank swasta terbesar di Indonesia terus mencetak keuntungan besar. Ini menjadi sumber kekuatan utama kekayaan Robert Budi Hartono.

Tak hanya perbankan, bisnis rokok dan properti juga menyumbang signifikan terhadap kekayaannya. Dalam dunia bisnis, ia dikenal sebagai sosok yang konservatif namun strategis. Pendekatannya dalam berinvestasi dianggap sangat hati-hati namun efektif.

4. Michael Hartono masih satu paket dengan kakaknya

Michael Hartono (bloomberg.com/Dimas Ardian)
Michael Hartono (bloomberg.com/Dimas Ardian)

Michael Hartono adalah saudara dari Robert Budi Hartono dan menjadi bagian penting dari kekayaan keluarga Hartono. Hartanya berasal dari kombinasi bisnis rokok dan perbankan. Kekayaan Michael mencapai 19,9 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp326,1 triliun.

Meski tidak sepopuler saudaranya dalam hal publikasi, peran Michael dalam mengelola bisnis keluarga sangat besar. Ia dikenal lebih senyap namun sangat strategis dalam pengambilan keputusan bisnis. Kontribusinya penting dalam menjaga kekonsistenan pertumbuhan bisnis keluarga.

Stabilitas dan kejelian dalam berinvestasi menjadikan Michael tetap berada di jajaran elite miliarder tanah air. Keberhasilannya mencerminkan sinergi kuat antara dua bersaudara ini. Mereka adalah bukti bahwa bisnis keluarga bisa bertahan lama jika dikelola profesional.

5. Otto Toto Sugiri bikin kejutan besar

Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk Otto Toto Sugiri saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/3). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia)
Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk Otto Toto Sugiri saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/3). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia)

Sosok Otto Toto Sugiri jadi sorotan utama dalam daftar tahun ini. Hartanya melonjak pesat hingga 15,2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp249,1 triliun, menempati posisi kelima. Sebagai salah satu pendiri DCI Indonesia, perusahaan penyedia pusat data terbesar di Indonesia, namanya semakin dikenal luas.

Julukan 'Bill Gates Indonesia' disematkan karena kiprahnya di dunia teknologi. Dengan semakin tingginya permintaan pusat data dan cloud computing, DCI terus tumbuh signifikan. Hal inilah yang mendongkrak kekayaan Otto Toto Sugiri secara drastis.

Peningkatan kekayaan Otto menandai transformasi ekonomi digital di Indonesia. Ia adalah simbol keberhasilan sektor teknologi lokal. Namanya bisa jadi semakin meroket dalam beberapa tahun ke depan jika tren ini terus berlanjut.

6. Marina Budiman sukses dampingi Otto di sektor teknologi

Pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data, DCI Indonesia, Marina Budiman (dok. DCI Indonesia.com)
Pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data, DCI Indonesia, Marina Budiman (dok. DCI Indonesia.com)

Di posisi keenam ada Marina Budiman, yang juga merupakan pendiri DCI Indonesia. Kekayaannya ikut melonjak menjadi 11,1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp181,9 triliun. Ini menjadikannya salah satu perempuan terkaya di Indonesia saat ini.

Keberhasilan Marina menunjukkan bahwa perempuan juga bisa bersinar di sektor teknologi. Bersama Otto Toto Sugiri, ia membangun DCI dari nol hingga menjadi raksasa pusat data nasional. Strateginya yang cerdas menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan.

Kehadiran Marina di daftar ini sangat inspiratif. Ia bukan hanya tokoh bisnis, tetapi juga simbol kemajuan peran perempuan di industri teknologi. Jejaknya patut diikuti oleh generasi muda.

7. Sri Prakash Lohia tetap stabil di petrokimia

Sri Prakash Lohia (By Amit Lohi https://commons.wikimedia.org
Sri Prakash Lohia (commons.wikimedia.org/Amit Lohi )

Sri Prakash Lohia adalah pendiri Indorama Corporation yang bergerak di sektor petrokimia dan tekstil. Jumlah kekayaan yang dimilikinya tercatat sebesar 8,7 miliar dolar Amerika atau setara Rp142,5 triliun. Namanya masih bertahan di deretan 10 besar tokoh terkaya di Tanah Air.

Indorama memiliki reputasi internasional sebagai perusahaan besar di bidang petrokimia dan produksi serat sintetis. Dengan jaringan bisnis internasional, Sri Prakash punya pengaruh besar di pasar dunia. Strategi globalisasi perusahaan ini membuat hartanya tetap stabil.

Meski kurang dikenal publik Indonesia, ia punya reputasi kuat di dunia industri. Keberhasilannya membuktikan bahwa sektor manufaktur dan ekspor masih menjanjikan. Ia adalah contoh konglomerat global yang bermula dari Indonesia.

8. Han Arming Hanafia ikut sukses lewat DCI Indonesia

Peran Han Arming Hanafia sangat krusial dalam mengantarkan DCI Indonesia menuju kesuksesan. Hartanya kini mencapai 7,2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp118 triliun. Ia adalah mitra dari Otto dan Marina dalam membangun kerajaan data center.

Kehadiran Han dalam daftar ini menguatkan posisi sektor teknologi sebagai sektor masa depan. Ia adalah bagian dari trio yang mengubah wajah industri data Indonesia. Bisnis data center yang terus tumbuh menopang kekayaannya secara signifikan.

Kisah Han menjadi bukti bahwa kolaborasi bisa menghasilkan dampak besar. Ia berperan penting dalam operasional dan ekspansi perusahaan. Tanpa banyak sorotan, ia sukses membangun bisnis bernilai triliunan rupiah.

9. Tahir tetap andalkan diversifikasi bisnis

Dato Sri Tahir (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Dato Sri Tahir (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dato Sri Tahir, pendiri Mayapada Group, menempati posisi sembilan dalam daftar orang terkaya Indonesia 2025. Kekayaannya mencapai 6,7 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp109,8 triliun. Bisnisnya meliputi perbankan, properti, dan rumah sakit.

Tahir dikenal sebagai sosok dermawan dan pebisnis tangguh. Ia memiliki visi jangka panjang dalam membangun ekosistem bisnis yang saling terintegrasi. Hal ini membantu stabilitas usahanya di tengah fluktuasi ekonomi.

Kombinasi antara jiwa filantropi dan ketekunan bisnis menjadikan Tahir sangat dihormati. Ia bukan hanya konglomerat, tetapi juga tokoh sosial yang aktif memberi dampak positif. Warisannya bisa terus bertahan hingga generasi berikutnya.

10. Agoes Projosasmito kukuhkan posisi lewat tambang emas

Agoes Projosasmito orang terkaya ke-8 di Indonesia. (Dok/Screenshot situs resmi AMMN).
Agoes Projosasmito orang terkaya ke-8 di Indonesia. (Dok/Screenshot situs resmi ammn.co.id).

Menutup daftar adalah Agoes Projosasmito yang menjabat sebagai Presiden Komisaris Amman Mineral Internasional. Hartanya mencapai 5,1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp83,5 triliun. Perusahaan tambangnya menjadi salah satu produsen tembaga dan emas terbesar di Indonesia.

Kenaikan harga komoditas turut mendorong lonjakan kekayaan Agoes. Ia memanfaatkan momentum pasar dengan baik untuk memperluas operasional tambang. Strategi ekspansi ini menjadikannya pemain kunci di industri pertambangan.

Meski berada di posisi buncit dalam daftar, kontribusinya terhadap industri nasional sangat besar. Ia membuktikan bahwa sektor sumber daya alam masih sangat menjanjikan. Agoes adalah nama yang patut diingat dalam lanskap bisnis Indonesia.

Daftar 10 orang terkaya Indonesia edisi Agustus 2025 menunjukkan dinamika menarik dalam dunia bisnis. Perubahan posisi ini mencerminkan perkembangan sektor-sektor strategis, mulai dari energi, teknologi, hingga perbankan. Siapa tahu, di tahun mendatang, justru akan muncul nama-nama baru dari industri kreatif atau startup lokal yang bisa menggeser dominasi konglomerat lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us