Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Quiet Growth yang Dipakai Startup Tanpa Bakar Uang

ilustrasi diskusi
ilustrasi diskusi (freepik.com/pressfoto)
Intinya sih...
  • Startup memanfaatkan komunitas untuk membangun ekosistem yang saling mendukung dan memperkuat citra merek, serta mengedukasi pengguna baru.
  • Program referral dijalankan dengan desain sederhana dan tidak agresif, menciptakan alasan emosional bagi pelanggan untuk berbagi produk dengan orang lain.
  • Kolaborasi dengan konten kreator atau tokoh kecil tapi relevan menghasilkan konten autentik yang bisa menyasar pasar yang tepat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidak semua startup perlu tampil mencolok dengan kampanye besar-besaran atau membakar uang demi pertumbuhan cepat. Banyak perusahaan rintisan kini memilih jalur quiet growth strategi tumbuh secara senyap namun konsisten. Mereka fokus membangun pondasi bisnis yang kokoh, menjaga kualitas produk, dan membentuk loyalitas pelanggan jangka panjang.

Strategi ini bukan tentang menjadi lambat, tapi tentang bergerak cerdas. Di tengah ketatnya persaingan dan ketidakpastian ekonomi, pendekatan yang tenang namun tepat sasaran sering kali justru membawa hasil lebih tahan lama. Nah, berikut ini lima strategi quiet growth yang dipakai startup tanpa bakar uang! Intip yuk!

1. Memanfaatkan komunitas bukan hanya iklan

ilustrasi komunitas olahraga
ilustrasi komunitas olahraga (freepik.com/pressfoto)

Alih-alih mengandalkan iklan berbayar, banyak startup memilih untuk membangun komunitas pengguna yang aktif. Mereka hadir di forum, media sosial, atau grup diskusi yang relevan dan menjadi bagian dari percakapan, bukan sekadar promosi.

Dukungan komunitas menciptakan ekosistem yang saling mendukung dan memperkuat citra merek. Selain hemat biaya, komunitas juga membantu mengedukasi pengguna baru dan menjadi tempat untuk uji coba ide sebelum diluncurkan secara luas.

2. Menjalankan program referral

ilustrasi bahagia
ilustrasi bahagia (freepik.com/benzoix)

Program referral bukanlah hal yang baru, tetapi startup quiet growth membuatnya terasa lebih natural dan personal. Mereka tidak sekadar memberi insentif, tapi menciptakan alasan emosional bagi pelanggan untuk berbagi produk dengan orang lain.

Dengan desain yang sederhana dan tidak agresif, program ini bekerja seperti rekomendasi dari teman ke teman. Efeknya lebih kuat karena dibalut rasa percaya, bukan karena iming-iming hadiah semata.

3. Kolaborasi dengan konten kreator yang relevan

ilustrasi konten kreator
ilustrasi konten kreator (freepik.com/DC Studio)

Bekerja sama dengan konten kreator atau tokoh kecil tapi relevan bisa jadi cara yang sangat efektif. Alih-alih mengejar influencer besar, startup ini mencari mereka yang punya koneksi kuat dengan komunitasnya, meski audiensnya tidak begitu banyak.

Kolaborasi semacam ini menghasilkan konten yang lebih autentik dan bisa menyasar pasar yang tepat. Startup jadi dikenal oleh orang-orang yang memang punya potensi besar untuk menjadi pengguna aktif.

4. Pandai memilih waktu yang tepat

ilustrasi waktu
ilustrasi waktu (freepik.com/stockking)

Timing adalah segalanya. Startup quiet growth pandai memilih momen yang tepat untuk meluncurkan fitur baru, kampanye, atau produk. Mereka sengaja menghindari keramaian pasar agar tidak tenggelam di tengah hiruk-pikuk kompetitor.

Dengan peluncuran yang minim noise tapi penuh makna, mereka bisa menarik perhatian yang lebih fokus. Respons pasar pun jadi lebih terukur dan bisa langsung dievaluasi untuk pengembangan berikutnya.

5. Membangun branding lewat cerita nyata

ilustrasi diskusi
ilustrasi diskusi (freepik.com/freepik)

Alih-alih mengandalkan iklan gimmick, startup ini memilih membangun cerita yang kuat di balik produk mereka. Cerita tentang perjuangan, solusi nyata, atau nilai yang mereka perjuangkan jadi daya tarik tersendiri.

Branding yang dibangun dengan narasi membuat pelanggan merasa lebih terhubung dan percaya. Mereka tidak hanya membeli produk, tetapi juga merasa menjadi bagian dari perjalanan bisnis tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us