10 Daftar Negara Paling Gemar Berjudi, Eropa Mendominasi!

- Amerika Serikat memiliki pendapatan judi terbesar di dunia, mencapai lebih dari 60 miliar dolar Amerika per tahun.
- Makau menjadi pusat utama industri judi di Asia, menyumbang sekitar 80 persen dari total pendapatan pemerintah daerah.
- Jepang masih dikuasai pachinko dan kasino terpadu, dengan kerugian akibat judi mencapai 24,1 miliar dolar Amerika pada 2023.
Setiap tahun, perjudian menyumbang nilai miliaran dolar dan menjadi sektor penting dalam industri hiburan dunia. Di tengah kemajuan teknologi dan legalisasi di berbagai wilayah, judi online pun terus mengalami pertumbuhan signifikan.
Namun, tidak semua negara memandang aktivitas ini dengan sikap yang sama, ada yang tegas melarang, ada pula yang menjadikannya sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
Menariknya, beberapa negara yang tergolong paling gemar berjudi justru memiliki aturan yang cukup ketat, namun praktiknya tetap berkembang. Fenomena ini terlihat dari tingginya kerugian maupun pendapatan yang tercatat akibat aktivitas perjudian, baik legal maupun ilegal.
Berikut ini deretan negara dengan tingkat aktivitas perjudian tertinggi menurut data terkini.
1. Amerika Serikat punya pendapatan judi terbesar di dunia

Amerika Serikat menjadi negara paling gemar berjudi dengan industri perjudian komersial bernilai lebih dari 60 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp930 triliun per tahun. Pada 2024, pendapatan dari sektor judi online di negara ini mencapai 23,03 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp357 triliun. Bahkan, setelah Mahkamah Agung melegalkan taruhan olahraga pada 2018, jumlah pengguna dan pengeluaran untuk judi meningkat drastis.
Kota Las Vegas di Nevada dan Atlantic City di New Jersey menjadi ikon judi yang mendunia. Di Amerika Serikat, lebih dari 40 negara bagian telah mengizinkan berbagai jenis praktik judi, termasuk kasino fisik, taruhan olahraga, dan permainan daring seperti poker. Pada 2023, kerugian kotor akibat perjudian di negara ini mencapai 116,9 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp1.812 triliun, menunjukkan betapa besarnya skala industri ini.
2. Makau menjadikan judi sebagai tulang punggung ekonomi

Makau, yang berstatus sebagai wilayah administratif khusus China, terkenal sebagai pusat utama industri judi di kawasan Asia. Industri judi menyumbang sekitar 80 persen dari total pendapatan pemerintah daerah ini. Makau juga dikenal sebagai satu-satunya wilayah di China yang mengizinkan kasino secara legal dan terbuka.
Meskipun secara hukum perjudian sangat dibatasi di wilayah lain di China, aktivitas ilegal tetap marak, seperti permainan mahjong taruhan hingga kasino bawah tanah. Kerugian akibat judi di China, termasuk aktivitas ilegalnya, diperkirakan mencapai 62,4 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp967 triliun. Ini menempatkan China sebagai salah satu negara dengan konsumsi judi tertinggi di dunia.
3. Jepang masih dikuasai pachinko dan kasino terpadu

Di Jepang, bentuk perjudian seperti taruhan pacuan kuda dan lotere memang diperbolehkan secara terbatas. Namun, gim pachinko menjadi fenomena tersendiri yang tak bisa diabaikan. Mesin ini secara teknis bukan judi, tetapi menawarkan hadiah yang bisa ditukar dengan uang tunai, sehingga kerap dimanfaatkan sebagai celah hukum.
Sejak 2018, Jepang mulai mengizinkan pembangunan kasino terpadu atau integrated resort (IR) sebagai upaya meningkatkan pendapatan pariwisata. Akibat aktivitas perjudian, baik legal maupun terselubung, Jepang mencatat kerugian sekitar 24,1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp373 triliun pada 2023. Jumlah ini diprediksi terus naik seiring ekspansi industri hiburan dan perjudian.
4. Italia mengandalkan kasino dan permainan tradisional

Italia menjadi negara Eropa yang cukup longgar terhadap perjudian sejak pelonggaran regulasi pada 2006. Negara ini memiliki lebih dari 15 kasino besar yang tersebar di berbagai kota wisata. Selain itu, permainan tradisional seperti Baccarat masih populer dan ikut mendorong pertumbuhan sektor ini.
Kerugian akibat judi di Italia mencapai 19 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp295 triliun, menjadikannya salah satu negara dengan tingkat partisipasi judi tinggi di Eropa. Meski begitu, pemerintah tetap memberlakukan sejumlah pengawasan, terutama terhadap judi online dan iklan yang menyasar anak muda. Namun, fakta menunjukkan bahwa perjudian tetap menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Italia.
5. Australia mencatat partisipasi judi tertinggi per kapita

Australia dikenal sebagai negara dengan tingkat partisipasi judi tertinggi per kapita di dunia. Sekitar dua dari lima warga Australia berjudi setiap minggu, mulai dari taruhan olahraga hingga mesin judi elektronik. Negara bagian New South Wales bahkan memiliki lebih dari 87.000 mesin judi aktif.
Kerugian akibat judi di Australia mencapai 18,3 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp284 triliun per tahun. Pemerintah Australia telah mengambil sejumlah langkah, termasuk pembatasan iklan dan jam operasional kasino. Namun, kecanduan judi tetap menjadi isu sosial yang cukup serius di negara tersebut.
6. Inggris punya sistem judi online yang sangat terorganisasi

Inggris adalah pelopor regulasi perjudian daring (online) yang cukup maju dan transparan. Judi online menyumbang sekitar 52,3 persen dari seluruh industri perjudian di negara ini. Tak heran jika pendapatan dari sektor ini diperkirakan mencapai 13,78 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp214 triliun pada 2024.
Kerugian akibat judi secara keseluruhan mencapai 18 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp279 triliun per tahun di Inggris. Pemerintah Inggris juga aktif mengatur perizinan serta memantau dampak sosial dari judi, termasuk menyediakan layanan konseling bagi pecandu. Meski begitu, kebiasaan berjudi tetap melekat kuat dalam budaya masyarakat Inggris, khususnya lewat taruhan olahraga dan lotere.
7. Kanada menjadi juara pemain judi online tertinggi

Sekitar dua pertiga warga Kanada mengaku pernah berjudi dalam setahun terakhir. Negara ini mencatat kerugian sebesar 12,4 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp192 triliun dari berbagai jenis judi. Permainan populer di Kanada meliputi slot, poker, dan lotere, baik secara daring maupun luring.
Dari sisi digital, Kanada bahkan menjadi negara dengan persentase pemain judi online tertinggi, yaitu 48,6 persen dari total populasi. Pada 2024, pendapatan dari judi online diproyeksikan mencapai 4,19 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp65 triliun. Pemerintah setempat pun semakin fokus dalam mengatur perjudian digital secara aman dan bertanggung jawab.
8. Jerman fokus pada mesin slot dan lotere lokal

Jerman memiliki industri perjudian yang terstruktur dengan baik, meskipun regulasinya cukup ketat. Aktivitas judi paling umum adalah mesin slot yang tersedia di banyak restoran dan tempat hiburan. Selain itu, lotere nasional juga masih menjadi salah satu bentuk judi favorit masyarakat Jerman.
Kerugian akibat judi di Jerman mencapai 11,2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp173 triliun. Meski begitu, pemerintah tetap mengatur industri ini dengan ketat melalui lisensi dan pengawasan. Judi online pun mengalami pertumbuhan signifikan, dengan pendapatan diperkirakan mencapai 5,65 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp87 triliun pada 2024.
9. Prancis punya hampir setengah populasi yang berjudi

Hampir separuh warga Prancis terlibat dalam aktivitas perjudian setiap tahunnya. Mulai dari lotere, taruhan olahraga, hingga permainan kasino, semua tersedia secara legal. Negara ini juga memperbolehkan judi online, dengan sistem regulasi yang ketat dari pemerintah.
Kerugian akibat judi di Prancis mencapai 10,4 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp161 triliun. Pendapatan dari judi online saja diperkirakan mencapai 4,12 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp64 triliun pada 2024. Pemerintah pun gencar melakukan edukasi untuk mencegah judi berlebihan di kalangan anak muda.
10. Spanyol alami pertumbuhan judi online paling cepat

Spanyol menunjukkan tren meningkat dalam penggunaan layanan judi, terutama secara daring. Sekitar 80 persen penduduk dewasa pernah berjudi setidaknya sekali pada 2022. Bentuk judi yang populer di negara ini antara lain taruhan olahraga, slot online, dan poker.
Kerugian akibat judi mencapai 8,9 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp138 triliun, sementara judi online menyumbang 1,97 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp30 triliun. Industri ini diprediksi tumbuh hingga 11 persen pada akhir 2024. Pemerintah Spanyol terus memperketat regulasi iklan judi, namun kebiasaan berjudi tetap menjadi bagian dari budaya lokal.
Melihat daftar di atas, jelas bahwa perjudian telah menjadi fenomena global yang melekat kuat di berbagai budaya dan negara. Meski memberi kontribusi ekonomi yang besar, praktik judi juga membawa risiko sosial dan finansial yang tak bisa diabaikan. Oleh karena itu, penting bagi setiap negara untuk menyeimbangkan antara legalitas, pengawasan, dan edukasi kepada masyarakatnya.