Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korea Selatan Bentuk Tim Khusus Hadapi Tarif Impor AS

Bendera Korea Selatan (unsplash.com/Paran Koo)
Bendera Korea Selatan (unsplash.com/Paran Koo)
Intinya sih...
  • Gugus tugas ekonomi resmi dibentuk untuk atasi tekanan ekspor
  • AS terapkan tarif baru, Korea Selatan siapkan respons cepat
  • Upaya diversifikasi pasar dan peningkatan kompetensi teknologi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan Korea Selatan mengumumkan langkah strategis untuk membantu dunia usaha menghadapi peningkatan tarif dari Amerika Serikat (AS) pada Selasa (5/8/2025). Kebijakan ini diumumkan bersamaan dengan peluncuran gugus tugas baru yang dipersiapkan untuk menyusun arah kebijakan ekonomi pemerintahan yang baru dilantik.

Pemerintah Korea Selatan juga menyatakan akan menyusun langkah jangka pendek guna mendorong permintaan domestik serta memberi dukungan keuangan bagi pengembangan teknologi jangka menengah hingga panjang untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

1. Gugus tugas ekonomi resmi dibentuk untuk atasi tekanan ekspor

Pemerintah Korea Selatan secara resmi membentuk gugus tugas nasional yang diketuai oleh Menteri Keuangan, Koo Yun-cheol. Tim ini beranggotakan pejabat dari berbagai kementerian dan asosiasi bisnis utama yang bertugas mengorkestrasi respons lintas sektor terhadap tekanan ekonomi akibat naiknya tarif AS.

Gugus tugas ini juga akan memfasilitasi dialog aktif antara pelaku usaha dan pemerintah untuk menemukan solusi strategis yang tepat sasaran.

“Bisnis adalah inti sesungguhnya pertumbuhan Korea. Pemerintah sepenuhnya mendukung sektor swasta untuk beradaptasi menghadapi tantangan ekonomi global,” ujar Menteri Koo Yun-cheol, dilansir Yonhap.

2. AS terapkan tarif taru, Korea Selatan siapkan respons cepat

Penerapan tarif baru oleh AS diumumkan tak lama setelah tercapainya kesepakatan dagang antara kedua negara, di mana ekspor Korea Selatan ke AS kini dikenakan tarif 15 persen. Tarif ini lebih tinggi dibanding sebelumnya yang hampir nol persen berkat perjanjian perdagangan bebas Korea-AS.

Diskusi antar pemerintah berlangsung intens setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana tarif balasan sebesar 25 persen yang kemudian disepakati turun menjadi 15 persen.

Menyikapi hal ini, pemerintah Korea Selatan berfokus pada strategi negosiasi dan dukungan langsung bagi sektor-sektor terdampak terutama otomotif dan elektronik.

“Dalam kondisi saat ini, pemerintah tidak bisa serta merta melakukan tindakan balasan, tetapi menempuh jalur negosiasi dan menyiapkan intervensi di sektor strategis menjadi prioritas utama," ujar seorang pejabat Kementerian Keuangan, dilansir Reuters.

3. Upaya diversifikasi pasar dan peningkatan kompetensi teknologi

Sejalan dengan kebijakan tarif baru, pemerintah juga menetapkan paket dukungan pembukaan akses ke pasar ekspor alternatif, termasuk Eropa dan Asia Tenggara, guna mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika.

Sektor teknologi dan industri strategis akan mendapatkan insentif finansial dan fasilitasi riset jangka menengah hingga panjang untuk memperkuat daya saing produk-produk ekspor Korea Selatan di pasar global.

“Inisiatif ini tidak hanya bertujuan membantu pelaku usaha menghadapi tekanan jangka pendek, tapi juga membuka peluang baru melalui inovasi teknologi dan perluasan pasar ekspor,” menurut keterangan tertulis Kementerian Keuangan Korea Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us