Polandia Akan Bangun Bandara Terbesar di Eropa

- Bandara CPK akan menelan biaya sebesar Rp528 triliun
- Polandia minta UE ikut mendanai proyek Bandara CPK
- Polandia akan bangun jaringan kereta cepat
Jakarta, IDN Times - Presiden baru Polandia, Karol Nawrocki mengatakan akan memastikan penyelesaian pembangunan bandara besar dan pusat transportasi di dekat Warsawa. Langkah ini sebagai ambisi Polandia menjadi pusat aviasi Eropa.
“Kami berkomitmen untuk membangun Bandara Central Communication Port (CPK) tanpa adanya pemotongan investasi atau pengurangan ekspansi jaringan rel kereta api di Polandia,” ungkapnya, dilansir dari Notes from Poland.
Bandara itu digadang-gadang akan mentransformasi sistem transportasi di Polandia dan Eropa. Selain itu, bandara besar itu akan menjadi pesaing dari Bandara Internasional Heathrow di London, Inggris dan Bandara Internasional Dubai di Uni Emirat Arab.
1. Bandara CPK akan menelan biaya sebesar Rp528 triliun
Pembangunan Bandara CPK rencananya akan dimulai pada 2026 dan selesai pada 2032 yang diharapkan menjadi pusat transportasi di Eropa. Proyek ini disebut akan mengintegrasikan transportasi udara dan kereta cepat di Polandia dan Eropa.
Sementara, pembangunan bandara ini membutuhkan anggaran sebesar 32,5 miliar dolar AS (Rp528 triliun). Bandara besar ini akan didirikan di Baranow yang terletak di antara Warsawa dan Lodz, dilansir dari Gulf News.
Bandara CPK kini sudah dalam tahap desain terminal yang digarap oleh Foster+Partners dan Buro Happold. Bandara ini akan memiliki luas 450 ribu km yang hampir tiga kali luas Bandara Chopin di Warsawa dan mampu menampung 34 juta penumpang per tahunnya.
Pada tahap kedua, bandara ini dapat diekspansi untuk dapat menampung 44 juta penumpang dalam setahun. Dalam desainnya, bandara ini akan dilengkapi dengan 140 kios cek bagasi serta dapat diperluas hingga 170 kios.
2. Polandia minta UE ikut mendanai proyek Bandara CPK
Pada Januari, perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Bandara CPK meminta Komisi Eropa untuk ikut membiayai pembangunan sebesar 280 juta euro (Rp5,3 triliun).
“Persiapan dari pembiayaan ini sudah dimasukkan dalam dokumentasi sebagai bukti bahwa proyek ini akan terus belanjut dalam skala yang besar,” terang Komisaris Pengawas Proyek CPK, Maciej Lasek, dikutip dari TVP World.
Permintaan dana ini sesuai dalam program Connecting Europe Facility (CEF) yang memayungi sejumlah proyek transportasi, termasuk terowongan kereta cepat dan pembangunan proyek stasiun pusat CPK. Pengumuman hasil pendanaan ini akan diumumkan pada tahun ini.
3. Polandia akan bangun jaringan kereta cepat

Wakil Menteri Infrastruktur Polandia, Piotr Malepszak mengungkapkan rencana pembelian 26 set kereta cepat yang memiliki kecepatan maksimum hingga 350 km per jam. Kereta itu akan menghubungkan Warsawa ke Wroclaw dan Poznan.
“Dengan kecepatan hingga 350 km per jam, jarak tempuh antarkota akan berkurang signifikan. Namun, kecepatan mungkin akan diturunkan hingga 250 km per jam. Tingginya kecepatan akan meningkatkan penggunaan energi dan harga tiket,” tuturnya.
Tender proyek kereta cepat ini akan diluncurkan tahun depan. Saat ini, Polandia belum memiliki kereta api yang mampu berjalan di atas 200 km per jam atau yang dikenal dengan kereta cepat.