4 Tanda Emas Batangan yang Tidak Murni, Waspadai!

- Warna emas terlihat kusam atau tidak merata, bisa jadi bukan emas murni
- Tidak ada sertifikat dan cap resmi dari produsen ternama seperti Antam atau UBS
- Berat tidak sesuai dengan ukuran standar, bisa jadi telah dicampur dengan logam lain
Emas batangan merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang paling populer karena dianggap lebih stabil dan juga minim terhadap berbagai risiko yang ada. Namun, ternyata tidak semua emas batangan yang beredar di pasaran justru memiliki kadar kemurnian yang tinggi seperti yang semestinya dimiliki.
Sebagai investor atau pembeli tentunya penting untuk selalu mengenali tanda-tanda emas batangan yang tidak murni agar nantinya tidak sampai mengalami kerugian di kemudian hari. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa ciri berikut ini yang menunjukkan bahwa emas batangan tidak murni, sehingga kamu harus lebih cermat dalam memilihnya agar tidak sampai mengalami kerugian di kemudian hari.
1. Warna emas terlihat kusam atau tidak merata

Emas murni pada umumnya memiliki warna kuning yang tampak berkilau dan juga seragam di seluruh permukaannya. Jika kamu menemukan emas batangan dengan warna yang tampak abu-abuan, kusam, atau ada gradasi warna yang terlihat tidak normal, maka bisa jadi memang itu bukanlah emas murni.
Warna yang tidak merata sebetulnya dapat menjadi tanda bahwa emas tersebut telah dicampur dengan logam lain dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini bisa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk dapat menekan biaya produksi dan tetap menjual dengan harga yang relatif tinggi.
2. Tidak ada sertifikat dan cap resmi

Emas batangan asli ternyata selalu dilengkapi dengan sertifikat keaslian dan juga cap resmi dari produsen ternama, seperti Antam atau UBS. Sertifikat ini seolah menunjukkan kadar kemurnian emas dan juga nomor seri yang dapat dilacak melalui sistem resmi yang tersedia.
Jika emas yang kamu beli tidak dilengkapi dengan sertifikat atau cap tersebut, maka kamu perlu mencurigai keaslian yang dimilikinya. Sertifikat dan cap bukan hanya sebagai penjamin kualitas, namun juga dapat memudahkan ketika menjualnya kembali di masa depan.
3. Berat tidak sesuai dengan ukuran standar

Emas murni memiliki kepadatan yang sangat khas, sehingga beratnya cenderung konsisten dengan ukuran dan juga volume yang dimiliki. Bila emas batangan justru terasa terlalu ringan atau terlalu berat untuk ukurannya, maka kemungkinan besar memang telah dicampur dengan kandungan logam lain di dalamnya.
Kamu bisa saja melakukan pengukuran dengan menggunakan timbangan digital secara presisi dan juga membandingkan dengan standar berat emas yang tersedia. Ketidaksesuaian berat merupakan salah satu indikator yang paling mudah dideteksi, bahkan oleh pembeli awam sekali pun, sehingga jangan sampai keliru.
4. Tidak bereaksi terhadap tes sederhana

Emas muni tidak terpengaruh oleh magnet, termasuk tidak mengalami perubahan warna pada saat digosok dan juga tidak bereaksi dengan asam nitrat. Jika emas batangan menunjukkan adanya reaksi negatif terhadap salah satu tes tersebut, maka kemungkinan besar memang kandungan emasnya tidak murni.
Tes ini bisa dilakukan di toko perhiasan atau tempat uji logam murni yang terpercaya, khususnya memang memiliki peralatan standar. Dengan memastikan emas lolos dari pengujian sederhana tersebut, maka kamu bisa menjamin keaslian dan juga kemurnian dari emas batangan yang dibeli.
Mengetahui tanda-tanda emas batangan yang tidak murni ternyata merupakan langkah penting untuk memproteksi diri dari potensi kerugian investasi. Dengan memahami ciri-ciri fisik dari emas fisik yang dijual, maka kamu pun bisa lebih tenang dalam membeli atau menjual kembali logam mulianya. Selalu beli emas batangan di tempat yang terpercaya agar tidak sampai mengalami kerugian!