Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Setop Buang Uang Receh! Ini 5 Langkah Mudah Mengelolanya

ilustrasi mengumpulkan uang receh (unsplash.com/Tawfiqu Barbhuiya)
ilustrasi mengumpulkan uang receh (unsplash.com/Tawfiqu Barbhuiya)

Jakarta, IDN Times - Uang receh kerap dipandang sebelah mata dan bahkan banyak orang yang membuangnya lantaran dianggap tidak berguna. Padahal uang receh tetaplah uang dan memiliki nilainya sendiri.

Terlebih jika dikumpulkan dan jumlahnya semakin banyak, maka uang receh tetap memiliki nilai cukup besar. Nah, berikut ini lima langkah sederhana mengelola uang receh agar bisa jadi tabungan yang menguntungkan seperti dikutip dari Ruang Menyala OCBC.

1. Kumpulkan di wadah khusus

ilustrasi seseorang mengumpulkan uang receh (freepik.com/jcomp)
ilustrasi seseorang mengumpulkan uang receh (freepik.com/jcomp)

Langkah pertama bisa kamu mulai dengan menyediakan wadah atau celengan khusus untuk uang receh. Setiap kali kamu menerima kembalian koin atau pecahan kecil, langsung masukkan ke sana.

Kalau kamu rutin menyisihkan receh Rp500 hingga Rp2.000 setiap hari, dalam sebulan bisa terkumpul puluhan ribu, dan dalam setahun bisa ratusan ribu bahkan lebih. Ini jadi alasan kuat mengapa kamu gak boleh membuang uang receh.

2. Pisahkan berdasarkan nilai

Ilustrasi menabung uang receh (pexels.com/Foto oleh maitree rimthong)
Ilustrasi menabung uang receh (pexels.com/Foto oleh maitree rimthong)

Agar lebih mudah dihitung dan digunakan nantinya, kelompokkan uang receh berdasarkan nominal. Misalnya Rp500, Rp1.000, dan Rp2.000. Kamu bisa pakai amplop, kantong ziplock, atau wadah lainnya.

Saat jumlahnya sudah cukup, kamu bisa tukarkan ke bank atau minimarket untuk mendapatkan uang dengan pecahan yang lebih besar.

Dengan memilah seperti ini, kamu juga bisa dengan cepat memanfaatkan receh untuk kebutuhan tertentu, seperti parkir, beli air minum, atau biaya kecil lainnya tanpa mengganggu uang utama kamu.

3. Jadikan alat "silent saving"

ilustrasi menabung uang receh (pexels.com/Cottonbro Studio)
ilustrasi menabung uang receh (pexels.com/Cottonbro Studio)

Uang receh bisa kamu alokasikan untuk tujuan kecil yang spesifik. Misalnya tabungan buat beli pulsa, nonton bioskop, beli kopi favorit, atau bahkan buat sedekah mingguan.

Secara psikologis, ini juga bikin kamu lebih semangat menabung karena ada tujuan keuangan nyata yang ingin dicapai, meskipun dari receh.

4. Setor ke rekening tabungan secara berkala

ilustrasi rekening tabungan (pexels.com/RDNE)
ilustrasi rekening tabungan (pexels.com/RDNE)

Kalau uang recehnya sudah terkumpul cukup banyak, jangan cuma disimpan di rumah. Jika uang receh sudah terkumpul dalam jumlah banyak, kamu bisa setor ke rekening bank.

Setelah disetor, uang itu bisa dimasukkan ke rekening operasional atau rekening khusus tabungan lainnya. Dengan begitu, alokasi danamu untuk ditabung akan bertambah.

5. Gunakan untuk investasi mikro

ilustrasi uang receh (freepik.com/freepik)
ilustrasi uang receh (freepik.com/freepik)

Banyak platform yang membuka peluang untuk mulai berinvestasi dari nominal kecil, bahkan mulai dari Rp1.000–Rp10.000.

Kalau uang recehmu sudah terkumpul dan dikonversi ke bentuk digital, kamu bisa coba alokasikan untuk reksadana, nabung emas digital, atau fitur donasi dan zakat Online. Meski nominalnya kecil, kamu sedang melatih mindset bahwa uang sekecil apa pun bisa dikelola dan tumbuh, asalkan konsisten dan punya arah.

Itulah lima cara mengelola uang receh agar menjadi tabungan yang menguntungkan. Semoga bisa membantu menjaga kesehatan finansial kamu ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us