Trump Bentuk Cadangan Kripto Nasional, Apa Dampaknya untuk Investor?
- Cadangan kripto AS didominasi oleh aset hasil penyitaan, termasuk 200 ribu BTC senilai 17,5 miliar dolar AS serta ethereum, XRP, solana, dan cardano.
- Harga bitcoin turun lebih dari 6% setelah pengumuman kebijakan cadangan kripto pemerintah AS, namun regulasi yang jelas diharapkan mendorong investor institusional masuk ke aset digital.
- Masuknya altcoin populer seperti ethereum, XRP, solana, dan cardano dalam Digital Asset Stockpile membuka peluang diversifikasi strategis untuk meminimalkan risiko pasar.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat menandatangani undang-undang federal pertama yang mengatur kripto pada Jumat (18/7/2025). Kebijakan terbaru Trump, juga menetapkan pembentukan Strategic Bitcoin Reserve dan Digital Asset Stockpile, memicu diskusi hangat di kalangan pelaku pasar kripto global.
Melalui kebijakan ini, Amerika Serikat ingin memperkuat posisinya sebagai pusat kepemimpinan kripto dunia dengan mengelola cadangan bitcoin serta aset digital lainnya di bawah kendali pemerintah. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah AS untuk memberi pengakuan resmi terhadap teknologi blockchain sekaligus mendorong regulasi yang lebih jelas.
Para analis menilai, meskipun dampak pasar dalam jangka pendek terpantau bervariasi, strategi ini diyakini dapat mengubah cara investor memandang kripto sebagai kelas aset yang makin layak dilirik untuk jangka panjang. Kebijakan ini juga membuka peluang lahirnya ekosistem investasi kripto yang lebih stabil dan terintegrasi dengan sistem keuangan konvensional.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai cadangan aset kripto Trump sebagaimana dilansir dari GOBankingRates.
1. Struktur strategis cadangan kripto AS
Cadangan bitcoin strategis ini akan didominasi oleh aset kripto hasil penyitaan dari perkara pidana atau perdata, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 200 ribu BTC senilai sekitar 17,5 miliar dolar AS pada awal Maret. Berbeda dengan cadangan konvensional, aset ini tidak untuk dijual sehingga bitcoin diperlakukan setara dengan emas sebagai aset nasional strategis.
Selain bitcoin, pemerintah AS juga memasukkan ethereum, XRP, solana, dan cardano ke dalam Digital Asset Stockpile, meski tidak melalui pembelian aktif. CEO Sui Network, Christian Thompson, menilai kebijakan ini menunjukkan semakin diterimanya teknologi blockchain di sistem keuangan arus utama.
“Ini adalah sinyal kepercayaan dari tingkat otoritas tertinggi, yang dapat mendorong investor institusional makin serius mempertimbangkan kripto dalam portofolio mereka,” ujarnya.
2. Reaksi pasar kripto dan sentimen investor
Alih-alih melonjak, harga bitcoin justru sempat turun lebih dari 6% usai pengumuman ini. Para investor kecewa karena pemerintah tidak menyertakan rencana pembelian aktif bitcoin maupun aset kripto lainnya. Situasi ini mencerminkan volatilitas pasar kripto serta celah antara ekspektasi pasar dan kebijakan nyata.
Meski demikian, banyak analis meyakini kejelasan regulasi dari langkah ini bisa menjadi pemicu investor institusional untuk masuk lebih jauh ke aset digital. Pada akhirnya, adopsi teknologi blockchain dalam layanan keuangan berbasis token bisa semakin luas, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi atau risiko geopolitik.
3. Peluang bagi altcoin populer
Masuknya ethereum, XRP, solana, dan cardano dalam Digital Asset Stockpile juga menjadi sinyal penting. Keempatnya dinilai memiliki keunggulan spesifik, seperti XRP untuk transaksi lintas negara hingga solana untuk aplikasi terdesentralisasi berskala besar.
Langkah ini disebut sebagai upaya diversifikasi strategis guna meminimalkan risiko pasar.
“Dengan mengadopsi beberapa mata uang, pemerintah AS juga mendistribusikan risiko volatilitas lebih merata,” kata Thompson. Strategi ini diharapkan semakin mengukuhkan posisi altcoin sebagai bagian penting ekosistem digital.
4. Potensi menstabilkan pasar kripto
Kehadiran cadangan kripto pemerintah dapat memberikan sinyal kepercayaan institusional dan berkontribusi pada stabilitas pasar. Meski demikian, Thompson menekankan bahwa kripto pada dasarnya tetap fluktuatif karena spekulasi dan perkembangan teknologi.
“Integrasi ke dalam cadangan nasional membuka peluang sekaligus risiko. Manajemen yang hati-hati dan pendekatan seimbang sangat diperlukan agar manfaatnya optimal,” jelasnya.
5. Implikasi regulasi dan ekonomi lebih luas
Langkah ini juga menandai perubahan signifikan sikap regulator AS terhadap kripto. Sejalan dengan janji kampanye Trump untuk menjadikan Amerika “pusat kripto dunia”, kebijakan ini membuka peluang penurunan biaya kepatuhan bagi perusahaan kripto. Bila mendapat dukungan Kongres, permintaan terhadap aset treasury berbasis blockchain juga diprediksi meningkat.
“Hal ini dapat menjaga likuiditas tetap on-chain di tengah kebijakan makroekonomi ketat atau ketegangan geopolitik,” tambah Thompson.
6. Apa artinya untuk investor?
Bagi investor individu, pembentukan cadangan kripto strategis ini memperlihatkan semakin diakuinya aset digital pada tingkat nasional. Diversifikasi portofolio ke bitcoin maupun altcoin seperti ethereum, XRP, solana, dan cardano bisa menjadi strategi yang relevan dengan kerangka strategis baru ini.
Meski begitu, investor tetap harus realistis dan tidak mengharapkan lonjakan harga instan hanya karena kebijakan pemerintah.
“Bergerak dari meme-coin ke cadangan resmi menunjukkan kematangan pendekatan, yang tentu akan dilihat positif oleh investor serius,” pungkas Thompson. Dalam jangka panjang, pemegang aset kripto bisa merasakan dampak positif berupa meningkatnya minat institusional dan integrasi lebih luas antara aset digital dan sistem keuangan tradisional.
Dengan ini, investor diharapkan semakin bijak memetakan strategi, karena peran pemerintah yang kian aktif bisa membawa angin segar sekaligus tantangan baru bagi pasar kripto. Bagi pemegang aset digital, kebijakan cadangan kripto nasional ini menjadi sinyal bahwa masa depan investasi kripto kian serius diperhitungkan di tingkat global.
